Gerbang Indekos Dikunci, Mahasiswa UI Sulit ke Danau Dini Hari

Minggu, 19 April 2015 - 00:25 WIB
Gerbang Indekos Dikunci,...
Gerbang Indekos Dikunci, Mahasiswa UI Sulit ke Danau Dini Hari
A A A
DEPOK - Motif kematian Akseyna Ahad Dori, mahasiswa S1 program studi Biologi angkatan 2013 Fakultas Matematika dan IPA Universitas Indonesia (UI) itu masih belum terungkap. Pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya pada penyidik Polresta Depok.

Selama ini korban tinggal di indekos Wisma Widya, Kukusan, Beji, Depok. Dia menempati sebuah kamar di lantai dua. Rute mahasiswa asal Yogyakarta itu dilalui selama ini sehari-hari hanya rumah indekos, perpustakaan, kampus, dan masjid.

Salah seorang penghuni indekos yang berdekatan dengan kamar korban, Ulis menjelaskan, saat kejadian dirinya tidak berada di lokasi karena sedang pulang kampung. Dia terkejut saat mendengar kabar tersebut. (Baca juga: Delapan Saksi Diperiksa, Tewasnya Mahasiswa UI Masih Misteri)

"Saya baru pulang ini dari kampung, jadi saya kaget mendengar kabar itu. Saya sih sudah setahun lebih tinggal di sini (indekos). Begitupun almarhum," katanya di lokasi, Sabtu 18 April 2015.

Ulis mengungkapkan, rumah indekos tersebut tergolong cukup ketat. Siapapun orang yang bertamu, pasti harus izin satu pintu dengan pengelola indekos. Pintu gerbang setinggi 2,5 meter pun selalu dikunci sejak pukul 23.00 WIB, dan baru dibuka pukul 06.00 WIB.

"Indekos di sini ketat. Tamu yang datang, apalagi menginap harus izin bapak indekos. Belum lagi pintu gerbang itu digembok dan yang pegang hanya bapak kos, tidak ada yang punya kunci duplikat. Sehingga tak mungkin ada yang keluar dini hari. Saya pun salat Subuh enggak pernah bisa keluar indekos, karena gerbang selalu dikunci sampai pukul 06.00 WIB baru dibuka. Atau kalau mendesak, Subuh bisa bangunkan bapak indekos," tuturnya.

Pengelola indekos Edi Sukardi menuturkan, terakhir ia bertemu dengan korban yang akrab disapa Ace itu pada 24 Maret 2015 silam. Sedangkan jenazah Dori ditemukan mengambang di Danau Kenanga UI pada Kamis pagi 26 Maret 2015 dan baru berhasil diidentifikasi pada Senin 30 Maret 2015.

"Saya sih sudah berikan keterangan pada polisi dari awal, bahwa saya bertemu dengan korban pada Selasa (24 April) malam sekira hampir pukul 00.00 WIB. Ia sedang ambil minum air putih di dapur. Saya tegur mau ngapain kok belum tidur, katanya mau ambil air Pak. Setelah itu ia kembali ke kamar," jelasnya.

Keterangan Edi menyimpulkan, ada jeda dua hari antara pertemuannya terakhir dengan korban pada Selasa 24 Maret tengah malam, dengan penemuan jenazah korban pada Kamis 26 Maret. Sedangkan keterangan polisi menyebutkan bahwa jenazah saat ditemukan sudah berada di air dua hingga tiga hari.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7610 seconds (0.1#10.140)