Mahasiswa Pakuan Mengaku Digeruduk Sekelompok Massa usai Demo di DPR
Selasa, 27 Agustus 2024 - 09:35 WIB
JAKARTA - Mahasiswa Univeritas Pakuan , Bogor, mengaku digeruduk sekelompok massa usai aksi demo di Gedung DPR/MPR RI, Kamis, 22 Agustus 2024. Hal ini diungkapkan oleh Presiden Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Pakuan, Gito Pamungkas.
Gito menjelaskan, jika kampusnya sempat didatangi tujuh orang tak dikenal tepat setelah para mahasiswa pulang berdemo.
"Sekitar pukul 23.00 WIB Bus Kopaja sampai di Universitas Pakuan. Keadaan Universitas Pakuan saat itu sudah mencekam, Oknum-oknum didalam kampus sudah ada dalam keadaan wajah yang marah. Saat bus masuk orang-orang ini lari ngejar bus kopaja. Mereka berteriak meminta mahasiswa yang turun untuk segera baris dan sikap taubat (kepala di tanah) atau Push Up kepada semua mahasiswa," jelas Gito dalam keterangan resminya, Selasa (27/8/2024).
Gito Pamungkas lalu menjelaskan ciri-ciri ke tujuh oknum tersebut. "1 memakai jaket Ojol, 2 memakai baju pendek, 1 baju panjang dengan jaket, 1 memakai baju pendek dan celana panjang plus bomber biru dan topi, 1 orang memakai jaket Shoope, 1 oknum pemukulan memakai baju pendek dan celana pendek (postur lebih pendek dari yang lain)," terangnya.
Tak hanya itu, Gito mengatakan, mereka melakukan pemeriksaan dengan dalih mencari mahasiswa yang menjelekkan instansi tertentu.
"Mereka menuduh kami menyembunyikan salah satu mahasiswa tersebut sehingga dilakukan pemeriksaan untuk menangkap mahasiswa tersebut," kata Gito.
"Namun saat ditanyai mereka darimana, Mereka tidak menjawab. Mereka tidak membawa surat perintah, Mereka tidak memakai identitas tertentu," tambahnya.
Lebih lanjut Gito mengklaim, rekan mahasiswanya juga mengalami kekerasan fisik seperti pemukulan dan penendangan.
"Awalnya dilakukan diam-diam, tapi keliatan sama mereka lalu bilang 'jangan video'. Ada beberapa mahasiswa yang ditendang sebelum ditanya. Karena aku masih videoin, salah seorang oknum itu mukul, awalnya kaya ngegertak aku HP nya mau dipecahin kalau masih video, tapi malah mukul ke handphone kena muka," ungkap saudari Y, salah satu korban wanita.
Gito menjelaskan, jika kampusnya sempat didatangi tujuh orang tak dikenal tepat setelah para mahasiswa pulang berdemo.
"Sekitar pukul 23.00 WIB Bus Kopaja sampai di Universitas Pakuan. Keadaan Universitas Pakuan saat itu sudah mencekam, Oknum-oknum didalam kampus sudah ada dalam keadaan wajah yang marah. Saat bus masuk orang-orang ini lari ngejar bus kopaja. Mereka berteriak meminta mahasiswa yang turun untuk segera baris dan sikap taubat (kepala di tanah) atau Push Up kepada semua mahasiswa," jelas Gito dalam keterangan resminya, Selasa (27/8/2024).
Gito Pamungkas lalu menjelaskan ciri-ciri ke tujuh oknum tersebut. "1 memakai jaket Ojol, 2 memakai baju pendek, 1 baju panjang dengan jaket, 1 memakai baju pendek dan celana panjang plus bomber biru dan topi, 1 orang memakai jaket Shoope, 1 oknum pemukulan memakai baju pendek dan celana pendek (postur lebih pendek dari yang lain)," terangnya.
Tak hanya itu, Gito mengatakan, mereka melakukan pemeriksaan dengan dalih mencari mahasiswa yang menjelekkan instansi tertentu.
"Mereka menuduh kami menyembunyikan salah satu mahasiswa tersebut sehingga dilakukan pemeriksaan untuk menangkap mahasiswa tersebut," kata Gito.
"Namun saat ditanyai mereka darimana, Mereka tidak menjawab. Mereka tidak membawa surat perintah, Mereka tidak memakai identitas tertentu," tambahnya.
Lebih lanjut Gito mengklaim, rekan mahasiswanya juga mengalami kekerasan fisik seperti pemukulan dan penendangan.
"Awalnya dilakukan diam-diam, tapi keliatan sama mereka lalu bilang 'jangan video'. Ada beberapa mahasiswa yang ditendang sebelum ditanya. Karena aku masih videoin, salah seorang oknum itu mukul, awalnya kaya ngegertak aku HP nya mau dipecahin kalau masih video, tapi malah mukul ke handphone kena muka," ungkap saudari Y, salah satu korban wanita.
(maf)
tulis komentar anda