ABG Pembunuh Wanita Muda di Bekasi Tak Terlihat Menyesal, Polisi: Ini Keprihatinan Bersama
Sabtu, 18 Februari 2023 - 20:30 WIB
JAKARTA - Kasus pembunuhan wanita muda pemilik usaha ayam goreng di Bekasi patut menjadi keprihatinan banyak pihak. Pelaku masih di bawah umur tetapi tanpa rasa takut dan penyesalan.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, pelaku pembunuhan berencana ini selama pemeriksaan sama sekali tidak memperlihatkan rasa penyesalan. Saat diperiksa, kedua pelaku, HK (21) dan MA (14), memberikan keterangan tanpa keraguan.
"Dia menjawab dengan tegas, jelas, tanpa keraguan. Oleh karenanya, sekali lagi, ini merupakan keprihatinan kita bersama, karena ada keterlibatan anak di bawah umur 14 tahun," ujar Hengki Haryadi, Sabtu (18/2/2023).
Untuk mendalami kasus pembunuhan ini, Polda Metro Jaya akan bekerja sama dengan psikologi forensik. Pelaku akan diperiksa kejiwaannya untuk mengungkap motif kedua pelaku tega membunuh bosnya.
"Kita akan bekerja sama dengan Bapas, hingga stakeholder yang lain, termasuk psikologi forensik dari Apsifor juga akan kami libatkan. Sekali lagi kami akan melibatkan psikologi forensik untuk mengetahui motif sebenarnya dari pada pelaku-pelaku ini," tandasnya.
Diketahui, kedua pelaku menghabisi nyawa korban secara sadis pada Kamis 16 Februari 2023 pagi. Korban tewas setelah dihantam menggunakan tabung gas elpiji 3 kg di bagian kepala.
Pukulan pertama dilakukan oleh tersangka HK (21). Saat itu dia memanggil korban ke dapur lalu memukulnya satu kali pada bagian kepala.
Saat itu korban berteriak dan mencoba melawan. HK pun lantas memanggil tersangka MA untuk membantu mengeksekusi korban. MA kemudian memukul badan korban dengan tabung gas sebanyak tiga kali.
Melihat korban masih hidup, tersangka HK memerintahkan MA untuk memegang kakinya. Setelah itu, HK memukulkan gas tersebut ke arah kepala korban sebanyak dua kali.
Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, kedua tersangka mengaku membunuh bosnya, MIM (29), lantaran sakit hati karena gaji mereka akan dipotong. Keduanya lalu merencanakan pembunuhan.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, pelaku pembunuhan berencana ini selama pemeriksaan sama sekali tidak memperlihatkan rasa penyesalan. Saat diperiksa, kedua pelaku, HK (21) dan MA (14), memberikan keterangan tanpa keraguan.
Baca Juga
"Dia menjawab dengan tegas, jelas, tanpa keraguan. Oleh karenanya, sekali lagi, ini merupakan keprihatinan kita bersama, karena ada keterlibatan anak di bawah umur 14 tahun," ujar Hengki Haryadi, Sabtu (18/2/2023).
Untuk mendalami kasus pembunuhan ini, Polda Metro Jaya akan bekerja sama dengan psikologi forensik. Pelaku akan diperiksa kejiwaannya untuk mengungkap motif kedua pelaku tega membunuh bosnya.
"Kita akan bekerja sama dengan Bapas, hingga stakeholder yang lain, termasuk psikologi forensik dari Apsifor juga akan kami libatkan. Sekali lagi kami akan melibatkan psikologi forensik untuk mengetahui motif sebenarnya dari pada pelaku-pelaku ini," tandasnya.
Baca Juga
Diketahui, kedua pelaku menghabisi nyawa korban secara sadis pada Kamis 16 Februari 2023 pagi. Korban tewas setelah dihantam menggunakan tabung gas elpiji 3 kg di bagian kepala.
Pukulan pertama dilakukan oleh tersangka HK (21). Saat itu dia memanggil korban ke dapur lalu memukulnya satu kali pada bagian kepala.
Saat itu korban berteriak dan mencoba melawan. HK pun lantas memanggil tersangka MA untuk membantu mengeksekusi korban. MA kemudian memukul badan korban dengan tabung gas sebanyak tiga kali.
Melihat korban masih hidup, tersangka HK memerintahkan MA untuk memegang kakinya. Setelah itu, HK memukulkan gas tersebut ke arah kepala korban sebanyak dua kali.
Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, kedua tersangka mengaku membunuh bosnya, MIM (29), lantaran sakit hati karena gaji mereka akan dipotong. Keduanya lalu merencanakan pembunuhan.
(thm)
tulis komentar anda