Bagikan 250 Paket Sembako, Kemensos Sisir Pinggiran Rel Senen
Selasa, 11 Agustus 2020 - 12:16 WIB
JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) membagikan 250 paket sembako kepada masyarakat miskin yang bermukim di bantaran sepanjang rel kereta api di kawasan Kramat Soka, Senen, Jakarta Pusat. Hal itu guna mamastikan masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 mendapatkan bansos.
Kepala Biro Perencanaan Kemensos RI Adhy Karyono mengatakan, kali ini sasarannya adalah masyarakat yang tidak mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jakarta ataupun pendatang yang mencoba mengadu nasib di Ibu Kota. Mereka mendapatkan sembako lantaran tidak memiliki identitas, kurangnya keterampilan, dan banyak faktor lainnya, mayoritas warga pinggir rel bekerja sebagai pemulung.
"Dalam program bantuan sembako di Jabotabek sebetulnya kan syaratnya memang yang sesuai dengan usulan Pemda, yaitu yang punya alamat dan ber-KTP,” kata Adhy di lokasi, Selasa (11/8/2020). (
)
Pembagian sembako ini bekerja sama dengan Yayasan Interkultur yang dipimpin oleh Ronny Poluan yang selama ini melaksanakan kegiatan sosial untuk masyarakat miskin dan rentan di daerah slum terutama homless dengan salah satu programnya Jakarta Hiidden Tour.
Hadir pada kesempatan tersebut Kasubdit Pencegahan Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial, Muhammad Taher dan Pekerja Sosial Ahli Madya, Budi Hapriyono, dan Kepala Seksi Pemulihan, Subdit Rehsos Gelandangan dan Pengemis Ditjen. Rehabilitasi Sosial Febraldi. ( )
Adhy melanjutkan, mereka bisa melakukan registrasi kependudukan sehingga memiliki KTP daerah setempat dan bisa terdaftar ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sehingga otomatis bisa mendapatkan berbagai bantuan dari pemerintah.
"Ini merupakan tahap awal, dan selanjutnya akan kami tindak lanjuti melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial untuk bagaimana selanjutnya bersama Pemda DKI Jakarta mengatasi persoalan Homeless ini," lanjutnya.
Kementerian Sosial Biro Perencanaan telah bermitra dengan Yayasan Interkultur dalam dukungan kemudahan bantuan dari Luar Negeri yang masuk ke Indonesia. (Baca Juga: Vaksin Covid-19, Jangan Menjadikannya Ladang Bisnis)
Sementara Ketua Yayasan Interkultur, Ronny Poluan menyampaikan terima kasih karena telah mendapatkan bantuan sembako. "Saya berterimakasih untuk Kemensos Hadir ini, dan saya senang sekali masyarakat bisa berinteraksi langsung dengan pejabat secara terbuka. Sekarang ini semakin susah, tapi saya yakin kalau kita berniat baik kita akan berhasil," kata Ronny.
Herlina salah satu warga mengatakan, dalam dua hari penghasilannya dari menjual plastik bekas sebesar 30 ribu rupiah.“Jadi, sehari paling ada uang 15 ribu, dan itu langsung habis buat beli makan,” ujarnya lirih. Oleh karena itu, dirinya sangat bersyukur mendapatkan bantuan.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
Kepala Biro Perencanaan Kemensos RI Adhy Karyono mengatakan, kali ini sasarannya adalah masyarakat yang tidak mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jakarta ataupun pendatang yang mencoba mengadu nasib di Ibu Kota. Mereka mendapatkan sembako lantaran tidak memiliki identitas, kurangnya keterampilan, dan banyak faktor lainnya, mayoritas warga pinggir rel bekerja sebagai pemulung.
"Dalam program bantuan sembako di Jabotabek sebetulnya kan syaratnya memang yang sesuai dengan usulan Pemda, yaitu yang punya alamat dan ber-KTP,” kata Adhy di lokasi, Selasa (11/8/2020). (
Baca Juga
Pembagian sembako ini bekerja sama dengan Yayasan Interkultur yang dipimpin oleh Ronny Poluan yang selama ini melaksanakan kegiatan sosial untuk masyarakat miskin dan rentan di daerah slum terutama homless dengan salah satu programnya Jakarta Hiidden Tour.
Hadir pada kesempatan tersebut Kasubdit Pencegahan Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial, Muhammad Taher dan Pekerja Sosial Ahli Madya, Budi Hapriyono, dan Kepala Seksi Pemulihan, Subdit Rehsos Gelandangan dan Pengemis Ditjen. Rehabilitasi Sosial Febraldi. ( )
Adhy melanjutkan, mereka bisa melakukan registrasi kependudukan sehingga memiliki KTP daerah setempat dan bisa terdaftar ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sehingga otomatis bisa mendapatkan berbagai bantuan dari pemerintah.
"Ini merupakan tahap awal, dan selanjutnya akan kami tindak lanjuti melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial untuk bagaimana selanjutnya bersama Pemda DKI Jakarta mengatasi persoalan Homeless ini," lanjutnya.
Kementerian Sosial Biro Perencanaan telah bermitra dengan Yayasan Interkultur dalam dukungan kemudahan bantuan dari Luar Negeri yang masuk ke Indonesia. (Baca Juga: Vaksin Covid-19, Jangan Menjadikannya Ladang Bisnis)
Sementara Ketua Yayasan Interkultur, Ronny Poluan menyampaikan terima kasih karena telah mendapatkan bantuan sembako. "Saya berterimakasih untuk Kemensos Hadir ini, dan saya senang sekali masyarakat bisa berinteraksi langsung dengan pejabat secara terbuka. Sekarang ini semakin susah, tapi saya yakin kalau kita berniat baik kita akan berhasil," kata Ronny.
Herlina salah satu warga mengatakan, dalam dua hari penghasilannya dari menjual plastik bekas sebesar 30 ribu rupiah.“Jadi, sehari paling ada uang 15 ribu, dan itu langsung habis buat beli makan,” ujarnya lirih. Oleh karena itu, dirinya sangat bersyukur mendapatkan bantuan.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
(mhd)
tulis komentar anda