RPA Perindo Beberkan Kondisi 2 Anak Korban Dugaan Kekerasan Seksual di Jakarta
Selasa, 07 Mei 2024 - 15:13 WIB
JAKARTA - Relawan Perempuan dan Anak (RPA) Partai Perindo mendatangi Unit Perlindungan, Perempuan, dan Anak (PPA) Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Selasa (7/5/2024) untuk mempertanyakan kasus dugaan kekerasan seksual pada dua anak di bawah umur berinisial VL dan AN. Adapun kondisi kedua korban saat ini masih harus dilakukan pendampingan psikologis.
"Kebetulan saya mewakili keluarga dari korban, tuk kasusnya sendiri saya menerima informasinya dan saya menerima datanya bahwasanya AN ini sekarang keadaannya kurang baik, mengingat tidak sekolah," ujar Ketua DPP Bidang Data dan Informasi RPA Perindo, Kenzo Farell pada wartawan, Selasa (7/5/2024).
Menurutnya, kondisi kedua anak yang menjadi korban kekerasan seksual itu harus terus dilakukan pendampingan psikologis guna mengantisipasi trauma mendalam ke depannya. Maka itu, RPA Perindo pun memberikan pendampingan psikologi pada keduanya di samping pendampingan hukum.
"Korban VL, kita sedih karena pelakunya orang tua kandung, sementara AN itu tidak sekolah, memang efeknya tak sekarang tapi ke depan. Karena AN juga tak punya orang tua lengkap, ayahnya tak ada, dia sama ibunya saja dan beberapa kolega teman ibunya," tuturnya.
Dia menerangkan ke depannya juga RPA Perindo selaku organisasi sayap Partai Perindo, partai yang dikenal sebagai partai modern yang peduli rakyat kecil, gigih berjuang untuk penciptaan lapangan kerja dan Indonesia sejahtera itu bakal bekerja sama dengan pihak-pihak terkait. Hal itu sebagai bukti jika Partai Perindo bukan saja aktif pada saat pemilu saja tapi bekerja sepanjang waktu demi masyarakat Indonesia.
"Kita bekerja sama dengan rekanan terkait, Kementerian Perempuan dan Anak juga, P3A, dan beberapa pihak lainnya, kebetulan kita dari RPA Partai Perindo bergerak dibantu oleh Ketum kami Pak Tanoesoedibjo (Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo), bilamana dibutuhkan psikologis anak yang lebih privat kita siap bantu," jelasnya.
"Bahkan, akan diberikan ruangnya, terbuka lebar sehingga bila nanti kasus ini selesai akan menjadi contoh bagi masyarakat umum lainnya, bahwa RPA bekerja bukan hanya saat pemilu saja, tapi bekerja sepanjang waktu bilamana dibutuhkan. Kami akan siap," kata Kenzo.
Lihat Juga: Elektabilitas Jagoan Perindo di Kota Bekasi Tri Adhianto-Harris Bobihoe Meningkat Jelang Pencoblosan
"Kebetulan saya mewakili keluarga dari korban, tuk kasusnya sendiri saya menerima informasinya dan saya menerima datanya bahwasanya AN ini sekarang keadaannya kurang baik, mengingat tidak sekolah," ujar Ketua DPP Bidang Data dan Informasi RPA Perindo, Kenzo Farell pada wartawan, Selasa (7/5/2024).
Baca Juga
Menurutnya, kondisi kedua anak yang menjadi korban kekerasan seksual itu harus terus dilakukan pendampingan psikologis guna mengantisipasi trauma mendalam ke depannya. Maka itu, RPA Perindo pun memberikan pendampingan psikologi pada keduanya di samping pendampingan hukum.
"Korban VL, kita sedih karena pelakunya orang tua kandung, sementara AN itu tidak sekolah, memang efeknya tak sekarang tapi ke depan. Karena AN juga tak punya orang tua lengkap, ayahnya tak ada, dia sama ibunya saja dan beberapa kolega teman ibunya," tuturnya.
Dia menerangkan ke depannya juga RPA Perindo selaku organisasi sayap Partai Perindo, partai yang dikenal sebagai partai modern yang peduli rakyat kecil, gigih berjuang untuk penciptaan lapangan kerja dan Indonesia sejahtera itu bakal bekerja sama dengan pihak-pihak terkait. Hal itu sebagai bukti jika Partai Perindo bukan saja aktif pada saat pemilu saja tapi bekerja sepanjang waktu demi masyarakat Indonesia.
"Kita bekerja sama dengan rekanan terkait, Kementerian Perempuan dan Anak juga, P3A, dan beberapa pihak lainnya, kebetulan kita dari RPA Partai Perindo bergerak dibantu oleh Ketum kami Pak Tanoesoedibjo (Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo), bilamana dibutuhkan psikologis anak yang lebih privat kita siap bantu," jelasnya.
Baca Juga
"Bahkan, akan diberikan ruangnya, terbuka lebar sehingga bila nanti kasus ini selesai akan menjadi contoh bagi masyarakat umum lainnya, bahwa RPA bekerja bukan hanya saat pemilu saja, tapi bekerja sepanjang waktu bilamana dibutuhkan. Kami akan siap," kata Kenzo.
Lihat Juga: Elektabilitas Jagoan Perindo di Kota Bekasi Tri Adhianto-Harris Bobihoe Meningkat Jelang Pencoblosan
(kri)
tulis komentar anda