Ditanya Akan Bangun Disneyland di Cikarang atau di Jakarta, Begini Jawaban Kang Emil

Minggu, 27 Oktober 2024 - 21:52 WIB
Cagub Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Nomor Urut 1, Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil menegaskan, pemimpin yang baik yakni bisa berani mengambil keputusan. Foto/Aldhi Chandra
JAKARTA - Calon Gubernur (Cagub) Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Nomor Urut 1, Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil menegaskan, pemimpin yang baik yakni bisa berani mengambil keputusan.

Pernyataan itu menanggapi pertanyaan Cagub DKJ Nomor Urut 3 Pramono Anung dalam Debat Kedua Pilkada Jakarta 2024. Mulanya, Pramono mempertanyakan sikap Kang Emil akan membangun Disneyland di Cikarang ataupun di Jakarta.





"Dulu pada tahun 2018 Kang Emil pernah menyampaikan akan membangun Disneyland di Cikarang. Sekarang Kang Emil ketika menjadi Cagub di Jakarta menyampaikan akan membangun Disneyland di Pulau Seribu. Sebetulnya akan dibangun di Cikarang atau di Pulau Seribu?" tanya Pramono ke Kang Emil saat debat kedua Pilkada Jakarta di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (27/10/2024).

Merespons pertanyaan tersebut, Kang Emil mengatakan, pemimpin yang banyak kerja akan mendapat banyak catatan. Sebaliknya, kata dia, pemimpin yang sedikit kerja akan memiliki minim catatan.

"Sebaik-baiknya pemimpin adalah pemimpin yang berani mengambil keputusan, walaupun dalam perjalanannya kadang berhasil, kadang gagal dan tugas pemimpin adalah berimajinasi," tutur Kang Emil.

Seburuk-buruknya pemimpin, kata Kang Emil, bekerja tanpa daya imajinasi. Bung Karno, sambungnya, bisa melahirkan Indonesia oleh daya imajinasi. Atas dasar itu, ia meyakini, seluruh pemimpin bisa berimajinasi.



"Kalau urusan Disneyland itu kadang-kadang dia dalam political will-nya, tapi bisnis dealnya mungkin tidak masuk dan lain sebagainya," ucap Kang Emil.

Meski demikian, Kang Emil menilai poin pentingnya itu berusaha. Pasalnya, kata dia, seburuk-buruknya pemimpin ialah yang tidak mau berimajinasi dan tidak ingin berusaha.

"Jakarta ini sangat konkrit, karena kunjungan wisata di Kepulauan Seribu sangat sedikit. Kami mengusulkan ada kawasan spesial ekonomi zone. Saya sudah bertemu dengan beberapa pihaknya yang menyatakan sangat visible, sehingga devisa bisa datang atau istilah Indef disebut dengan taman tertutup, Mas Pram. Jadi berbayar agar devisa masuk," ucap Kang Emil.

"Ya kelasnya enggak bisa kelas Ancol lagi, maka bahasa ke publik yang mudah disampaikan adalah naik kelas dari kelasnya Ancol menjadi kelas dunia, bahasa destinasi global kelas dunia Universal Studio, Disneyland, itulah yang dibahasanya akan dia mengerti oleh pihak-pihak internasional," tandasnya.
(shf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More