Buruh ini Curhat Kena PHK, Begini Solusi Ganjaran Buruh Berjuang
Minggu, 10 September 2023 - 11:27 WIB
JAKARTA - Seorang buruh korban pemutusan hubungan kerja ( PHK ) Hudaidah curhat dan menaruh harapan kepada sukarelawan Ganjaran Buruh Berjuang (GBB). Hudaidah harus rela mengumpulkan barang bekas demi memberi makan empat orang anaknya.
Dia mengaku susah mencari pekerjaan usai menjadi korban PHK oleh salah satu perusahaan di wilayah Bogor.
"Sekarang saya kerja serabutan, apa saja gitu. Ada disuruh nyuci-nyuci, kalau enggak ada, ya libur. Tapi kalau enggak ada, ngumpulin barang bekas yang bisa di jual, pokoknya agar bisa bertahan hidup untuk anak saya," kata Hudaidah, Sabtu (9/9/2023).
Hudaidah mengungkapkan hal itu saat bersama dengan korban PHK lainnya di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) menyambangi kantor DPP GBB di Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Suami Hudaidah sendiri sudah meninggal dunia.
Ibu rumah tangga berumur 46 tahun itu berharap ke depan tidak ada lagi para buruh yang menjadi korban PHK akibat pembatasan umur, efisiensi perusahaan maupun alasan lain. Sebab, korban PHK susah mencari pekerjaan kembali.
"Sekarang kan yang korban PHK masuk-masuk pabrik juga dalihnya karena udah umur, jadi susah diterima. Jadi kedepannya enggak ada korban PHK kayak kita. Cukup kami yang udah di-PHK," ujar mantan pegawai di perusahaan yang bergerak di bidang menjahit itu.
Hudaidah yakin ketika Ganjar Pranowo menjadi Presiden, para buruh korban PHK bisa diberikan solusi. Misalnya diberikan pekerjaan lagi, pemberian modal usaha, ataupun diberlakukan aturan terkait peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya buruh. "Harapanya Pak Ganjar jadi presiden, biar hidup kami yang korban PHK, bisa lebih baik," tandas warga Kabupaten Bogor tersebut.
Korban PHK juga dialami oleh sejumlah buruh di daerah Tangerang. Mereka di-PHK dengan berbagai alasan, terutama masalah aturan perusahaan.
Ketua DPC FSB Garteks KSBSI Tangerang Raya Tri Pamungkas mengatakan, pihaknya telah menampung berbagai keluhan buruh yang masih aktif maupun yang menjadi korban PHK. Hal itu disampaikan kepada relawan GBB untuk didiskusikan dan dicarikan solusi bersama demi kebaikan mereka.
Dia mengaku susah mencari pekerjaan usai menjadi korban PHK oleh salah satu perusahaan di wilayah Bogor.
"Sekarang saya kerja serabutan, apa saja gitu. Ada disuruh nyuci-nyuci, kalau enggak ada, ya libur. Tapi kalau enggak ada, ngumpulin barang bekas yang bisa di jual, pokoknya agar bisa bertahan hidup untuk anak saya," kata Hudaidah, Sabtu (9/9/2023).
Hudaidah mengungkapkan hal itu saat bersama dengan korban PHK lainnya di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) menyambangi kantor DPP GBB di Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Suami Hudaidah sendiri sudah meninggal dunia.
Ibu rumah tangga berumur 46 tahun itu berharap ke depan tidak ada lagi para buruh yang menjadi korban PHK akibat pembatasan umur, efisiensi perusahaan maupun alasan lain. Sebab, korban PHK susah mencari pekerjaan kembali.
"Sekarang kan yang korban PHK masuk-masuk pabrik juga dalihnya karena udah umur, jadi susah diterima. Jadi kedepannya enggak ada korban PHK kayak kita. Cukup kami yang udah di-PHK," ujar mantan pegawai di perusahaan yang bergerak di bidang menjahit itu.
Hudaidah yakin ketika Ganjar Pranowo menjadi Presiden, para buruh korban PHK bisa diberikan solusi. Misalnya diberikan pekerjaan lagi, pemberian modal usaha, ataupun diberlakukan aturan terkait peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya buruh. "Harapanya Pak Ganjar jadi presiden, biar hidup kami yang korban PHK, bisa lebih baik," tandas warga Kabupaten Bogor tersebut.
Korban PHK juga dialami oleh sejumlah buruh di daerah Tangerang. Mereka di-PHK dengan berbagai alasan, terutama masalah aturan perusahaan.
Ketua DPC FSB Garteks KSBSI Tangerang Raya Tri Pamungkas mengatakan, pihaknya telah menampung berbagai keluhan buruh yang masih aktif maupun yang menjadi korban PHK. Hal itu disampaikan kepada relawan GBB untuk didiskusikan dan dicarikan solusi bersama demi kebaikan mereka.
tulis komentar anda