Jelang Iduladha, 63 Ribu Hewan Ternak Bakal Masuk Jakarta
Senin, 29 April 2024 - 19:40 WIB
Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati mengungkapkan, sebanyak lebih dari 63 ribu ekor hewan kurban akan masuk ke Jakarta jelang Hari Raya Iduladha 2024. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati mengungkapkan sebanyak lebih dari 63 ribu ekor hewan kurban akan masuk ke Jakarta jelang Hari Raya Iduladha 2024.
"Kalau berdasar dari tahun lalu, kenaikan itu tak lebih dari 3-7 persen. Sekitar 63 ribu itu terdiri dari sapi, kerbau, kambing, domba," ujar Suharini, Senin (29/4/2024) kepada awak media.
Suharini menegaskan Dinas KPKP DKI telah melakukan antisipasi terhadap pengendalian penyakit hewan strategis.
"Penyakit hewan strategis yang untuk hewan yang bisa dikurbankan di antaranya Penyakit Mulut Kuku, antraks, SE, kita petakan," kata Suharini.
Suharini mengaku akan meminta jajarannya mengawasi setiap hewan kurban harus memiliki surat sehat dari daerah asal sebelum masuk ke wilayah DKI Jakarta.
"Selain dilengkapi dengan surat keterangan kesehatan hewan, pejabat otoritas vateriner (POV) memastikan sapi itu berasal dari lingkungan yang tidak pernah terjadi indikasi penyakit menular lainnya," pungkas Suharini.
"Kalau berdasar dari tahun lalu, kenaikan itu tak lebih dari 3-7 persen. Sekitar 63 ribu itu terdiri dari sapi, kerbau, kambing, domba," ujar Suharini, Senin (29/4/2024) kepada awak media.
Suharini menegaskan Dinas KPKP DKI telah melakukan antisipasi terhadap pengendalian penyakit hewan strategis.
"Penyakit hewan strategis yang untuk hewan yang bisa dikurbankan di antaranya Penyakit Mulut Kuku, antraks, SE, kita petakan," kata Suharini.
Suharini mengaku akan meminta jajarannya mengawasi setiap hewan kurban harus memiliki surat sehat dari daerah asal sebelum masuk ke wilayah DKI Jakarta.
"Selain dilengkapi dengan surat keterangan kesehatan hewan, pejabat otoritas vateriner (POV) memastikan sapi itu berasal dari lingkungan yang tidak pernah terjadi indikasi penyakit menular lainnya," pungkas Suharini.
(maf)
tulis komentar anda