DKI Targetkan Tambah 250 Bus Listrik Transjakarta hingga Akhir 2024

Jum'at, 21 Juni 2024 - 11:30 WIB
Pemerintah Provinsi Jakarta menargetkan pembelian bus listrik Transjakarta sebanyak 200-250 unit hingga akhir 2024. FOTO/DOK.SINDOnews
JAKARTA - Pemerintah Provinsi Jakarta menargetkan pembelian bus listrik Transjakarta sebanyak 200-250 unit hingga akhir 2024. Penambahan armada itu untuk meningkatkan cakupan transportasi umum di Jakarta.

"Berikutnya kan penambahan Transjakarta, kendaraan bus kita beli kembali yang elektrik. Tahun lalu (2023) kan sudah, tahun ini mungkin di akhir tahun ini juga nambah lagi. Jumlahnya saya lupa sekitar 200-an sampai 250 (unit bus listrik)," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono kepada awak media usai dirinya berkunjung ke RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (21/6/2024).

Heru Budi Hartono menyebutkan pihaknya akan terus meningkatkan cakupan transportasi umum di Jakarta agar masyarakat dapat menggunakan transportasi umum dengan aman dan nyaman.



"(Cakupan) transportasi umum kan Transjakarta sudah 89,7% melayani Jakarta. Di sisi lain kan kita menuju pembayaran integrasi yang Rp10.000 maksimum dan nanti sisanya adalah menjadi kalau pengguna transportasi itu melebihi itu," katanya.

Dalam kunjungan ke RSUD Cengkareng, Heru Budi Hartono didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati, Plt Askesra Sekda DKI Suharini Eliawati, Direktur RSUD Cengkareng Kasatpol PP DKI Arifin, Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto. Heru membanggakan fasilitas perawatan terhadap ibu dan anak yang terpisah dari pasien penyakit lainnya di RSUD Cengkareng.

"Selain itu, ada kelebihan lagi bahwa ibu dan anak sistemnya cluster," ujarnya.



Dengan sistem cluster, Heru Budi menerangkan pasien ibu dan anak akan ditempatkan di satu area yang sama dan dipisahkan dengan pasien penyakit lainnya. "Jadi ada ibu yang melahirkan di lantai yang sama, tempat yang sama, disitu sudah komplit ada lab, ruang operasi, radiologi," katanya.

Menurut Heru, disiapkan ruangan khusus apabila ada hal emergency sehingga pelayanan terhadap ibu dan anak optimal. "Dan ada ruang kekhususan jika memang harus ditangani ibu dan bayinya nanti jika ada hal yang tidak biasa," katanya.
(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More