Ikappi Dorong Pedagang Pasar Maksimalkan Pakai Qris
Kamis, 29 Agustus 2024 - 16:09 WIB
JAKARTA - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) dan dan perusahaan penyedia teknologi digital PT Trans Digital Cemerlang (PT TDC) sepakat pedagang pasar harus dibekali soal pemahaman transaksi digital. Ikappi tengah memaksimalkan pengunaan Qris di sektor pangan.
"12, 5 juta pedagang pasar di Indonesia itu harus dibekali soal pemahaman digital. Sebagian sudah efektif seperti mengunakan Qris seperti di sektor non pangan, tapi sebagian masih perlu didorong, seperti sektor pangan," ujar Reynaldi Sarijowan, Sekretaris Jenderal DPP Ikappi, Kamis (29/8/2024).
Reynald mengatakan, Qris menjadi media pembayaran di pasar tradisional yang paling efektif dan efisien dari sisi waktu bagi sektor nonpangan seperti pasar tekstil Tanah Abang.
Tapi, masalah hari ini adalah penggunaan Qris untuk pasar pangan di pasar tradisional, misalnya penjual ikan, sayur, dan daging,
Budaya tawar menawar atau interaksi antara pedagang dan pembeli menjadi kearifan lokal yang masih berjalan saat ini.
Budaya tawar menawar, lanjut Reynald ini agak sulit di aplikasi Qris yang tentu ada persentase beban biaya yang dibebankan kepada penjual.
"Ini yang sulit belum ada titik temu, karena belum ketemu fomulanya yang pas. Tapi kita yakin transaksi digital di pasar tradisional ini sebuah kenicsataan, kita akan terus berupaya agar pedagang pasar bisa melek digital," ujarnya.
Reynald mengakui, usai covid para pedagang terbiasa branding melalui aplikasi WA. Pedagang sayur, pedagang ikan dan pedagang pangan lainnya sudah mulai biasa melakukan update status di aplikasi WhatsApp.
Namun ia menyakini, dari sisi literasi digital, kemampuan para pedagang harus terus dikembangkan lebih maju. "Tapi ini tidak bisa berdiri sendiri, harus ada peran pemerintah harus dibina pedagang pasar," harapnya.
"12, 5 juta pedagang pasar di Indonesia itu harus dibekali soal pemahaman digital. Sebagian sudah efektif seperti mengunakan Qris seperti di sektor non pangan, tapi sebagian masih perlu didorong, seperti sektor pangan," ujar Reynaldi Sarijowan, Sekretaris Jenderal DPP Ikappi, Kamis (29/8/2024).
Reynald mengatakan, Qris menjadi media pembayaran di pasar tradisional yang paling efektif dan efisien dari sisi waktu bagi sektor nonpangan seperti pasar tekstil Tanah Abang.
Tapi, masalah hari ini adalah penggunaan Qris untuk pasar pangan di pasar tradisional, misalnya penjual ikan, sayur, dan daging,
Budaya tawar menawar atau interaksi antara pedagang dan pembeli menjadi kearifan lokal yang masih berjalan saat ini.
Budaya tawar menawar, lanjut Reynald ini agak sulit di aplikasi Qris yang tentu ada persentase beban biaya yang dibebankan kepada penjual.
"Ini yang sulit belum ada titik temu, karena belum ketemu fomulanya yang pas. Tapi kita yakin transaksi digital di pasar tradisional ini sebuah kenicsataan, kita akan terus berupaya agar pedagang pasar bisa melek digital," ujarnya.
Reynald mengakui, usai covid para pedagang terbiasa branding melalui aplikasi WA. Pedagang sayur, pedagang ikan dan pedagang pangan lainnya sudah mulai biasa melakukan update status di aplikasi WhatsApp.
Namun ia menyakini, dari sisi literasi digital, kemampuan para pedagang harus terus dikembangkan lebih maju. "Tapi ini tidak bisa berdiri sendiri, harus ada peran pemerintah harus dibina pedagang pasar," harapnya.
tulis komentar anda