2 Pasien Meninggal, Menkes Kaji Kesalahan RS Siloam & Kalbe Farma

Jum'at, 20 Februari 2015 - 23:31 WIB
2 Pasien Meninggal,...
2 Pasien Meninggal, Menkes Kaji Kesalahan RS Siloam & Kalbe Farma
A A A
PADANG - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum memberikan sanksi terhadap Rumah Sakit (RS) Siloam Karawaci, pasca meninggalnya dua pasien mereka. Dua korban itu diduga tewas setelah diberikan obat anastesi Buvanest Spinal.

"Kami masih melakukan penyelidikan antara rumah sakit Siloam dan PT Kalbe Farma, obat ini diduga terjadi kesalahan. Memang waktu kami di DPR Komisi IX, obat ini seharusnya berisi empat mililiter tapi isinya lima mililiter," kata Menkes Nila Djuwita F Moeloek saat kunjangan kerja memantau imunisasi massal difteri di SD Pertiwi, Jalan Koto Tinggi, Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat (20/2/2015).

Kata dia, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), apa benar kesalahan obat atau ada kesalahan lain. Misalnya memang alergi atau pasiennya tidak tahan dengan obat tersebut, atau apa betul standar operasi rumah sakit dijalankan atau tidak.

"Ini yang kami nilai, jadi kami menunggu hasil. Tidak bisa kami mengatakan pasti, apakah ini kejadian salah obat atau salah-salah yang lain," katanya.

Kalau benar salah satu ada yang salah, lanjut dia, tentu akan diberikan tindakan hukum. Misal, RS Siloam akan mendapat sanksi jika menyalahi standard operational procedure. Jika kesalahan di pihak Kalbe Farma, sanksi yang akan dijatuhkan berupa penghentian operasional dari badan BPOM nanti.

"Tapi sementara waktu kami sudah menarik seluruh obat buvanest spinal, dan asam tranexamat ditarik seluruh Indonesia. Dan sudah diberitahukan untuk tidak memakai obat tersebut," pungkasnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0996 seconds (0.1#10.140)