Sepeda Masuk Tol, Komunitas Pesepeda Minta Keselamatan Juga Diutamakan
Kamis, 27 Agustus 2020 - 12:02 WIB
Sejumlah komunitas pesepeda menyambut baik sepeda di jalur tol dalam kota, langkah ini juga harus disikapi dengan keselamatan bagi pesepeda.Foto/SINDOnews/Ilustrasi.dok
JAKARTA - Sejumlah komunitas sepeda menyambut baik langkah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menggunakan sepeda di jalur tol dalam kota. Hanya saja langkah ini harus disikapi dengan keselamatan bagi pesepeda .
“Yah senang lah, kapan lagi sepeda di tol. Tapi kita harus pentingkan keselamatan,” kata Hana Suryani, komunitas sepeda Asphija, Kamis (27/8/2020). Hana yang sejak remaja menggunakan sepeda mengaku ini merupakan terobosan bagus.
Dia melihat sejak DKI dipimpin Anies kebijakan baru mendukung pesepeda kerap dimunculkan, salah satunya membuat jalur sepeda di sejumlah tempat. Hanya saja terhadap sepeda di jalur tol, Hana menilai sangat rawan bila keselamatan tak dijaga.
Terlebih kecepatan kendaraan di tol cukup tinggi. Karena itu, sebelum kebijakan ini dikukuhkan, Hana meminta Anies mempertimbangkan keselamatan pesepeda saat melintas di tol. “Tentu harus dikasih pemisahan jalur pesepeda dengan mobil bagaimana,” jelasnya.
Selain itu, Hana juga menyampaikan, untuk pesepeda juga tidak mengabaikan keselamatan mulai dari mengenakan helm hingga lampu saat malam hari. “Dua hal itu aja jarang digunakan,” kata Hana. (Baca: DKI Usul ke Menteri PUPR, Satu Ruas Jalan Tol Kebon Nanas-Priok Khusus Pesepeda)
Pendapat beda diungkapkan Edi Daulay, pesepeda road bike. Ia mengatakan penetapan pesepeda di jalur tol jangan menjadikan sepeda kena pajak.“Yah kita tahu jalan tol itu berbayar. Nah nanti jangan sampai bayar, harus gratis kalau bisa,” ucapnya.
Mengenai jalur, Edi mengatakan kebijakan bersepeda di tol sendiri bukanlah hal baru, di Amerika Serikat misalnya, pengguna sepeda di tol bisa dilakukan di jalur tengah. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mewacanakan sepeda masuk tol, salah satunya di Ruas Tol Kebon Nanas-Tanjung Priok.
“Yah senang lah, kapan lagi sepeda di tol. Tapi kita harus pentingkan keselamatan,” kata Hana Suryani, komunitas sepeda Asphija, Kamis (27/8/2020). Hana yang sejak remaja menggunakan sepeda mengaku ini merupakan terobosan bagus.
Dia melihat sejak DKI dipimpin Anies kebijakan baru mendukung pesepeda kerap dimunculkan, salah satunya membuat jalur sepeda di sejumlah tempat. Hanya saja terhadap sepeda di jalur tol, Hana menilai sangat rawan bila keselamatan tak dijaga.
Terlebih kecepatan kendaraan di tol cukup tinggi. Karena itu, sebelum kebijakan ini dikukuhkan, Hana meminta Anies mempertimbangkan keselamatan pesepeda saat melintas di tol. “Tentu harus dikasih pemisahan jalur pesepeda dengan mobil bagaimana,” jelasnya.
Selain itu, Hana juga menyampaikan, untuk pesepeda juga tidak mengabaikan keselamatan mulai dari mengenakan helm hingga lampu saat malam hari. “Dua hal itu aja jarang digunakan,” kata Hana. (Baca: DKI Usul ke Menteri PUPR, Satu Ruas Jalan Tol Kebon Nanas-Priok Khusus Pesepeda)
Pendapat beda diungkapkan Edi Daulay, pesepeda road bike. Ia mengatakan penetapan pesepeda di jalur tol jangan menjadikan sepeda kena pajak.“Yah kita tahu jalan tol itu berbayar. Nah nanti jangan sampai bayar, harus gratis kalau bisa,” ucapnya.
Mengenai jalur, Edi mengatakan kebijakan bersepeda di tol sendiri bukanlah hal baru, di Amerika Serikat misalnya, pengguna sepeda di tol bisa dilakukan di jalur tengah. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mewacanakan sepeda masuk tol, salah satunya di Ruas Tol Kebon Nanas-Tanjung Priok.
(hab)
tulis komentar anda