Identitas Begal Dibakar Warga Masih Misterius
A
A
A
TANGERANG - Hingga kini polisi masih melakukan identifikasi terhadap begal yang dibakar warga Pondok Aren, Tangsel. Polisi belum mau komentar banyak keterkaitan geng motor dalam aksi begal tersebut.
Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren Iptu Agung S Aji menyatakan, pihaknya belum dapat memastikan kalau pelaku begal tersebut merupakan kawanan geng motor. Pasalnya, jasad pelaku begal yang tewas dibakar itu masih dilakukan autopsi. (Baca: Begal Motor di Tangerang Dibakar Hidup-hidup hingga Tewas)
"Kami belum sampai ke sana. Semuanya masih dalan proses penyelidikan. Termasuk tato yang ada di tubuh korban. Tatonya pun masih belum jelas," katanya ketika ditemui Sindonews di kantornya, Rabu (25/2/2015).
Sementara itu, warga Pondok Aren sedikit yakin kalau begal tersebut anggota geng motor. Keyakinan tersebut jika benar tato yang ada di tubuh pelaku bertuliskan GBR.
"Saya tahunya sedikit soal geng motor. Kalau dulu, waktu saya masih muda-mudanya, memang pernah denger ada geng motor yang merajalela di Bandung, Jakarta, dan sekitarnya. Salah satunya itu Grab on Road yang di singkat GBR," kata Toto (50) warga RT 03/03, Pondok Aren saat ditemui Sindonews di Jalan Masjid Baiturahman.
Dia pun melanjutkan, hanya saja, nama geng motor tersebut mulai pudar pada sekira tahun 2000-an lantaran dibubarkan oleh pihak kepolisian. Meskipun begitu, anggota GBR tersebut diyakini masih ada dan tetap berkeliaran di daerah bekas kekuasannya, seperti di provinsi Sumatra.
"Setahu saya, GBR ini memang menguasai sejumlah tempat di Bandung, Jakarta. Tapi, yang paling kuat ituh di Sumatra," terangnya.
"Nah, kalau di lihat dari pengakuannya sewaktu ditanyai warga. Dia ngakunya orang Sumatra, Lampung. Jadi, memang sepertinya dia itu anggota geng motor," terangnya.
Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren Iptu Agung S Aji menyatakan, pihaknya belum dapat memastikan kalau pelaku begal tersebut merupakan kawanan geng motor. Pasalnya, jasad pelaku begal yang tewas dibakar itu masih dilakukan autopsi. (Baca: Begal Motor di Tangerang Dibakar Hidup-hidup hingga Tewas)
"Kami belum sampai ke sana. Semuanya masih dalan proses penyelidikan. Termasuk tato yang ada di tubuh korban. Tatonya pun masih belum jelas," katanya ketika ditemui Sindonews di kantornya, Rabu (25/2/2015).
Sementara itu, warga Pondok Aren sedikit yakin kalau begal tersebut anggota geng motor. Keyakinan tersebut jika benar tato yang ada di tubuh pelaku bertuliskan GBR.
"Saya tahunya sedikit soal geng motor. Kalau dulu, waktu saya masih muda-mudanya, memang pernah denger ada geng motor yang merajalela di Bandung, Jakarta, dan sekitarnya. Salah satunya itu Grab on Road yang di singkat GBR," kata Toto (50) warga RT 03/03, Pondok Aren saat ditemui Sindonews di Jalan Masjid Baiturahman.
Dia pun melanjutkan, hanya saja, nama geng motor tersebut mulai pudar pada sekira tahun 2000-an lantaran dibubarkan oleh pihak kepolisian. Meskipun begitu, anggota GBR tersebut diyakini masih ada dan tetap berkeliaran di daerah bekas kekuasannya, seperti di provinsi Sumatra.
"Setahu saya, GBR ini memang menguasai sejumlah tempat di Bandung, Jakarta. Tapi, yang paling kuat ituh di Sumatra," terangnya.
"Nah, kalau di lihat dari pengakuannya sewaktu ditanyai warga. Dia ngakunya orang Sumatra, Lampung. Jadi, memang sepertinya dia itu anggota geng motor," terangnya.
(ysw)