Tiga Pelaku Begal di Depok Ikut UN Tahun Ini
A
A
A
DEPOK - Kendati masih ditahan, tiga pelaku begal yang tertangkap di Depok tetap akan mengikuti Ujian Nasional (UN) tahun ini. Sebelumnya, Pemkot Depok akan berkonsultasi dengan pihak kepolisian dan Disdik Kota Depok.
"Jadi saya harus konsultasi lagi dengan polisi, mereka bukan anak-anak lagi, sudah 19 tahun," ujar Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail di Balai Kota Depok, Selasa (3/3/2015).
Nur Mahmudi menambahkan, jika memang diperkenankan mengikuti UN selama proses penyidikan, maka pihaknya mempersilakan.
"Nanti misalnya diperkenankan ikut ujian selama proses penyidikan, sidang, ada bagusnya diberikan izin laksanakan ujian," harapnya.
Ketiga pelaku begal motor, yakni ADP, D, IS diringkus di Grand Depok City (GDC) beberapa waktu lalu. Ketiganya masih berstatus pelajar kelas 3 di SMK swasta di Kota Depok.
Maraknya pelaku pembegalan dari kalangan muda, dia meminta, orang tua untuk membentengi diri putra putrinya agar tidak terjun ke dalam pergaulan yang negatif.
"Anak-anak muda waspada, tingkatkan kewaspadaan dirinya, nomor-nomor telepon yang harus dihapal kalau kejadian mendadak juga harus diperhatikan. Aktifkan anak-anak kita di tengah lingkungan sekitar RT dan RW, atau dalam pusat informasi dan konseling, juga parenting," katanya.
"Jadi saya harus konsultasi lagi dengan polisi, mereka bukan anak-anak lagi, sudah 19 tahun," ujar Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail di Balai Kota Depok, Selasa (3/3/2015).
Nur Mahmudi menambahkan, jika memang diperkenankan mengikuti UN selama proses penyidikan, maka pihaknya mempersilakan.
"Nanti misalnya diperkenankan ikut ujian selama proses penyidikan, sidang, ada bagusnya diberikan izin laksanakan ujian," harapnya.
Ketiga pelaku begal motor, yakni ADP, D, IS diringkus di Grand Depok City (GDC) beberapa waktu lalu. Ketiganya masih berstatus pelajar kelas 3 di SMK swasta di Kota Depok.
Maraknya pelaku pembegalan dari kalangan muda, dia meminta, orang tua untuk membentengi diri putra putrinya agar tidak terjun ke dalam pergaulan yang negatif.
"Anak-anak muda waspada, tingkatkan kewaspadaan dirinya, nomor-nomor telepon yang harus dihapal kalau kejadian mendadak juga harus diperhatikan. Aktifkan anak-anak kita di tengah lingkungan sekitar RT dan RW, atau dalam pusat informasi dan konseling, juga parenting," katanya.
(mhd)