Jakarta PSBB Total, Kota Bekasi Tetap Lanjutkan ATHB
Kamis, 10 September 2020 - 14:22 WIB
JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi tidak berkeinginan mengikuti kebijakan Pemprov DKI Jakarta memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara total . Sebab, daerah yang mitra DKI Jakarta tersebut mengklaim telah memiliki cara berbeda dalam penanganan Covid-19 .
"Kota Bekasi tetap lanjutkan Adaptasi Tatanan Hidup Baru (ATHB), tidak seperti DKI Jakarta," ungkap Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, Kamis (10/9). Namun, lanjut dia, ada hal-hal yang akan dievaluasi oleh Pemkot Bekasi melihat kebijakan yang ditekankan Gubernur DKI Anies Baswedan.
Hasil evaluasi itu nanti akan disampaikan kepada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda)."PSBB total seperti DKI tidak, kita mah sebenarnya punya cara sendiri seperti Adpatasi Tatanan Hidup Baru (ATHB) masyarakat produktif aman Covid-19, kawasan terbatas, karantina RW siaga," ujarnya.
Menurut dia, RW Siaga program pemerintah daerah itu meliputi ketahanan pangan, zero kriminal dan zero Covid-19. Ditambah lagi program pembagian masker dan pelacakan angka penularan virus corona terus dilakukan di 12 Kecamatan dan 56 Kelurahan. (Baca: Siapkan 57 Bed, Stadion Patriot Bekasi Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19)
"PSBB total ya enggak lah, kalau kita ngikut nanti kita (dianggap) copy paste, kita punya cara. Karakter masyarakat di sana (DKI) mungkin sama, tetapi cara penangannya mungkin berbeda. Untuk itu, Kota Bekasi tidak akan mengubah kebijakan ATHB," tuturnya.
Karena, format itu sudah berjalan dan untuk jangka panjang tentang masyarakat produktif aman Covid-19. Artinya Covid-nya sudah bisa dikendalikan, ekonominya dipercepat. "Saya enggak bisa bilang seperti itu (penularan dari daerah mitra), tapi transminsinya pusat kan DKI, punya kepentingan ekonomi, punya kepentingan sosial, ini saling berinteraksi. Kalau Pak Gubernur bilang bahwa ini akibat daerah mitra/penyangga, ya nanti kita evaluasi sejauh mana interaksi itu," ucapnya.
"Kota Bekasi tetap lanjutkan Adaptasi Tatanan Hidup Baru (ATHB), tidak seperti DKI Jakarta," ungkap Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, Kamis (10/9). Namun, lanjut dia, ada hal-hal yang akan dievaluasi oleh Pemkot Bekasi melihat kebijakan yang ditekankan Gubernur DKI Anies Baswedan.
Hasil evaluasi itu nanti akan disampaikan kepada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda)."PSBB total seperti DKI tidak, kita mah sebenarnya punya cara sendiri seperti Adpatasi Tatanan Hidup Baru (ATHB) masyarakat produktif aman Covid-19, kawasan terbatas, karantina RW siaga," ujarnya.
Menurut dia, RW Siaga program pemerintah daerah itu meliputi ketahanan pangan, zero kriminal dan zero Covid-19. Ditambah lagi program pembagian masker dan pelacakan angka penularan virus corona terus dilakukan di 12 Kecamatan dan 56 Kelurahan. (Baca: Siapkan 57 Bed, Stadion Patriot Bekasi Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19)
"PSBB total ya enggak lah, kalau kita ngikut nanti kita (dianggap) copy paste, kita punya cara. Karakter masyarakat di sana (DKI) mungkin sama, tetapi cara penangannya mungkin berbeda. Untuk itu, Kota Bekasi tidak akan mengubah kebijakan ATHB," tuturnya.
Karena, format itu sudah berjalan dan untuk jangka panjang tentang masyarakat produktif aman Covid-19. Artinya Covid-nya sudah bisa dikendalikan, ekonominya dipercepat. "Saya enggak bisa bilang seperti itu (penularan dari daerah mitra), tapi transminsinya pusat kan DKI, punya kepentingan ekonomi, punya kepentingan sosial, ini saling berinteraksi. Kalau Pak Gubernur bilang bahwa ini akibat daerah mitra/penyangga, ya nanti kita evaluasi sejauh mana interaksi itu," ucapnya.
(hab)
tulis komentar anda