PAD DKI Turun karena Corona, Wagub: Kita Fokus Penanganan Wabah
Jum'at, 01 Mei 2020 - 05:02 WIB
JAKARTA - Pendapatan Asli Daerah (PAD) ibu kota, mengalami penurunan begitu signifikan akibat terkena corona. APBD 2020 menjadi hanya 47 persen dari nilai semula, yaitu Rp87,9 triliun. APBD 2020 berkurang hingga 53 persen.
Menanggapi hal tersebut Wakil Gubernur (Wagub) DKI Riza Patria mengatakan ekonomi DKI Jakarta secara umum berhenti.
"Kita harus memilah mana yang diprioritaskan mana yang kita tunda. Belanja modal kita kesampingkan. Semua anggaran kita focus untuk pencegahan virus corona, baru belanja anggaran. Jadi belanja opewagai dan belanja rutin nanti steleh penangan virus corona. Pembangunan fisik kita pinggirkan dulu nanti kita cari solusinya. Kita fokus penanganan corona," ungkap Riza saat berbincang dengan Djaka Susila, Pimred Sindonews dan Koran Sindo lewat IG Live, Kamis (30/4/2020).
Ia menambahkan, ekonomi Ibu Kota lumpuh karena hampir semua sektor terhenti diterpa badai Covid-19. "Jakarta kota bisnis dan kota jasa. Pajak-pajak hotel, pajak kendaraan dan lain-lain kita lihat. Income kita turun drastis karena banyak pekerjaan yang tidak dapat diselenggarakan," jelasnya.
Ada beberapa aspek terkait COVID-19 yakni kesehatan, sosial, ekonomi dan keamanan. Selain kesehatan, aspek-aspek tersebut bisa ditangani bersama. Karena hanya tim medis yang mumpuni untuk memberantas Covid-19 di ranah kesehatan.
"Setelah ini terlaksana ke depan ada pemulihan ekonomi agar roda ekonomi bisa bergerak. Insya Allah 2021-2022 bisa segera pulih kembali," terang politisi Partai Gerindra itu.
Terkait prediksi berbagai pihak yang menyebutkan Corona bakal berakhir pada Bulan Juni dan Juli, Riza berharap semoga prediksi itu bisa segera terwujud.
"Kalau memang prediksi pemerintah pusat berdasarkan data kita berharap ini cepat terjadi. Mudahan segera mereda dan berhenti kami berharap secepat itu setelah Juni ke depan ekonomi bisa bangkit. Menghidupkan kembali semua sektor terutama pariwisata, hiburan, UMKM, perkantoran kita harus gerakan industry kita sehingga bisa ekspor ke depannya," tutup Riza.
Menanggapi hal tersebut Wakil Gubernur (Wagub) DKI Riza Patria mengatakan ekonomi DKI Jakarta secara umum berhenti.
"Kita harus memilah mana yang diprioritaskan mana yang kita tunda. Belanja modal kita kesampingkan. Semua anggaran kita focus untuk pencegahan virus corona, baru belanja anggaran. Jadi belanja opewagai dan belanja rutin nanti steleh penangan virus corona. Pembangunan fisik kita pinggirkan dulu nanti kita cari solusinya. Kita fokus penanganan corona," ungkap Riza saat berbincang dengan Djaka Susila, Pimred Sindonews dan Koran Sindo lewat IG Live, Kamis (30/4/2020).
Ia menambahkan, ekonomi Ibu Kota lumpuh karena hampir semua sektor terhenti diterpa badai Covid-19. "Jakarta kota bisnis dan kota jasa. Pajak-pajak hotel, pajak kendaraan dan lain-lain kita lihat. Income kita turun drastis karena banyak pekerjaan yang tidak dapat diselenggarakan," jelasnya.
Ada beberapa aspek terkait COVID-19 yakni kesehatan, sosial, ekonomi dan keamanan. Selain kesehatan, aspek-aspek tersebut bisa ditangani bersama. Karena hanya tim medis yang mumpuni untuk memberantas Covid-19 di ranah kesehatan.
"Setelah ini terlaksana ke depan ada pemulihan ekonomi agar roda ekonomi bisa bergerak. Insya Allah 2021-2022 bisa segera pulih kembali," terang politisi Partai Gerindra itu.
Terkait prediksi berbagai pihak yang menyebutkan Corona bakal berakhir pada Bulan Juni dan Juli, Riza berharap semoga prediksi itu bisa segera terwujud.
"Kalau memang prediksi pemerintah pusat berdasarkan data kita berharap ini cepat terjadi. Mudahan segera mereda dan berhenti kami berharap secepat itu setelah Juni ke depan ekonomi bisa bangkit. Menghidupkan kembali semua sektor terutama pariwisata, hiburan, UMKM, perkantoran kita harus gerakan industry kita sehingga bisa ekspor ke depannya," tutup Riza.
(nag)
tulis komentar anda