Curah Hujan Tinggi, 5.413 Jiwa di Tangerang Terdampak Banjir
Sabtu, 17 Februari 2024 - 17:21 WIB
TANGERANG - Curah hujan tinggi yang terjadi di wilayah Kabupaten Tangerang membuat 3 desa di Kabupaten Tangerang terdampak banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, mencatat ada 5.413 jiwa terdampak banjir, yang tersebar di Desa Tanjung Burung, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga dan Desa Keramat, Kecamatan Pakuhaji.
"Banjir ini memang dari air sungai yang meluap hingga ke permukiman warga. Total yang terdampak ada tiga desa dengan dua kecamatan, jumlah total ada 5.413 jiwa," jelas Ujat Sudrajat pada Sabtu (17/2/2024).
Adapun banjir yang melanda 3 desa tersebut diketahui terjadi sejak Jumat, 16 Februari 2024 lalu, hingga mengakibatkan meluapnya aliran Sungai Cisadane. Hingga saat ini, banjir masih belum surut ketinggian air mencapai 20 centimeter hingga 100 centimeter.
"Ketinggian air beragam, mulai dari 20 centimeter sampai 100 centimeter. Tapi, di beberapa titik sudah ada yang mulai surut," jelasnya.
Akibat banjir tersebut, beberapa warga harus dievakuasi ke lokasi yang lebih aman. Sementara itu, warga lainnya masih memilih bertahan di dalam rumah dan menunggu air surut.
"Ada sekitar 22 warga yang kita evakuasi ke tempat lebih aman, karena mereka masuk warga yang rentan seperti lansia dan anak-anak. Sebagian masih bertahan di rumah, karena air mulai surut," ujarnya.
Adapun untuk dua wilayah kecamatan yang menjadi korban banjir, diantaranya di Kecamatan Teluknaga sebanyak 5.213 jiwa, dan di Desa Keramat, Kecamatan Pakuhaji sebanyak 200 kepala keluarga. BPBD Kabupaten Tangerang juga berupaya menangani bencana tersebut, dan membuka beberapa posko pengungsian bagi warga terdampak.
"Bantuan logistik dan peralatan evakuasi sudah kita salurkan. Begitu juga kita bangun dapur untuk memenuhi kebutuhan para korban," kata dia.
"Banjir ini memang dari air sungai yang meluap hingga ke permukiman warga. Total yang terdampak ada tiga desa dengan dua kecamatan, jumlah total ada 5.413 jiwa," jelas Ujat Sudrajat pada Sabtu (17/2/2024).
Adapun banjir yang melanda 3 desa tersebut diketahui terjadi sejak Jumat, 16 Februari 2024 lalu, hingga mengakibatkan meluapnya aliran Sungai Cisadane. Hingga saat ini, banjir masih belum surut ketinggian air mencapai 20 centimeter hingga 100 centimeter.
"Ketinggian air beragam, mulai dari 20 centimeter sampai 100 centimeter. Tapi, di beberapa titik sudah ada yang mulai surut," jelasnya.
Akibat banjir tersebut, beberapa warga harus dievakuasi ke lokasi yang lebih aman. Sementara itu, warga lainnya masih memilih bertahan di dalam rumah dan menunggu air surut.
"Ada sekitar 22 warga yang kita evakuasi ke tempat lebih aman, karena mereka masuk warga yang rentan seperti lansia dan anak-anak. Sebagian masih bertahan di rumah, karena air mulai surut," ujarnya.
Adapun untuk dua wilayah kecamatan yang menjadi korban banjir, diantaranya di Kecamatan Teluknaga sebanyak 5.213 jiwa, dan di Desa Keramat, Kecamatan Pakuhaji sebanyak 200 kepala keluarga. BPBD Kabupaten Tangerang juga berupaya menangani bencana tersebut, dan membuka beberapa posko pengungsian bagi warga terdampak.
"Bantuan logistik dan peralatan evakuasi sudah kita salurkan. Begitu juga kita bangun dapur untuk memenuhi kebutuhan para korban," kata dia.
(cip)
tulis komentar anda