Buruh ini Curhat Kena PHK, Begini Solusi Ganjaran Buruh Berjuang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang buruh korban pemutusan hubungan kerja ( PHK ) Hudaidah curhat dan menaruh harapan kepada sukarelawan Ganjaran Buruh Berjuang (GBB). Hudaidah harus rela mengumpulkan barang bekas demi memberi makan empat orang anaknya.
Dia mengaku susah mencari pekerjaan usai menjadi korban PHK oleh salah satu perusahaan di wilayah Bogor.
"Sekarang saya kerja serabutan, apa saja gitu. Ada disuruh nyuci-nyuci, kalau enggak ada, ya libur. Tapi kalau enggak ada, ngumpulin barang bekas yang bisa di jual, pokoknya agar bisa bertahan hidup untuk anak saya," kata Hudaidah, Sabtu (9/9/2023).
Hudaidah mengungkapkan hal itu saat bersama dengan korban PHK lainnya di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) menyambangi kantor DPP GBB di Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Suami Hudaidah sendiri sudah meninggal dunia.
Ibu rumah tangga berumur 46 tahun itu berharap ke depan tidak ada lagi para buruh yang menjadi korban PHK akibat pembatasan umur, efisiensi perusahaan maupun alasan lain. Sebab, korban PHK susah mencari pekerjaan kembali.
"Sekarang kan yang korban PHK masuk-masuk pabrik juga dalihnya karena udah umur, jadi susah diterima. Jadi kedepannya enggak ada korban PHK kayak kita. Cukup kami yang udah di-PHK," ujar mantan pegawai di perusahaan yang bergerak di bidang menjahit itu.
Hudaidah yakin ketika Ganjar Pranowo menjadi Presiden, para buruh korban PHK bisa diberikan solusi. Misalnya diberikan pekerjaan lagi, pemberian modal usaha, ataupun diberlakukan aturan terkait peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya buruh. "Harapanya Pak Ganjar jadi presiden, biar hidup kami yang korban PHK, bisa lebih baik," tandas warga Kabupaten Bogor tersebut.
Korban PHK juga dialami oleh sejumlah buruh di daerah Tangerang. Mereka di-PHK dengan berbagai alasan, terutama masalah aturan perusahaan.
Ketua DPC FSB Garteks KSBSI Tangerang Raya Tri Pamungkas mengatakan, pihaknya telah menampung berbagai keluhan buruh yang masih aktif maupun yang menjadi korban PHK. Hal itu disampaikan kepada relawan GBB untuk didiskusikan dan dicarikan solusi bersama demi kebaikan mereka.
"Harapan kami pada saat masuk ke jaringan GBB, nanti tim GBB akan memberikan solusi. Bagaimana mengurangi beban anggota kami yang terdampak PHK, apakah program UMKM atau bantuan lain, walau pun kami tidak bisa menitikberatkan 100 persen ke tim GBB," katanya.
Pihaknya menaruh harapan besar kepada Ganjar karena terbukti kebijakannya ketika jadi gubernur Jawa Tengah dua periode berpihak kepada para buruh. Dia pun telah merekomendasikan sejumlah aspirasi terkait ketenagakerjaan yang bisa jadi bahan pertimbangan ketika Ganjar menjadi Presiden 2024. "Ya harapan kita Pak Ganjar jadi Presiden 2024," imbuhnya.
Ketua Umum Ganjaran Buruh Berjuang (GBB) Lukman Hakim mengatakan, pihaknya telah menerima aspirasi dari para buruh dan buruh korban PHK se-Jabodetabek, yang berasal dari belasan perusahaan. Aspirasi dari para buruh akan dikemas dalam karya ilmiah oleh GBB.
Lukman mengungkapkan telah mempersiapkan sejumlah program pelatihan untuk para korban PHK. Seperti pelatihan keterampilan untuk meningkatkan skill, pelatihan UMKM hingga memberikan pekerjaan melalui jaringan GBB di sejumlah perusahaan.
"Kami bisa menyusun program terutama pemberdayaan ekonomi terkait dengan entrepreneurship. Jika ada lowongan pekerjaan, kita bisa informasikan ke mereka," tegasnya.
Lukman juga mengemukakan pihaknya memberi motivasi kepada para korban PHK agar tidak berputus asa karena kehilangan pekerjaan. Selain itu, GBB sepakat untuk bersama-sama para buruh memenangkan Ganjar Presiden 2024 dengan membentuk struktur pemenangan di tingkat RT/RW, desa/kelurahan, kecamatan, kab/kota hingga perusahaan.
Ketua Dewan Pembina GBB Ferry Indrianto mengatakan, GBB sebagai episentrum relawan dan pemenangan buruh untuk Ganjar Pranowo akan terus menggalang dukungan di tingkat akar rumput. Baik di perusahaan maupun ke permukiman buruh.
