Bioskop Kembail Dibuka, Anies Yakin Tak Bakal Jadi Kluster Baru Corona
Kamis, 27 Agustus 2020 - 06:35 WIB
Dia menuturkan, bioskop dan sinema memiliki karakteristik penting dan kontribusi penting, terutama dalam memberikan hiburan kepada masyarakat. “Karena imunitas masyarakat juga bisa meningkat karena bahagia atau suasana mental, fisik dari penonton dan masyarakat yang juga ditingkatkan. Bioskop dan sinema salah satu kontributor. Untuk itu, dalam rangka mengatasi Covid-19,” katanya.
Di sisi yang lain, Wiku menegaskan, ada beberapa pertimbangan kesehatan yang perlu diperhatikan dalam rangka pembukaan bioskop dan sinema ini di Indonesia. Pertama, harus melakukan prakondisi terkait kesiapan fasilitas pendukung. Selanjutnya aspek waktu kapan bioskop bisa dibuka, prioritas terkait gedung bioskop mana yang layak beroperasi. ”Tentu semuanya dilakukan dengan proses simulasi dan penyiapan yang matang dan selalu berkoordinasi,” katanya. (Baca juga: Sindiran Tere Liye: Pertamina Enggak Pernah Salah, yang Salah Kalian)
Sebelumnya, Kepala Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengingatkan, gedung bioskop bersama angkutan umum dan restoran merupakan tempat yang potensial terjadinya penularan. Contohnya di Leicester, Inggris, dan Spanyol yang ditandai dengan muncul kluster baru di tempat-tempat dimaksud.
Zubairi mencontohkan peningkatan kasus luar biasa di Brasil, dari 1 juta orang ke 2 juta orang positif Covid-19 tidak sampai dua bulan. “Atas dasar perubahan pengetahuan (adanya penularan) airborne itu, kita belajar dari banyak negara lain. Kita harus belajar lebih ketat,” ujarnya.
Sebagai informasi, hingga kemarin penyebaran wabah Covid-19 di Tanah Air, termasuk DKI Jakarta, belum bisa dikendalikan sepenuhnya. Tercatat kasus positif hingga 26 Agustus 2020 bertambah 2.306 kasus sehingga akumulasi sebanyak 160.165 orang.
Keunikan Bioskop
Anies Baswedan mengatakan, pembukaan bioskop di Jakarta merujuk pada studi dan kajian dari para pakar. Salah satunya terkait dengan keunikan bioskop yang berbeda dengan fasilitas umum seperti restoran maupun kafe. Dari keunikan itu memungkinkan bioskop di Jakarta akan segera dibuka kembali dalam waktu dekat. Keunikan itu di antaranya penonton tidak saling berbicara sehingga meminimalkan terjadinya penularan Covid-19 melalui droplet.
“Yang pertama, para penonton itu tidak saling berbicara. Ini berbeda dengan restoran, kafe, yang satu sama lain justru ngobrol. Kalau di bioskop justru semua diam. Kalaupun ada percakapan, maka percakapan itu antara orang yang kenal. Jarang ada percakapan antarorang yang tidak kenal,” urai Anies. (Lihat videonya: 5 Orang di Tangerang Tewas Usai Minum Miras Oplosan)
Keunikan lain terkait posisi penonton yang satu arah dan semuanya berbicara pada arah yang sama atau bukan interaksi berhadap-hadapan. (Binti Mufarida/FW Bahtiar)
Di sisi yang lain, Wiku menegaskan, ada beberapa pertimbangan kesehatan yang perlu diperhatikan dalam rangka pembukaan bioskop dan sinema ini di Indonesia. Pertama, harus melakukan prakondisi terkait kesiapan fasilitas pendukung. Selanjutnya aspek waktu kapan bioskop bisa dibuka, prioritas terkait gedung bioskop mana yang layak beroperasi. ”Tentu semuanya dilakukan dengan proses simulasi dan penyiapan yang matang dan selalu berkoordinasi,” katanya. (Baca juga: Sindiran Tere Liye: Pertamina Enggak Pernah Salah, yang Salah Kalian)
Sebelumnya, Kepala Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengingatkan, gedung bioskop bersama angkutan umum dan restoran merupakan tempat yang potensial terjadinya penularan. Contohnya di Leicester, Inggris, dan Spanyol yang ditandai dengan muncul kluster baru di tempat-tempat dimaksud.
Zubairi mencontohkan peningkatan kasus luar biasa di Brasil, dari 1 juta orang ke 2 juta orang positif Covid-19 tidak sampai dua bulan. “Atas dasar perubahan pengetahuan (adanya penularan) airborne itu, kita belajar dari banyak negara lain. Kita harus belajar lebih ketat,” ujarnya.
Sebagai informasi, hingga kemarin penyebaran wabah Covid-19 di Tanah Air, termasuk DKI Jakarta, belum bisa dikendalikan sepenuhnya. Tercatat kasus positif hingga 26 Agustus 2020 bertambah 2.306 kasus sehingga akumulasi sebanyak 160.165 orang.
Keunikan Bioskop
Anies Baswedan mengatakan, pembukaan bioskop di Jakarta merujuk pada studi dan kajian dari para pakar. Salah satunya terkait dengan keunikan bioskop yang berbeda dengan fasilitas umum seperti restoran maupun kafe. Dari keunikan itu memungkinkan bioskop di Jakarta akan segera dibuka kembali dalam waktu dekat. Keunikan itu di antaranya penonton tidak saling berbicara sehingga meminimalkan terjadinya penularan Covid-19 melalui droplet.
“Yang pertama, para penonton itu tidak saling berbicara. Ini berbeda dengan restoran, kafe, yang satu sama lain justru ngobrol. Kalau di bioskop justru semua diam. Kalaupun ada percakapan, maka percakapan itu antara orang yang kenal. Jarang ada percakapan antarorang yang tidak kenal,” urai Anies. (Lihat videonya: 5 Orang di Tangerang Tewas Usai Minum Miras Oplosan)
Keunikan lain terkait posisi penonton yang satu arah dan semuanya berbicara pada arah yang sama atau bukan interaksi berhadap-hadapan. (Binti Mufarida/FW Bahtiar)
(ysw)
tulis komentar anda