Ini Alasan Pemulung di Duren Sawit Gantung Diri
A
A
A
JAKARTA - Mayat pemulung yang ditemukan tewas gantung diri di Jalan Kapin, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur lantaran sering difitnah tetangganya. Hal itu membuat dirinya tidak kuat dan mengakhiri hidupnya sendiri dengan tali rafiah.
Kanit Reskrim Polsek Duren Sawit AKP Chalid Thayib mengatakan, hal itu diketahui berdasarkan penemuan sepucuk surat yang berisi sepucuk surat wasiat. Dalam surat itu korban menuliskan sering difitnah mencuri burung dan kompor milik tetangganya.
"Kalau dari surat yang ada pada korban, dia bunuh diri karena sering difitnah," ujar Chalid di Polsek Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (2/3/2015).
Berdasarkan hasil penyelidikan, tak ada bekas luka pemukulan maupun penganiayaan di badan korban. "Tidak ada bekas luka, jadi ini bunuh diri murni," imbuhnya.
Hingga saat ini, lanjut Chalid, pihaknya masih menelusuri identitas korban. Termasuk memeriksa surat yang ditujukan kepada kakaknya di Jati Kramat, Pondok Gede, Bekasi.
Sementara, jenazah korban telah dipindahkan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.
"Kami akan telusuri keluarganya, korban sudah dibawa ke RSCM," lanjutnya.
Adapun ciri-ciri korban ialah memakai celana pendek warna hitam, kaos putih bertulisan transmigrasi. Berambut hitam ikal agak botak pada bagian depan kepala, kulit Sawo matang, umur sekira 40 tahun.
Kanit Reskrim Polsek Duren Sawit AKP Chalid Thayib mengatakan, hal itu diketahui berdasarkan penemuan sepucuk surat yang berisi sepucuk surat wasiat. Dalam surat itu korban menuliskan sering difitnah mencuri burung dan kompor milik tetangganya.
"Kalau dari surat yang ada pada korban, dia bunuh diri karena sering difitnah," ujar Chalid di Polsek Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (2/3/2015).
Berdasarkan hasil penyelidikan, tak ada bekas luka pemukulan maupun penganiayaan di badan korban. "Tidak ada bekas luka, jadi ini bunuh diri murni," imbuhnya.
Hingga saat ini, lanjut Chalid, pihaknya masih menelusuri identitas korban. Termasuk memeriksa surat yang ditujukan kepada kakaknya di Jati Kramat, Pondok Gede, Bekasi.
Sementara, jenazah korban telah dipindahkan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.
"Kami akan telusuri keluarganya, korban sudah dibawa ke RSCM," lanjutnya.
Adapun ciri-ciri korban ialah memakai celana pendek warna hitam, kaos putih bertulisan transmigrasi. Berambut hitam ikal agak botak pada bagian depan kepala, kulit Sawo matang, umur sekira 40 tahun.
(mhd)