Ungkap Pernah Tolak Tawaran Maju Pilkada Jakarta 2017, Ridwan Kamil: Jadi Takdir Pak Anies
Jum'at, 11 Oktober 2024 - 13:36 WIB
JAKARTA - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil mengaku pernah menolak tawaran maju di Pilkada Jakarta 2017. Atas dasar itu, ia menilai, Anies Baswedan sudah ditakdirkan menjadi Gubernur DKI Jakarta saat itu.
Hal itu diungkapkan Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, saat melangsungkan pertemuan dengan perwakilan dari Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Distrik VIII Jakarta, Jumat (11/10/2024).
Mantan Gubernur Jawa Barat ini mengaku, sempat ditawari untuk maju di Pilkada Jakarta ketika masih menjabat sebagai Walikota Bandung pada 2016 silam. Ia berkata, tawaran itu didasari lantaran tingkat elektabilitasnya tinggi.
"Dulu 2016 saat saya masih Wali Kota Bandung saya disuruh nyalon Pilkada DKI Jakarta. Dipanggil saya pak, sore hari. Kang Emil, Walikota Bandung, survei lumayan, partai siap, logistik siap, tolong nyalon di Jakarta," kata Kang Emil di Gedung Sopo Marpingkir, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (11/10/2024).
Setelah mendapat tawaran itu, Kang Emil mengaku sempat menelepon sejumlah teman dan kerabatnya. Ia berkata, semua pihak mendukungnya. Tapi, kata Kang Emil, sang ibunda melarangnya untuk maju di Pilkada Jakarta.
Kang Emil berkata, sang ibu menyuruh untuk menuntaskan tanggung jawabnya sebagai Wali Kota Bandung. "Mama tidak mau punya anak yang tidak selesai dalam tugas, kamu kan belum beres jadi walikota, kamu harus tuntas, kamu harus lima tahun bereskan," ucap Ridwan meniru ucapan ibunya saat itu.
Meski berberat hati, Kang Emil menelepon pihak partai yang tak disebutkan namanya itu. Kepada pihak partai, ia menyampaikan hendak menyelesaikan masa tugasnya dulu di Bandung sehingga belum bisa maju di Jakarta.
"Itu 2016. Saya tolak, sudah. Seminggu setelah saya menolak, barulah partai-partai itu mencari Pak Anies," kata Kang Emil.
"Jadi, takdirnya Pak Anies menjadi gubernur itu ada rangkaian takdir-takdir orang lain, tidak semerta-merta seperti yang dibaca," tandasnya.
Hal itu diungkapkan Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, saat melangsungkan pertemuan dengan perwakilan dari Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Distrik VIII Jakarta, Jumat (11/10/2024).
Mantan Gubernur Jawa Barat ini mengaku, sempat ditawari untuk maju di Pilkada Jakarta ketika masih menjabat sebagai Walikota Bandung pada 2016 silam. Ia berkata, tawaran itu didasari lantaran tingkat elektabilitasnya tinggi.
"Dulu 2016 saat saya masih Wali Kota Bandung saya disuruh nyalon Pilkada DKI Jakarta. Dipanggil saya pak, sore hari. Kang Emil, Walikota Bandung, survei lumayan, partai siap, logistik siap, tolong nyalon di Jakarta," kata Kang Emil di Gedung Sopo Marpingkir, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (11/10/2024).
Setelah mendapat tawaran itu, Kang Emil mengaku sempat menelepon sejumlah teman dan kerabatnya. Ia berkata, semua pihak mendukungnya. Tapi, kata Kang Emil, sang ibunda melarangnya untuk maju di Pilkada Jakarta.
Kang Emil berkata, sang ibu menyuruh untuk menuntaskan tanggung jawabnya sebagai Wali Kota Bandung. "Mama tidak mau punya anak yang tidak selesai dalam tugas, kamu kan belum beres jadi walikota, kamu harus tuntas, kamu harus lima tahun bereskan," ucap Ridwan meniru ucapan ibunya saat itu.
Baca Juga
Meski berberat hati, Kang Emil menelepon pihak partai yang tak disebutkan namanya itu. Kepada pihak partai, ia menyampaikan hendak menyelesaikan masa tugasnya dulu di Bandung sehingga belum bisa maju di Jakarta.
"Itu 2016. Saya tolak, sudah. Seminggu setelah saya menolak, barulah partai-partai itu mencari Pak Anies," kata Kang Emil.
"Jadi, takdirnya Pak Anies menjadi gubernur itu ada rangkaian takdir-takdir orang lain, tidak semerta-merta seperti yang dibaca," tandasnya.
(abd)
tulis komentar anda