SMA Binus Serpong Buka Suara Soal Dugaan Perundungan Libatkan Anak Vincent Rompies
Senin, 19 Februari 2024 - 17:45 WIB
TANGERANG SELATAN - SMA Binus Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) buka suara atas viralnya kasus dugaan perundungan yang melibatkan anak Vincent Rompies . Korban mengalami luka memar hingga sundutan rokok.
'Ini kejadiannya di luar sekolah, bukan dalam kegiatan sekolah," ujar Humas SMA Binus Serpong Haris, Senin (19/2/2024).
Dia enggan menjelaskan lebih rinci mengenai pelaku atau korban dalam kejadian itu. Hingga kini pihak sekolah menyerahkan sepenuhnya pada proses penyelidikan oleh kepolisian.
"Untuk saat ini masih proses penanganan, jadi belum bisa lebih lanjut," katanya.
Pihak SMA Binus Serpong juga membenarkan dugaan perundungan melalui surat nomor 471/MS-HS PRI/II/2024 yang diterbitkan pada 19 Februari 2024. Namun, perundungan itu tidak dalam lingkungan sekolah.
"Yakinlah Binus School Serpong selalu berkomitmen untuk keselamatan dan kesejahteraan siswa kami, staf, dan sekolah secara keseluruhan. Dengan demikian, kami menangani hal-hal seperti itu dengan sangat serius dan aktif bekerja untuk mengatasinya dengan cara yang menyeluruh dan tepat," tulis pernyataan SMA Binus Serpong yang beredar di kalangan awak media, Senin (19/2/2024).
Setelah mengetahui kejadian kurang menyenangkan itu, sekolah langsung sigap mengumpulkan semua informasi dan melakukan penyelidikan. Pihak sekolah juga memberikan dukungan kepada korban dan memberikan pelajaran kepada para pelaku yang terlibat dalam kasus tersebut.
Pihak sekolah juga tidak akan bersikap lembek kepada para pelaku meski latar belakang orang tuanya seorang pejabat atau artis.
"Kekerasan fisik, emosional atau psikologis, sepenuhnya tidak dapat diterima dan bertentangan dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang kita junjung tinggi sebagai Binusians," kata pihak sekolah.
Sekolah tidak akan memaafkan siapa pun yang berbuat kekerasan dalam bentuk apa pun, terlepas dari alasan dan bahwa kita semua memiliki kewajiban mencegah hal-hal seperti itu terjadi. Pihak sekolah berusaha menciptakan lingkungan di mana setiap individu merasa aman, dihormati, dan dihargai. Perilaku apa pun yang merusak lingkungan ini tidak akan ditoleransi.
Lihat Juga: Aipda Ambarita dan Ipda Ibas Jadi Guest Teacher Sosialisasi Pencegahan Bullying di SDN Gunung 05
'Ini kejadiannya di luar sekolah, bukan dalam kegiatan sekolah," ujar Humas SMA Binus Serpong Haris, Senin (19/2/2024).
Dia enggan menjelaskan lebih rinci mengenai pelaku atau korban dalam kejadian itu. Hingga kini pihak sekolah menyerahkan sepenuhnya pada proses penyelidikan oleh kepolisian.
"Untuk saat ini masih proses penanganan, jadi belum bisa lebih lanjut," katanya.
Baca Juga
Pihak SMA Binus Serpong juga membenarkan dugaan perundungan melalui surat nomor 471/MS-HS PRI/II/2024 yang diterbitkan pada 19 Februari 2024. Namun, perundungan itu tidak dalam lingkungan sekolah.
"Yakinlah Binus School Serpong selalu berkomitmen untuk keselamatan dan kesejahteraan siswa kami, staf, dan sekolah secara keseluruhan. Dengan demikian, kami menangani hal-hal seperti itu dengan sangat serius dan aktif bekerja untuk mengatasinya dengan cara yang menyeluruh dan tepat," tulis pernyataan SMA Binus Serpong yang beredar di kalangan awak media, Senin (19/2/2024).
Setelah mengetahui kejadian kurang menyenangkan itu, sekolah langsung sigap mengumpulkan semua informasi dan melakukan penyelidikan. Pihak sekolah juga memberikan dukungan kepada korban dan memberikan pelajaran kepada para pelaku yang terlibat dalam kasus tersebut.
Pihak sekolah juga tidak akan bersikap lembek kepada para pelaku meski latar belakang orang tuanya seorang pejabat atau artis.
"Kekerasan fisik, emosional atau psikologis, sepenuhnya tidak dapat diterima dan bertentangan dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang kita junjung tinggi sebagai Binusians," kata pihak sekolah.
Sekolah tidak akan memaafkan siapa pun yang berbuat kekerasan dalam bentuk apa pun, terlepas dari alasan dan bahwa kita semua memiliki kewajiban mencegah hal-hal seperti itu terjadi. Pihak sekolah berusaha menciptakan lingkungan di mana setiap individu merasa aman, dihormati, dan dihargai. Perilaku apa pun yang merusak lingkungan ini tidak akan ditoleransi.
Lihat Juga: Aipda Ambarita dan Ipda Ibas Jadi Guest Teacher Sosialisasi Pencegahan Bullying di SDN Gunung 05
(jon)
tulis komentar anda