Warga Condet Dukung Ridwan Kamil Realisasikan Transportasi Air di Jakarta
Kamis, 03 Oktober 2024 - 14:41 WIB
JAKARTA - Warga Condet, Jakarta Timur mendukung Calon Gubernur Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil untuk mewujudkan pembangunan transportasi air (waterway). Dukungan itu diberikan kala Ridwan Kamil bertandang ke Padepokan Ciliwung, di Kawasan Jakarta Timur.
"Kami sangat setuju dengan rencana pembangunan waterway karena ini bisa menjadi solusi kemacetan Jakarta," kata Muhamad Reza dari Forum Daerah Aliran Sungai (DAS), Kamis (10/3/2024).
Menurut Reza, keinginan Ridwan Kamil untuk membangun waterway ini menandakan bahwa calon gubernur nomor urut 1 ini sangat sadar akan pentingnya kelestarian lingkungan. "Waterway ini sulit diwujudkan jika sungainya penuh dengan sampah. Jadi, lingkungan harus dijaga," papar dia.
Tak hanya menjaga kelestarian lingkungan, kata Reza pemerintah DK Jakarta juga perlu bekerja sama dengan provinsi lain, seperti Jawa Barat untuk mengatur debit air. "Sebenarnya, kali-kali besar seperti Kalimalang, Ciliwung, Cisadane bisa dimanfaatkan untuk memobilisasi orang banyak untuk bepergian ke Jakarta," cetus dia.
Pemerhati Budaya Condet Iwan Anjung memaparkan pembangunan waterway, khususnya di Condet sejatinya sudah masuk dalam program percepatan Condet menjadi kawasan destinasi wisata. "Waterway ini kan pembangunannya dari Jembatan Rindam sampai ke Condet, ini nanti jadi destinasi wisata. Sayangnya ini nggak jalan," jelas dia.
Sementara itu, Ridwan Kamil mengatakan kehadiran water way di Jakarta diharapkan bisa membuat transportasi di Jakarta semakin beragam, tidak hanya di darat. "Kita lagi survei, realistis tidaknya. Ketika itu realistis dan memungkinkan, transportasi sungai ini akan kita realisasikan," ungkap dia.
Ridwan Kamil bilang di seluruh dunia transportasi air ini sebenarnya bukan hal baru. Ini bisa menjadi alternatif transportasi. "Nanti kita lihat, kalau ternyata memungkinkan, kita realisasikan. Kan konsep RIDO (Ridwan Kamil-Suswono) ini kan DKI, desentralisasi, kolaborasi, dan inovasi menghadirkan hal baru," tutup dia.
Sekadar informasi, Jakarta sempat memiliki transportasi air yang digagas di zaman Gubernur DKI Sutiyoso. Program bernama waterway itu dioperasikan dan diintegrasikan dalam transportasi makro Jakarta pada 6 Juni 2007. Namun, pasca-Sutiyoso purnatugas dari posisinya sebagai Gubernur DKI, waterway tak terurus.
"Kami sangat setuju dengan rencana pembangunan waterway karena ini bisa menjadi solusi kemacetan Jakarta," kata Muhamad Reza dari Forum Daerah Aliran Sungai (DAS), Kamis (10/3/2024).
Menurut Reza, keinginan Ridwan Kamil untuk membangun waterway ini menandakan bahwa calon gubernur nomor urut 1 ini sangat sadar akan pentingnya kelestarian lingkungan. "Waterway ini sulit diwujudkan jika sungainya penuh dengan sampah. Jadi, lingkungan harus dijaga," papar dia.
Tak hanya menjaga kelestarian lingkungan, kata Reza pemerintah DK Jakarta juga perlu bekerja sama dengan provinsi lain, seperti Jawa Barat untuk mengatur debit air. "Sebenarnya, kali-kali besar seperti Kalimalang, Ciliwung, Cisadane bisa dimanfaatkan untuk memobilisasi orang banyak untuk bepergian ke Jakarta," cetus dia.
Pemerhati Budaya Condet Iwan Anjung memaparkan pembangunan waterway, khususnya di Condet sejatinya sudah masuk dalam program percepatan Condet menjadi kawasan destinasi wisata. "Waterway ini kan pembangunannya dari Jembatan Rindam sampai ke Condet, ini nanti jadi destinasi wisata. Sayangnya ini nggak jalan," jelas dia.
Sementara itu, Ridwan Kamil mengatakan kehadiran water way di Jakarta diharapkan bisa membuat transportasi di Jakarta semakin beragam, tidak hanya di darat. "Kita lagi survei, realistis tidaknya. Ketika itu realistis dan memungkinkan, transportasi sungai ini akan kita realisasikan," ungkap dia.
Ridwan Kamil bilang di seluruh dunia transportasi air ini sebenarnya bukan hal baru. Ini bisa menjadi alternatif transportasi. "Nanti kita lihat, kalau ternyata memungkinkan, kita realisasikan. Kan konsep RIDO (Ridwan Kamil-Suswono) ini kan DKI, desentralisasi, kolaborasi, dan inovasi menghadirkan hal baru," tutup dia.
Sekadar informasi, Jakarta sempat memiliki transportasi air yang digagas di zaman Gubernur DKI Sutiyoso. Program bernama waterway itu dioperasikan dan diintegrasikan dalam transportasi makro Jakarta pada 6 Juni 2007. Namun, pasca-Sutiyoso purnatugas dari posisinya sebagai Gubernur DKI, waterway tak terurus.
(cip)
tulis komentar anda