Aktivitas Masyarakat Kembali Normal, Indeks Kemacetan di Jakarta Meningkat
Sabtu, 11 Februari 2023 - 14:23 WIB
JAKARTA - Polda Metro Jaya mengaku terjadi peningkatan kemacetan parah di jalanan Jakarta dan sekitarnya beberapa hari terakhir. Kemacetan meningkat hingga 48 persen dari sebelumnya 34 persen.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman mengatakan, indeks kemacetan pada Desember 2019 berada di angka 48 persen. Angka tersebut menunjukkan tambahan durasi perjalanan yang harus dialami pengendara akibat macet.
"Kalau dulu di tahun 2019 indeksnya 53%. Pas Covid-19 tahun 2020 itu di angka indeks nya 34%, mulai naik di Desember 2022 di angka 48%," kata Latif di Jakarta, Sabtu (11/2/2023).
Latif mengatakan, kemacetan meningkat seiring dengan semakin tingginya aktivitas masyarakat setelah ditetapkannya status endemi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sehingga terjadi plus dan minus dalam kondisi jalanan di Jakarta.
Kemacetan tinggi di Jakarta saat ini beri produktivitas masyarakat sangat tinggi dan menjadi sinyal meningkatnya perekonomian. Namun, di sisi lain ada waktu yang tersita ketika perjalanan dan dampak emisi karbon kendaraan.
Latif mengatakan, untuk mengurangi kemacetan tersebut perlu kerja sama semua pihak. Dia meminta pengguna jalan untuk tertib berlalu lintas.
"Mari kita jaga ketertiban dalam berlalu lintas sehingga diharapkan yang bisa memperlambat arus lalu lintas khususnya pada jam kerja, mulai kita tertibkan kembali," pungkasnya.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman mengatakan, indeks kemacetan pada Desember 2019 berada di angka 48 persen. Angka tersebut menunjukkan tambahan durasi perjalanan yang harus dialami pengendara akibat macet.
"Kalau dulu di tahun 2019 indeksnya 53%. Pas Covid-19 tahun 2020 itu di angka indeks nya 34%, mulai naik di Desember 2022 di angka 48%," kata Latif di Jakarta, Sabtu (11/2/2023).
Latif mengatakan, kemacetan meningkat seiring dengan semakin tingginya aktivitas masyarakat setelah ditetapkannya status endemi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sehingga terjadi plus dan minus dalam kondisi jalanan di Jakarta.
Kemacetan tinggi di Jakarta saat ini beri produktivitas masyarakat sangat tinggi dan menjadi sinyal meningkatnya perekonomian. Namun, di sisi lain ada waktu yang tersita ketika perjalanan dan dampak emisi karbon kendaraan.
Latif mengatakan, untuk mengurangi kemacetan tersebut perlu kerja sama semua pihak. Dia meminta pengguna jalan untuk tertib berlalu lintas.
"Mari kita jaga ketertiban dalam berlalu lintas sehingga diharapkan yang bisa memperlambat arus lalu lintas khususnya pada jam kerja, mulai kita tertibkan kembali," pungkasnya.
(mhd)
tulis komentar anda