GBB pun mengajak semua pihak, terutama buruh atau korban PHK untuk tidak sungkan menyampaikan aspirasinya kepada GBB. Baik itu hadir ke kantor DPP GBB secara langsung atau melalui media sosial GBB.
Dia mengaku susah mencari pekerjaan usai menjadi korban PHK oleh salah satu perusahaan di wilayah Bogor.
"Sekarang saya kerja serabutan, apa saja gitu. Ada disuruh nyuci-nyuci, kalau enggak ada, ya libur. Tapi kalau enggak ada, ngumpulin barang bekas yang bisa di jual, pokoknya agar bisa bertahan hidup untuk anak saya," kata Hudaidah, Sabtu (9/9/2023).
Hudaidah mengungkapkan hal itu saat bersama dengan korban PHK lainnya di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) menyambangi kantor DPP GBB di Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Suami Hudaidah sendiri sudah meninggal dunia.
Ibu rumah tangga berumur 46 tahun itu berharap ke depan tidak ada lagi para buruh yang menjadi korban PHK akibat pembatasan umur, efisiensi perusahaan maupun alasan lain. Sebab, korban PHK susah mencari pekerjaan kembali.
"Sekarang kan yang korban PHK masuk-masuk pabrik juga dalihnya karena udah umur, jadi susah diterima. Jadi kedepannya enggak ada korban PHK kayak kita. Cukup kami yang udah di-PHK," ujar mantan pegawai di perusahaan yang bergerak di bidang menjahit itu.
Hudaidah yakin ketika Ganjar Pranowo menjadi Presiden, para buruh korban PHK bisa diberikan solusi. Misalnya diberikan pekerjaan lagi, pemberian modal usaha, ataupun diberlakukan aturan terkait peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya buruh. "Harapanya Pak Ganjar jadi presiden, biar hidup kami yang korban PHK, bisa lebih baik," tandas warga Kabupaten Bogor tersebut.
Korban PHK juga dialami oleh sejumlah buruh di daerah Tangerang. Mereka di-PHK dengan berbagai alasan, terutama masalah aturan perusahaan.
Ketua DPC FSB Garteks KSBSI Tangerang Raya Tri Pamungkas mengatakan, pihaknya telah menampung berbagai keluhan buruh yang masih aktif maupun yang menjadi korban PHK. Hal itu disampaikan kepada relawan GBB untuk didiskusikan dan dicarikan solusi bersama demi kebaikan mereka.
"Harapan kami pada saat masuk ke jaringan GBB, nanti tim GBB akan memberikan solusi. Bagaimana mengurangi beban anggota kami yang terdampak PHK, apakah program UMKM atau bantuan lain, walau pun kami tidak bisa menitikberatkan 100 persen ke tim GBB," katanya.
Pihaknya menaruh harapan besar kepada Ganjar karena terbukti kebijakannya ketika jadi gubernur Jawa Tengah dua periode berpihak kepada para buruh. Dia pun telah merekomendasikan sejumlah aspirasi terkait ketenagakerjaan yang bisa jadi bahan pertimbangan ketika Ganjar menjadi Presiden 2024. "Ya harapan kita Pak Ganjar jadi Presiden 2024," imbuhnya.
Ketua Umum Ganjaran Buruh Berjuang (GBB) Lukman Hakim mengatakan, pihaknya telah menerima aspirasi dari para buruh dan buruh korban PHK se-Jabodetabek, yang berasal dari belasan perusahaan. Aspirasi dari para buruh akan dikemas dalam karya ilmiah oleh GBB.
Lukman mengungkapkan telah mempersiapkan sejumlah program pelatihan untuk para korban PHK. Seperti pelatihan keterampilan untuk meningkatkan skill, pelatihan UMKM hingga memberikan pekerjaan melalui jaringan GBB di sejumlah perusahaan.
"Kami bisa menyusun program terutama pemberdayaan ekonomi terkait dengan entrepreneurship. Jika ada lowongan pekerjaan, kita bisa informasikan ke mereka," tegasnya.
Lukman juga mengemukakan pihaknya memberi motivasi kepada para korban PHK agar tidak berputus asa karena kehilangan pekerjaan. Selain itu, GBB sepakat untuk bersama-sama para buruh memenangkan Ganjar Presiden 2024 dengan membentuk struktur pemenangan di tingkat RT/RW, desa/kelurahan, kecamatan, kab/kota hingga perusahaan.
Baca Juga
Ketua Dewan Pembina GBB Ferry Indrianto mengatakan, GBB sebagai episentrum relawan dan pemenangan buruh untuk Ganjar Pranowo akan terus menggalang dukungan di tingkat akar rumput. Baik di perusahaan maupun ke permukiman buruh.
GBB pun mengajak semua pihak, terutama buruh atau korban PHK untuk tidak sungkan menyampaikan aspirasinya kepada GBB. Baik itu hadir ke kantor DPP GBB secara langsung atau melalui media sosial GBB.
(poe)