Dosen dan Mahasiswa Ilmu Komputer Unpak Bantu Transformasi Digital UMKM di Bogor
Selasa, 30 Januari 2024 - 19:28 WIB
BOGOR - Kelompok dosen dan mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Pakuan memberikan pendampingan kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Bogor. UMKM dibuatkan sistem untuk memudahkan dalam menjalankan usaha.
Ketua kelompok pendampingan Dinar Munggaran Akhmad mengatakan, di era digital, peran teknologi informasi tidak terbatas pada bisnis besar, tapi juga bisa menjadi kunci keberhasilan usaha kecil. Di tengah persaingan yang semakin ketat di pasar ritel, transformasi digital mendorong pengusaha kecil untuk memanfaatkan sistem informasi guna meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan layanan pelanggan dan memperluas jangkauan pasar.
Menurutnya, pengabdian masyarakat memiliki peran penting dalam membantu toko pakaian kecil mengadopsi sistem informasi. Dosen dan mahasiswa di bidang teknologi dapat memberikan kontribusi melalui pelatihan, konsultasi, dan pengembangan sistem yang sesuai dengan kebutuhan toko pakaian tersebut.
"Kolaborasi antara masyarakat, perguruan tinggi, dan pemilik toko menjadi kunci keberhasilan implementasi sistem informasi," kata Dinar dalam keterangan tertulis, Selasa (30/1/2024).
Atas dasar itu, kelompok dosen dan mahasiswa Unpak membantu salah satu UMKM di Bogor Utara, Toko pakaian O’Lady. Usaha di bidang fashion milik Dinda Karmilasari ini sudah mulai dirintis sejak 2016.
Awalnya usaha yang menjual baju baju muslim dan muslimah dewasa ini memiliki store di kawasan Mall BTM. Namun sejak pandemi Covid-19 pada 2020, pemilik usaha beralih menjadi toko online. Pemilik toko memilih bisnis ini dikarenakan permintaan pasar cukup tinggi dan banyak pesanan pakaian yang bersifat Pre Order.
Pendampingan diawali dengan pertemuan secara virtual pada November 2023. Dari pertemuan tersebut disimpulkna bahwa UMKM ini menghadapi kendala yaitu pemesanan dari agen ke distributor dilakukan secara manual, sehingga cukup melelahkan.
"Kami memberikan solusi dengan membuatkan Sistem Informasi Pre Order untuk memberikan kemudahan bagi Toko O'Lady dalam menerima dan mencatat pemesanan dari seluruh agen/pelanggan," katanya.
Pada Desember 2023, pihaknya melakukan kunjungan langsung untuk memberikan pelatihan penggunaan sistem tersebut. Pelaku UMKM merasa puas dan terbantu dengan dibuatkannya sistem informasi Pre Order.
"Kami berharap Semoga dengan dilakukan pengabdian masyarakat kali ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang menciptakan sinergi antara berbagai pihak. Kolaborasi antara pengusaha, akademisi, dan masyarakat menjadi pilar keberhasilan dalam mewujudkan toko pakaian yang adaptif dan berdaya saing di tengah dinamika pasar global. Melalui langkah ini, kita bukan hanya merayakan inovasi, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi lokal," katanya.
Ketua kelompok pendampingan Dinar Munggaran Akhmad mengatakan, di era digital, peran teknologi informasi tidak terbatas pada bisnis besar, tapi juga bisa menjadi kunci keberhasilan usaha kecil. Di tengah persaingan yang semakin ketat di pasar ritel, transformasi digital mendorong pengusaha kecil untuk memanfaatkan sistem informasi guna meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan layanan pelanggan dan memperluas jangkauan pasar.
Menurutnya, pengabdian masyarakat memiliki peran penting dalam membantu toko pakaian kecil mengadopsi sistem informasi. Dosen dan mahasiswa di bidang teknologi dapat memberikan kontribusi melalui pelatihan, konsultasi, dan pengembangan sistem yang sesuai dengan kebutuhan toko pakaian tersebut.
"Kolaborasi antara masyarakat, perguruan tinggi, dan pemilik toko menjadi kunci keberhasilan implementasi sistem informasi," kata Dinar dalam keterangan tertulis, Selasa (30/1/2024).
Atas dasar itu, kelompok dosen dan mahasiswa Unpak membantu salah satu UMKM di Bogor Utara, Toko pakaian O’Lady. Usaha di bidang fashion milik Dinda Karmilasari ini sudah mulai dirintis sejak 2016.
Awalnya usaha yang menjual baju baju muslim dan muslimah dewasa ini memiliki store di kawasan Mall BTM. Namun sejak pandemi Covid-19 pada 2020, pemilik usaha beralih menjadi toko online. Pemilik toko memilih bisnis ini dikarenakan permintaan pasar cukup tinggi dan banyak pesanan pakaian yang bersifat Pre Order.
Pendampingan diawali dengan pertemuan secara virtual pada November 2023. Dari pertemuan tersebut disimpulkna bahwa UMKM ini menghadapi kendala yaitu pemesanan dari agen ke distributor dilakukan secara manual, sehingga cukup melelahkan.
"Kami memberikan solusi dengan membuatkan Sistem Informasi Pre Order untuk memberikan kemudahan bagi Toko O'Lady dalam menerima dan mencatat pemesanan dari seluruh agen/pelanggan," katanya.
Pada Desember 2023, pihaknya melakukan kunjungan langsung untuk memberikan pelatihan penggunaan sistem tersebut. Pelaku UMKM merasa puas dan terbantu dengan dibuatkannya sistem informasi Pre Order.
"Kami berharap Semoga dengan dilakukan pengabdian masyarakat kali ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang menciptakan sinergi antara berbagai pihak. Kolaborasi antara pengusaha, akademisi, dan masyarakat menjadi pilar keberhasilan dalam mewujudkan toko pakaian yang adaptif dan berdaya saing di tengah dinamika pasar global. Melalui langkah ini, kita bukan hanya merayakan inovasi, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi lokal," katanya.
(abd)
tulis komentar anda