Paslon RIDO Siapkan Program Gerbang Betawi Lestarikan Budaya Warga Jakarta
Rabu, 02 Oktober 2024 - 06:56 WIB
JAKARTA - Calon gubernur (Cagub) Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil mengaku telah mengantongi cara bagaimana melestarikan budaya Betawi. Dalam masa kampanye ini, Kang Emil menyatakan memiliki Program Gerbang Betawi (Gerakan Membangun Betawi).
Hal itu dia sampaikan usai bersilaturahmi dengan tokoh Betawi Zainuddin alias Haji Oding. Dalam pertemuan tersebut, Kang Emil diingatkan berapa pentingnya menjaga budaya.
"Nasihat beliau adalah budaya itu seperti akar, budaya kuat, bangsa kuat. Budaya lemah bangsa juga lemah. Maka, kita kan ada program gerbang betawi ya, saya sudah pernah sampaikan ya, gerakan membangun budaya betawi," kata Kang Emil, Selasa (1/10/2024).
Kang Emil menjelaskan, nantinya program tersebut akan dibuat menjadi peraturan daerah (Perda). Di dalamnya, akan mengatur tentang kurikulum hingga pelestarian bangunan khas Betawi.
"Setelah itu menjadi dasar pembangunan budaya Betawi mulai dari kurikulum berbasis budaya untuk pendidikan karakter, pelestarian situs-situs sampai arsitektur Betawi. Menunjukan kita boleh jadi kota global tapi kearifan lokal harus menjadi paling vokal, kira-kira gitu," sambungnya.
Hal itu dia sampaikan usai bersilaturahmi dengan tokoh Betawi Zainuddin alias Haji Oding. Dalam pertemuan tersebut, Kang Emil diingatkan berapa pentingnya menjaga budaya.
"Nasihat beliau adalah budaya itu seperti akar, budaya kuat, bangsa kuat. Budaya lemah bangsa juga lemah. Maka, kita kan ada program gerbang betawi ya, saya sudah pernah sampaikan ya, gerakan membangun budaya betawi," kata Kang Emil, Selasa (1/10/2024).
Baca Juga
Kang Emil menjelaskan, nantinya program tersebut akan dibuat menjadi peraturan daerah (Perda). Di dalamnya, akan mengatur tentang kurikulum hingga pelestarian bangunan khas Betawi.
"Setelah itu menjadi dasar pembangunan budaya Betawi mulai dari kurikulum berbasis budaya untuk pendidikan karakter, pelestarian situs-situs sampai arsitektur Betawi. Menunjukan kita boleh jadi kota global tapi kearifan lokal harus menjadi paling vokal, kira-kira gitu," sambungnya.
(cip)
tulis komentar anda