Tri Adhianto-Harris Bobihoe Jadi Paslon dengan Tingkat Kesukaan Tertinggi
Jum'at, 18 Oktober 2024 - 14:59 WIB
Kemudian, Uu Saeful Mikdar - Nurul Sumarheni mencatat tingkat popularitas 12,8% dan kesukaan 10,8%. Adapun latar belakang pemilih di Kota Bekasi menunjukkan bahwa sebagian besar responden memilih calon wali kota/wakil wali kota karena alasan pengalaman di pemerintahan (28,2%), bebas dari korupsi (27,4%), peduli pada rakyat (21,9%), visi misi kandidat (8,8%), religius (4,4%), dan alasan lainnya (9,3%).
"Dalam hal kemantapan pilihan, survei menunjukkan bahwa 77,6% responden merasa mantap dengan pilihan mereka terhadap pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, sementara 22,4% menyatakan bahwa pilihan mereka masih mungkin berubah," katanya.
Dia mengatakan, metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel survei adalah stratified multistage random sampling. Pendekatan ini dipilih untuk memastikan representativitas dan akurasi data yang diperoleh.
Sebanyak 1.250 responden berpartisipasi dalam survei ini, jumlah yang mencerminkan keragaman demografis masyarakat Kota Bekasi. Margin of error yang diperoleh dalam survei ini adalah sekitar 2,77% pada tingkat kepercayaan 95%.
"Menunjukkan bahwa hasil survei dapat diandalkan sebagai acuan untuk memahami kecenderungan politik masyarakat," katanya.
Dia menambahkan, klaster survei mencakup 12 kecamatan di Kota Bekasi, yang dipilih secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilkada 2024. Dengan pendekatan ini, setiap kecamatan terwakili sesuai dengan jumlah pemilihnya.
Stratifikasi survei juga dilakukan berdasarkan proporsi jenis kelamin, sehingga hasil yang diperoleh mencerminkan pandangan baik dari laki-laki maupun perempuan di wilayah tersebut. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih yang dilengkapi dengan aplikasi teknologi untuk memudahkan proses pengumpulan informasi.
Responden yang dipilih untuk diwawancarai dilakukan secara acak, sehingga hasilnya mencerminkan pandangan masyarakat secara keseluruhan. Pengamat Politik dan Intelijen Universitas Indonesia Muhammad Sutisna menilai angka di survei itu mencerminkan kekuatan dukungan terhadap pasangan tersebut di kalangan pemilih.
Dukungan yang kuat ini menunjukkan bahwa mereka mungkin menjadi salah satu pasangan yang paling diperhitungkan dalam Pilkada 2024. Melihat hasil ini, penting untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi pemilih, seperti rekam jejak pasangan calon, program kerja yang ditawarkan, serta pandangan masyarakat terhadap isu-isu yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Dengan dukungan yang cukup signifikan, Tri Adhianto - Harris Bobihoe tidak hanya menunjukkan peluang besar untuk menang dalam Pilkada 2024, tetapi juga mencerminkan dinamika politik menarik di Kota Bekasi. Dia berpendapat, masyarakat tampaknya memiliki harapan besar terhadap pasangan ini untuk membawa perubahan positif dan mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh kota tersebut.
"Dalam hal kemantapan pilihan, survei menunjukkan bahwa 77,6% responden merasa mantap dengan pilihan mereka terhadap pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, sementara 22,4% menyatakan bahwa pilihan mereka masih mungkin berubah," katanya.
Dia mengatakan, metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel survei adalah stratified multistage random sampling. Pendekatan ini dipilih untuk memastikan representativitas dan akurasi data yang diperoleh.
Sebanyak 1.250 responden berpartisipasi dalam survei ini, jumlah yang mencerminkan keragaman demografis masyarakat Kota Bekasi. Margin of error yang diperoleh dalam survei ini adalah sekitar 2,77% pada tingkat kepercayaan 95%.
"Menunjukkan bahwa hasil survei dapat diandalkan sebagai acuan untuk memahami kecenderungan politik masyarakat," katanya.
Dia menambahkan, klaster survei mencakup 12 kecamatan di Kota Bekasi, yang dipilih secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilkada 2024. Dengan pendekatan ini, setiap kecamatan terwakili sesuai dengan jumlah pemilihnya.
Stratifikasi survei juga dilakukan berdasarkan proporsi jenis kelamin, sehingga hasil yang diperoleh mencerminkan pandangan baik dari laki-laki maupun perempuan di wilayah tersebut. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih yang dilengkapi dengan aplikasi teknologi untuk memudahkan proses pengumpulan informasi.
Responden yang dipilih untuk diwawancarai dilakukan secara acak, sehingga hasilnya mencerminkan pandangan masyarakat secara keseluruhan. Pengamat Politik dan Intelijen Universitas Indonesia Muhammad Sutisna menilai angka di survei itu mencerminkan kekuatan dukungan terhadap pasangan tersebut di kalangan pemilih.
Dukungan yang kuat ini menunjukkan bahwa mereka mungkin menjadi salah satu pasangan yang paling diperhitungkan dalam Pilkada 2024. Melihat hasil ini, penting untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi pemilih, seperti rekam jejak pasangan calon, program kerja yang ditawarkan, serta pandangan masyarakat terhadap isu-isu yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Dengan dukungan yang cukup signifikan, Tri Adhianto - Harris Bobihoe tidak hanya menunjukkan peluang besar untuk menang dalam Pilkada 2024, tetapi juga mencerminkan dinamika politik menarik di Kota Bekasi. Dia berpendapat, masyarakat tampaknya memiliki harapan besar terhadap pasangan ini untuk membawa perubahan positif dan mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh kota tersebut.
Lihat Juga :
tulis komentar anda