Geger Pagar Laut 30 Km di Perairan Tangerang, Said Didu: Bukti Negara Dalam Negara
Sabtu, 11 Januari 2025 - 16:56 WIB
TANGERANG - Geger pagar laut sepanjang 30 km di perairan Tangerang membuat mata publik terbelalak. Menurut mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, keberadaan pagar laut membuktikan telah terjadi fenomena negara dalam negara di negeri tercinta Indonesia.
Said Didu kemudian menyinggung Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2 dalam kemunculan pagar laut misterius tersebut. Dia menantang pihak-pihak yang sebelumnya menyatakan tidak ada negara dalam negara di Indonesia.
"Bagi yang membantah bahwa itu tidak terjadi, fakta menunjukkan di belakang saya ini sekitar 1-2 km terlihat laut yang sudah dipagar," ujar Said Didu, Jumat (10/1/2025).
Dia mempertanyakan ketegasan pihak keamanan yang tidak berani menyebut siapa dalang di balik kemunculan pagar laut misterius itu.
"Anehnya tidak ada satu lembaga pun termasuk AL yang berani menyatakan siapa yang membangun. Jadi bagi pihak-pihak yang menyatakan tidak terjadi negara dalam negara, saya katakan mulai dari Kosambi sampai ke arah sana itu sudah ada negara," kata Said Didu.
"Sampai sekarang tidak ada yang berani. Ini mereka belum bangun, mereka belum bebaskan, mereka belum menguasai, ini sudah terjadi negara dalam negara. Apalagi sudah menguasai," lanjutnya.
Said Didu menyinggung kasus terdahulu di mana PIK 1 tidak memperkenankan bendera Merah Putih berkibar di wilayahnya. Di sisi lain juga kasus di mana wartawan tidak diperbolehkan meliput kawasan eksklusif tersebut.
"Sekarang mereka belum mendapat apa-apa, laut sudah dipagar dan seluruh lembaga tidak ada yang berani menyatakan siapa yang melakukan pemagaran. Artinya, apakah kita masih merdeka? Kepada aparat, TNI dan Polri, lihatlah negaramu sudah dijajah," kata Said Didu.
Said Didu kemudian menyinggung Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2 dalam kemunculan pagar laut misterius tersebut. Dia menantang pihak-pihak yang sebelumnya menyatakan tidak ada negara dalam negara di Indonesia.
"Bagi yang membantah bahwa itu tidak terjadi, fakta menunjukkan di belakang saya ini sekitar 1-2 km terlihat laut yang sudah dipagar," ujar Said Didu, Jumat (10/1/2025).
Dia mempertanyakan ketegasan pihak keamanan yang tidak berani menyebut siapa dalang di balik kemunculan pagar laut misterius itu.
"Anehnya tidak ada satu lembaga pun termasuk AL yang berani menyatakan siapa yang membangun. Jadi bagi pihak-pihak yang menyatakan tidak terjadi negara dalam negara, saya katakan mulai dari Kosambi sampai ke arah sana itu sudah ada negara," kata Said Didu.
"Sampai sekarang tidak ada yang berani. Ini mereka belum bangun, mereka belum bebaskan, mereka belum menguasai, ini sudah terjadi negara dalam negara. Apalagi sudah menguasai," lanjutnya.
Said Didu menyinggung kasus terdahulu di mana PIK 1 tidak memperkenankan bendera Merah Putih berkibar di wilayahnya. Di sisi lain juga kasus di mana wartawan tidak diperbolehkan meliput kawasan eksklusif tersebut.
"Sekarang mereka belum mendapat apa-apa, laut sudah dipagar dan seluruh lembaga tidak ada yang berani menyatakan siapa yang melakukan pemagaran. Artinya, apakah kita masih merdeka? Kepada aparat, TNI dan Polri, lihatlah negaramu sudah dijajah," kata Said Didu.
(jon)
Lihat Juga :
tulis komentar anda