Pembunuh Berdarah Dingin: Usai Habisi Indriana, Devara Kirim Makanan ke Ortu Korban
Kamis, 07 Maret 2024 - 16:15 WIB
JAKARTA - Polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Indriana Dewi yang jasadnya dibuang di Kota Banjar, Jawa Barat. Dalam rekonstruksi ini, didapati gambaran rinci bahwa tersangka DP sempat mengantarkan makanan kepada orang tua korban.
"Sebenarnya bukan temuan baru namun kita lebih mendapatkan gambaran secara rinci jadi seperti tadi kan setelah korban dieksekusi kemudian tersangka DA masuk ke dalam mobil memberikan kode kepada Devara (DP) yang isinya hanya 'done'," kata Dirreskrimum Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan usai rekonstruksi di Polsek Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Kamis (7/3/2024).
"Kemudian ditanggapi oleh Devara (DP) dengan seolah-olah mengantarkan makanan kepada orang atau korban, yang itu seolah-olah kiriman daripada korban kepada orang tua korban," sambungnya.
Ketika mengantarkan makanan, Devara berpura-pura sebagai kurir makanan online. Adapun alasannya hanya untuk membuat orang tua korban menyanga sang anak masih dalam kondisi baik-baik saja.
"Tidak ada ucapan apa-apa (tersangka DP kepada orang tua tua korban) hanya menyampaikan makanan pesenan dari korban. (Orang tua) Tidak mengenali pelaku, karena itu seolah-olah dari dari toko online. Maksudnya agar orang tua tidak curiga bahwa anaknya itu sudah meninggal dunia," katanya.
Para tersangka juga sempat menggunakan handphone milik korban untuk berkomunikasi. Seolah-olah korban masih dalam kondisi hidup dan tidak terjadi apa pun.
"Mulai dari situlah, tersangka sudah mulai diatur skenario bagaimana caranya orang tua korban itu tidak curiga, makanya handphone dipegang pelaku seolah-olah ngirim makanan," katanya.
Untuk diketahui, jenazah Indriana Dwi Eka ditemukan di bawah Tebing Batu Gajah, Jalan Raya Cimaragas-Banjar, Desa Neglasari, Kota Banjar, Minggu, 25 Februari 2024. Dalam kasus ini, polisi telah menangkap 3 tersangka yakni DP, DA dan MR.
Adapun korban sebelumnya dibunuh di kawasan Bukit Pelangi, Kabupaten Bogor. Selanjutnya, jasad korban sempat dibawa oleh pelaku dengan mobil ke Jakarta, Cirebon, Kuningan dan dibuang di Kota Banjar.
"Sebenarnya bukan temuan baru namun kita lebih mendapatkan gambaran secara rinci jadi seperti tadi kan setelah korban dieksekusi kemudian tersangka DA masuk ke dalam mobil memberikan kode kepada Devara (DP) yang isinya hanya 'done'," kata Dirreskrimum Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan usai rekonstruksi di Polsek Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Kamis (7/3/2024).
"Kemudian ditanggapi oleh Devara (DP) dengan seolah-olah mengantarkan makanan kepada orang atau korban, yang itu seolah-olah kiriman daripada korban kepada orang tua korban," sambungnya.
Ketika mengantarkan makanan, Devara berpura-pura sebagai kurir makanan online. Adapun alasannya hanya untuk membuat orang tua korban menyanga sang anak masih dalam kondisi baik-baik saja.
"Tidak ada ucapan apa-apa (tersangka DP kepada orang tua tua korban) hanya menyampaikan makanan pesenan dari korban. (Orang tua) Tidak mengenali pelaku, karena itu seolah-olah dari dari toko online. Maksudnya agar orang tua tidak curiga bahwa anaknya itu sudah meninggal dunia," katanya.
Para tersangka juga sempat menggunakan handphone milik korban untuk berkomunikasi. Seolah-olah korban masih dalam kondisi hidup dan tidak terjadi apa pun.
"Mulai dari situlah, tersangka sudah mulai diatur skenario bagaimana caranya orang tua korban itu tidak curiga, makanya handphone dipegang pelaku seolah-olah ngirim makanan," katanya.
Untuk diketahui, jenazah Indriana Dwi Eka ditemukan di bawah Tebing Batu Gajah, Jalan Raya Cimaragas-Banjar, Desa Neglasari, Kota Banjar, Minggu, 25 Februari 2024. Dalam kasus ini, polisi telah menangkap 3 tersangka yakni DP, DA dan MR.
Adapun korban sebelumnya dibunuh di kawasan Bukit Pelangi, Kabupaten Bogor. Selanjutnya, jasad korban sempat dibawa oleh pelaku dengan mobil ke Jakarta, Cirebon, Kuningan dan dibuang di Kota Banjar.
(abd)
tulis komentar anda