Caleg Perindo Johanes: Perilaku dan Edukasi Remaja Kunci Menuju Generasi Emas 2045

Senin, 20 November 2023 - 13:12 WIB
Caleg DPRD DKI Jakarta Dapil IX dari Partai Perindo Johanes Herimanto menjadi narasumber pada Podcast Aksi Nyata Perindo, Sabtu (18/11/2023). Foto: Podcast Partai Perindo
JAKARTA - Caleg DPRD DKI Jakarta Dapil IX (Kecamatan Cengkareng, Kalideres, dan Tambora) dari Partai Perindo Johanes Herimanto menuturkan komunikasi, perhatian, fasilitas berekspresi, dan edukasi menjadi kunci menyiapkan generasi emas 2045 . Karena itu, untuk menjaga generasi tersebut dari perilaku kenakalan remaja merupakan tanggung jawab bersama.

Politikus partai pendukung pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD itu menilai saat ini adalah waktu tepat mempersiapkan remaja menuju generasi emas 2045. "Kita harus memberikan edukasi. Siapa pun yang punya kapabilitas baik tokoh agama, orang tua maupun pemerintah, kita memiliki kewajiban bersama termasuk saya," ujar Johanes dalam Podcast Aksi Nyata Perindo, Sabtu (18/11/2023).





Hal paling penting agar seorang remaja terhindar dari kenakalan atau bahkan perbuatan melawan hukum adalah kehadiran orang tua. Meski sibuk, orang tua memiliki kewajiban memberikan ruang kasih sayang kepada anak.

"Orang tua tidak bisa berargumentasi dengan alasan sibuk. Sesibuk-sibuknya orang tua harus memberi atensi dan edukasi yang baik kepada anak," tegasnya.

Sebagai seorang rohaniawan, penggiat sosial dan organisatoris yang memberikan pendampingan kepada remaja berkebutuhan khusus, bahkan memiliki gangguan kejiwaan, Johanes memiliki banyak pengalaman.

Politikus partai nomor urut 16 di KPU pada Pemilu 2024 itu menilai banyak hal perbedaan antara generasi Z dan milenial, salah satu hal utama yang harus dipelajari komunikasi agar dapat mendengar dan menyerap aspirasi mereka.

Dengan mengetahui aspirasi remaja dapat membantu menyalurkan aspirasi pada hal yang positif. Penyampaian yang dilakukan secara persuasif dan sabar, dia optimistis memperbaiki situasi kenakalan remaja yang saat ini terjadi.

"Kita bisa bersinergi dengan tokoh agama, tokoh pemuda, pendidik, maupun pemerintah. Kita harus pelan-pelan sabar menyampaikan dan kalau tidak diwadahi ke hal positif akan menggunakan wadah lain sehingga melakukan kekerasan," ujarnya.

"Apalagi kalau anak yang tidak memiliki orang tua ya negara harus hadir. Memberikan fasilitas dan bukan sekadar edukasi tapi menyediakan sarana," tambahnya.
(jon)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More