Ganjil Genap Diperluas, Pengamat Sebut Berpotensi Timbulkan Klaster Baru COVID-19
Senin, 10 Agustus 2020 - 16:29 WIB
JAKARTA - Perluasan ganjil genap saat pandemik COVID-19 dinilai hanya akan memunculkan klaster baru. Karena itu, dibandingkan memperluas, Pemprov DKI disarankan fokus untuk mencegah persebaran COVID-19.
Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Joga menilai, perluasan ganjil genap hanya akan membuat masyarakat beralih ke transportasi umum. Di sisi lain kondisi itu menimbulkan penumpukan penumpang di transportasi umum.
“Saya pikir hanya akan menimbulkan klaster baru karena pengguna kendaraan pribadi berkurang,” ucap Nirwono, Senin (10/8/2020). (Baca juga; Dirlantas: Penerapan Ganjil Genap di Seluruh Jakarta Perlu Kajian Matang )
Karena itu, Pemprov DKI melalui Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta harus melakukan kajian mendalam terlebih dahulu, dan tidak asal mewacanakan. “Ini menunjukkan kepanikan Pemda DKI yang tidak mampu mengendalikan persebaran COVID-19 di ibu kota,” terangnya.
Saat ini, Nirwono berpendapat penerapan ganjil genap tidak terbukti efektif. Kemacetan kendaraan di sejumlah titik tak berkurang. Di sisi lain, klaster baru bermunculan di DKI, khususnya kawasan perkantoran.
“Dalam kondisi masih pandemi tinggi, Pemda DKI tetap harus mendorong masyarakat untuk bekerja dan belajar di rumah saja,” ucapnya. (Baca juga; Penindakan Manual, Anggota F-PDIP DKI Ini Sebut Ganjil Genap Tidak Efektif )
Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Joga menilai, perluasan ganjil genap hanya akan membuat masyarakat beralih ke transportasi umum. Di sisi lain kondisi itu menimbulkan penumpukan penumpang di transportasi umum.
“Saya pikir hanya akan menimbulkan klaster baru karena pengguna kendaraan pribadi berkurang,” ucap Nirwono, Senin (10/8/2020). (Baca juga; Dirlantas: Penerapan Ganjil Genap di Seluruh Jakarta Perlu Kajian Matang )
Karena itu, Pemprov DKI melalui Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta harus melakukan kajian mendalam terlebih dahulu, dan tidak asal mewacanakan. “Ini menunjukkan kepanikan Pemda DKI yang tidak mampu mengendalikan persebaran COVID-19 di ibu kota,” terangnya.
Saat ini, Nirwono berpendapat penerapan ganjil genap tidak terbukti efektif. Kemacetan kendaraan di sejumlah titik tak berkurang. Di sisi lain, klaster baru bermunculan di DKI, khususnya kawasan perkantoran.
“Dalam kondisi masih pandemi tinggi, Pemda DKI tetap harus mendorong masyarakat untuk bekerja dan belajar di rumah saja,” ucapnya. (Baca juga; Penindakan Manual, Anggota F-PDIP DKI Ini Sebut Ganjil Genap Tidak Efektif )
(wib)
tulis komentar anda