Penyelundupan Narkoba Marak, Anjing Pelacak Siaga di Bandara Soetta
A
A
A
JAKARTA - Masih banyaknya penyeludup narkoba yang lolos dari pemeriksaan di bandara membuat Polda Metro Jaya segera menempatkan satu ekor anjing pelacak. Anjing tersebut akan digunakan untuk mengendus tas penumpang yang mendapat di Bandara Soekarno-Hatta.
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Eko Daniyanto mengatakan, pihaknya segera menempatkan anjing pelacak dikarenakan banyaknya para pelaku penyelundup yang lolos dari alat pendeteksi di Bandara Soetta. "Saya memilih menempatkan anjing pelacak Narkotik di sana, karena banyak pelaku yang dengan mudah lolos dari alat deteksi bandara," katanya, Minggu (15/2/2015).
Menurutnya, anjing-anjing tersebut telah terlatih dan saat ini ditempatkan di Unit Satwa Ditsabhara Polda Metro Jaya. "Kami tinggal ajukan dan mereka sudah bisa berpatroli di terminal kedatangan," tegasnya.
Saat ini banyak pelaku yang tidak terdeteksi karena menyamarkan narkoba dengan barang bawaan mereka. Sehingga bila dilakukan deteksi x-ray narkoba tersebut tersamar. Namun, bila dengan anjing pelacak, narkoba disamarkan sebagaimanapun bisa terendus.
Di tempat terpisah, Kanit Satwa K-9 Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya AKP Muhyigaku memang sudah mengetahui terkait penempatan anjing pelacak. Bahkan, dari pihak bandara juga telah memintanya untuk menempatkan anjing pelacak.
Di Unit Satwa K-9, hanya ada satu ekor anjing yang paling cocok ditugaskan di Bandara Soekarno-Hatta. Anjing itu adalah seekor Anjing Beagle dengan ukuran mungil. Namanya Ghata dan memiliki warha bulu perpaduan antara coklat, putih, dan hitam. Dia satu-satunnya anjing pelacak Narkotik dengan tubuh mungil di Unit K-9.
"Ghata ini cocok di bandara karena tubuhnya kecil. Soalnya kalau di bandara kan banyak lorong-lorong dan tempat sempit. Anjing besar seperti Golden Retribusi dan Rottweiler sulit masuk karena badannya besar," tuturnya.
Ghata, sudah masuk unit K-9 sejak 2011. Belum banyak tugas yang Ia lakukan. Tapi Muhyi menjamin kualitas Ghata. Apalagi untuk urusan deteksi ganja. Ghata paling canggih mendeteksi ganja ketimbang anjing pelacak Narkotik lain di Unit Satwa K-9 Polda Metro Jaya. "Mendeteksi sabu, ekstasi dan lainnya dia tetap mampu," tutur Muhyi.
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Eko Daniyanto mengatakan, pihaknya segera menempatkan anjing pelacak dikarenakan banyaknya para pelaku penyelundup yang lolos dari alat pendeteksi di Bandara Soetta. "Saya memilih menempatkan anjing pelacak Narkotik di sana, karena banyak pelaku yang dengan mudah lolos dari alat deteksi bandara," katanya, Minggu (15/2/2015).
Menurutnya, anjing-anjing tersebut telah terlatih dan saat ini ditempatkan di Unit Satwa Ditsabhara Polda Metro Jaya. "Kami tinggal ajukan dan mereka sudah bisa berpatroli di terminal kedatangan," tegasnya.
Saat ini banyak pelaku yang tidak terdeteksi karena menyamarkan narkoba dengan barang bawaan mereka. Sehingga bila dilakukan deteksi x-ray narkoba tersebut tersamar. Namun, bila dengan anjing pelacak, narkoba disamarkan sebagaimanapun bisa terendus.
Di tempat terpisah, Kanit Satwa K-9 Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya AKP Muhyigaku memang sudah mengetahui terkait penempatan anjing pelacak. Bahkan, dari pihak bandara juga telah memintanya untuk menempatkan anjing pelacak.
Di Unit Satwa K-9, hanya ada satu ekor anjing yang paling cocok ditugaskan di Bandara Soekarno-Hatta. Anjing itu adalah seekor Anjing Beagle dengan ukuran mungil. Namanya Ghata dan memiliki warha bulu perpaduan antara coklat, putih, dan hitam. Dia satu-satunnya anjing pelacak Narkotik dengan tubuh mungil di Unit K-9.
"Ghata ini cocok di bandara karena tubuhnya kecil. Soalnya kalau di bandara kan banyak lorong-lorong dan tempat sempit. Anjing besar seperti Golden Retribusi dan Rottweiler sulit masuk karena badannya besar," tuturnya.
Ghata, sudah masuk unit K-9 sejak 2011. Belum banyak tugas yang Ia lakukan. Tapi Muhyi menjamin kualitas Ghata. Apalagi untuk urusan deteksi ganja. Ghata paling canggih mendeteksi ganja ketimbang anjing pelacak Narkotik lain di Unit Satwa K-9 Polda Metro Jaya. "Mendeteksi sabu, ekstasi dan lainnya dia tetap mampu," tutur Muhyi.
(hyk)