Mahasiswa Trilogi Diintimidasi saat Konsolidasi, PBHI: Demokrasi Semakin Buruk

Minggu, 04 Februari 2024 - 18:11 WIB
Peneliti PBHI Annisa Azzahra menilai intimidasi terhadap sejumlah mahasiswa Universitas Trilogi saat konsolidasi gerakan Tolak Pemilu Curang semakin menggerus demokrasi dan kebebasan berekspresi di Indonesia. Foto/MPI/achmad al fiqri
JAKARTA - Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) menilai, sejumlah mahasiswa Universitas Trilogi yang mendapat intimidasi dari preman saat konsolidasi gerakan Tolak Pemilu Curang semakin menggerus demokrasi dan kebebasan berekspresi di Indonesia.

"Untuk bentuk represi, di Indonesia kita semakin buruk dalam hal-hal terkait dengan demokrasi, kebebasan berpendapat, kebebasan untuk berserikat dan berbagai hak sipil," kata Peneliti PBHI Annisa Azzahra saat diskusi secara daring di akun YouTube PBHINasional, Minggu (4/2/2024).

Menurutnya, tindakan intimidasi itu mengancam iklim politik, apalagi pemungutan suara sudah semakin dekat. Dia merasa berbagai bentuk intimidasi atau tindakan represi kerap terjadi. Cara itu, dinilai Annisa seperti rezim Orde Baru (Orba) untuk membungkam kebebasan berekspresi.





"Ini itu jadi semacam represi yang digunakan Orba yang membungkam siapa saja yang melawan kepentingan nasional. Jadi siapa pun yang melawan dari pemerintah itu akan dipinggirkan, mereka akan dianggap sebagai orang yang melawan demokrasi, mereka dianggap berseberangan dengan negara," terang Annisa.

"Ketika omongin konteks pemilu dan konsolidasi teman-teman (mahasiswa Trilogi), tentu kita bisa mengartikan ada ancaman dari preman seperti itu karena gerakan yang dilakukan teman-teman dianggap berseberangan dengan kemauan pemerintah atau dengan apa yang mau dicapai pemerintah saat ini. Di mana kita bisa melihat yaitu pemenangan terhadap salah satu paslon lewat berbagai cara," imbuhnya.



Kendati demikian, Annisa menyerukan kepada para mahasiswa untuk tidak takut dan terus bersuara. Apalagi, menjelang waktu pemungutan suara yang tak sampai dua minggu lagi.

"Saya tekankam adalah teman-teman semua jangan takut bersuara karena kita semua melihat 10 hari sebelum pemilu, teman-teman mau aksi pun sudah diancam, negara sudah melakukan berbagai upaya bahkan menggunakan cara seperti Orba juga memanfaatkan premanisme. Itu suatu bukti demokrasi negara kita jika tidak diperjuangkan memang akan mati," tandasnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More