Tingkatkan Toleransi, Jababeka Hibahkan 1,2 Ha untuk Taman Wisata Religi
Minggu, 09 Juni 2024 - 11:14 WIB
BEKASI - PT Jababeka menghibahkan lahan seluas 1,2 ha kepada Pemkab Bekasi agar dapat dimanfaatkan menjadi taman wisata religi. Hibah tersebut dalam upaya meningkatkan toleransi antarumat beragama di Kota Jababeka dan sekitarnya. Pada tahap awal ini telah dibangun kantor Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bekasi Jababeka Cikarang.
FKUB merupakan forum yang dibentuk masyarakat dan difasilitasi pemerintah dalam membangun, memelihara, dan memberdayakan umat beragama untuk meningkatkan kerukunan masyarakat. Pada Senin (13/5/2024) telah diresmikan Kantor FKUB Kabupaten Bekasi di Jababeka Cikarang.
”Selain peresmian kantor FKUB, hari itu ja uga menjadi momentum peletakan batu pertama pembangunan rumah ibadah enam agama di kawasan wisata religi,” kata Head of Township PT Graha Buana Cikarang Albert Mulyono dalam siaran persnya, Minggu (9/6/2024).
Pembangunan taman wisata religi diawali dengan pembangunan kantor FKUB. Selain digunakan sebagai sekretariat tempat bekerjanya wakil-wakil dari majelis agama, kantor ini dapat digunakan menjadi tempat bermusyawarah, berdialog, bertukar pikiran membangun kesepakatan untuk mencapai kesepahaman sehingga Kabupaten Bekasi akan terus maju dan sejahtera.
Rencananya di taman wisata religi akan dibangun enam rumah ibadah dengan desain karakteristik dari masing-masing agama. Kawasan wisata religi ini terbuka untuk umum sehingga masyarakat dan pengunjung dapat melihat keragaman dan kerukunan beragama di wilayah Kabupaten Bekasi. ”Taman wisata religi juga dilengkapi dengan teknologi digital yang akan memudahkan masyarakat dan pengunjung,” lanjutnya.
Keberadaan taman wisata religi membuat Kota jababeka berhasil menjadi kawasan terintegrasi yang mengusung konsep “Live, Work, Play”. Agama sendiri merupakan bagian penting dalam kehidupan masyarakat khususnya di Indonesia sehingga taman wisata religi mampu memenuhi kebutuhan religi masyarakat yang termasuk pada pilar Live.
“Dengan hadirnya taman wisata religi 6 agama para masyarakat di Kota Jababeka dapat melakukan aktivitas pekerjaan, bertempat tinggal, pendidikan, menikmati hiburan, hingga keagamaan di dalam satu wilayah dengan fasilitas yang lengkap serta rasa aman dan nyaman,” tandasnya.
Kota Jababeka merupakan kota mandiri yang memiliki lahan seluas 5.600 hektare dengan beragam fasilitas bertaraf global. Mulai dari area hunian, bisnis, komersil, pendidikan, kesehatan, hingga ruang terbuka hijau,
Dengan fasilitas yang lengkap Jababeka tidak hanya dihuni oleh masyarakat Indonesia tetapi juga ekspatriat.
“Kota Jababeka sendiri saat ini didominasi lebih dari 2.000 perusahaan nasional dan multinasional dengan suku dan budaya yang beragam, sehingga kawasan ini memiliki toleransi antar sesama masyarakat yang tinggi,” terangnya.
Selain fasilitas yang lengkap dan memenuhi konsep “Live, Work, Play”, aksesibilitas serta konektivitas masyarakat dari dan menuju Kota Jababeka juga semakin mudah. Saat ini tengah berjalan pembangunan infrastruktur modern seperti MRT fase III Cikarang-Balaraja dan LRT Jakarta-Cikarang.
Transportasi massal itu nantinya berhenti di tengah Kota Jababeka, tentunya hal ini akan meningkatkan perekonomian di wilayah ini. ”Oleh karena itu, Kota Jababeka masih menjadi pilihan tepat sebagai tempat hunian yang nyaman ataupun berinvestasi,” tuturnya.
FKUB merupakan forum yang dibentuk masyarakat dan difasilitasi pemerintah dalam membangun, memelihara, dan memberdayakan umat beragama untuk meningkatkan kerukunan masyarakat. Pada Senin (13/5/2024) telah diresmikan Kantor FKUB Kabupaten Bekasi di Jababeka Cikarang.
”Selain peresmian kantor FKUB, hari itu ja uga menjadi momentum peletakan batu pertama pembangunan rumah ibadah enam agama di kawasan wisata religi,” kata Head of Township PT Graha Buana Cikarang Albert Mulyono dalam siaran persnya, Minggu (9/6/2024).
Baca Juga
Pembangunan taman wisata religi diawali dengan pembangunan kantor FKUB. Selain digunakan sebagai sekretariat tempat bekerjanya wakil-wakil dari majelis agama, kantor ini dapat digunakan menjadi tempat bermusyawarah, berdialog, bertukar pikiran membangun kesepakatan untuk mencapai kesepahaman sehingga Kabupaten Bekasi akan terus maju dan sejahtera.
Rencananya di taman wisata religi akan dibangun enam rumah ibadah dengan desain karakteristik dari masing-masing agama. Kawasan wisata religi ini terbuka untuk umum sehingga masyarakat dan pengunjung dapat melihat keragaman dan kerukunan beragama di wilayah Kabupaten Bekasi. ”Taman wisata religi juga dilengkapi dengan teknologi digital yang akan memudahkan masyarakat dan pengunjung,” lanjutnya.
Keberadaan taman wisata religi membuat Kota jababeka berhasil menjadi kawasan terintegrasi yang mengusung konsep “Live, Work, Play”. Agama sendiri merupakan bagian penting dalam kehidupan masyarakat khususnya di Indonesia sehingga taman wisata religi mampu memenuhi kebutuhan religi masyarakat yang termasuk pada pilar Live.
“Dengan hadirnya taman wisata religi 6 agama para masyarakat di Kota Jababeka dapat melakukan aktivitas pekerjaan, bertempat tinggal, pendidikan, menikmati hiburan, hingga keagamaan di dalam satu wilayah dengan fasilitas yang lengkap serta rasa aman dan nyaman,” tandasnya.
Kota Jababeka merupakan kota mandiri yang memiliki lahan seluas 5.600 hektare dengan beragam fasilitas bertaraf global. Mulai dari area hunian, bisnis, komersil, pendidikan, kesehatan, hingga ruang terbuka hijau,
Dengan fasilitas yang lengkap Jababeka tidak hanya dihuni oleh masyarakat Indonesia tetapi juga ekspatriat.
“Kota Jababeka sendiri saat ini didominasi lebih dari 2.000 perusahaan nasional dan multinasional dengan suku dan budaya yang beragam, sehingga kawasan ini memiliki toleransi antar sesama masyarakat yang tinggi,” terangnya.
Selain fasilitas yang lengkap dan memenuhi konsep “Live, Work, Play”, aksesibilitas serta konektivitas masyarakat dari dan menuju Kota Jababeka juga semakin mudah. Saat ini tengah berjalan pembangunan infrastruktur modern seperti MRT fase III Cikarang-Balaraja dan LRT Jakarta-Cikarang.
Transportasi massal itu nantinya berhenti di tengah Kota Jababeka, tentunya hal ini akan meningkatkan perekonomian di wilayah ini. ”Oleh karena itu, Kota Jababeka masih menjadi pilihan tepat sebagai tempat hunian yang nyaman ataupun berinvestasi,” tuturnya.
(poe)
tulis komentar anda