Disatroni Pencuri, SMAN 47 Alami Kerugian Ratusan Juta
A
A
A
JAKARTA - SMA Negeri 47 di Jalan Demlat Utama, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan disatroni pencuri. Akibatnya, uang tunai Rp170 juta, dan beberapa laptot serta komputer raib digondol pelaku.
Kasnan, saksi mata mengatakan, dirinya mengetahui adanya pencurian setelah masuk ke ruang guru, dan melihat kondisi ruangan dalam keadaan semrawut.
"Saya datang sekitar pukul 05.30 WIB pagi tadi. Pintu ruang guru sudah dibuka oleh satpam, tapi kondisi lampu masih belum menyala," kata Kasnan yang juga guru matematika di sekolah itu, Jakarta, Kamis (12/2/2015).
Mengetahui hal itu, dirinya langsung menuju ke meja yang biasa untuk menyimpan barang, dan berkas miliknya. Dia kaget lantaran melihat laci penyimpanan miliknya sudah terbuka.
Melihat hal tersebut, dirinya kemudian langsung melapor ke wakil kepala sekolah. Terkait hal tersebut, pihak sekolah kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Kebayoran Lama.
Tidak lama kemudian, sekitar pukul 09.00 WIB tim identifikasi dengan anjing pelacak diturunkan untuk mengumpulkan data dan mengendus pelarian dari pelaku.
Aksi pelaku juga sempat terekam oleh CCTV. Terlihat pelaku yang jumlahnya empat orang masuk ke ruang guru dengan menjebol teralis jendela samping yang berbatasan dengan pagar jalan.
Berdasarkan rekaman itu juga ada satu orang pelaku yang membawa senjata tajam berupa golok. Mereka membongkar laci, lemari, dan mengobrak-abrik ruang guru.
Sekitar 30 menit para melaku beraksi di ruang guru yang memiliki ruang sekitar 50 meter persegi. Bahkan setelah sadar adanya kamera pengintai, seorang pelaku sempat memindahkan arah pandang CCTV agar tidak jelas merekam aksi mereka.
Tiorida Sihombing Guru Ekonomi SMAN 47 mengungkapkan, uang ratusan juta rupiah yang digondol pelaku adalah uang kas sekolah.
"Jadi yang hilang itu uang tunai Rp170 juta dari loker milik salah satu guru. Lalu ada delapan laptop termasuk punya saya, dan satu unit TV LED 32 inci yang juga dibawa," tegasnya.
Setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pihak Kepolisian berhasil mengamankan sebuah linggis, dan obeng yang diduga menjadi alat untuk membuka jendela serta lemari milik guru-guru. Saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan aparat Polsek Kebayoran Lama.
"Kami sudah periksa saksi salah satunya satpam yang berjaga semalam. Kami kumpulkan data, dan rekaman CCTV, ini masih dalam penyelidikan," kata Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Riftajudin.
Kasnan, saksi mata mengatakan, dirinya mengetahui adanya pencurian setelah masuk ke ruang guru, dan melihat kondisi ruangan dalam keadaan semrawut.
"Saya datang sekitar pukul 05.30 WIB pagi tadi. Pintu ruang guru sudah dibuka oleh satpam, tapi kondisi lampu masih belum menyala," kata Kasnan yang juga guru matematika di sekolah itu, Jakarta, Kamis (12/2/2015).
Mengetahui hal itu, dirinya langsung menuju ke meja yang biasa untuk menyimpan barang, dan berkas miliknya. Dia kaget lantaran melihat laci penyimpanan miliknya sudah terbuka.
Melihat hal tersebut, dirinya kemudian langsung melapor ke wakil kepala sekolah. Terkait hal tersebut, pihak sekolah kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Kebayoran Lama.
Tidak lama kemudian, sekitar pukul 09.00 WIB tim identifikasi dengan anjing pelacak diturunkan untuk mengumpulkan data dan mengendus pelarian dari pelaku.
Aksi pelaku juga sempat terekam oleh CCTV. Terlihat pelaku yang jumlahnya empat orang masuk ke ruang guru dengan menjebol teralis jendela samping yang berbatasan dengan pagar jalan.
Berdasarkan rekaman itu juga ada satu orang pelaku yang membawa senjata tajam berupa golok. Mereka membongkar laci, lemari, dan mengobrak-abrik ruang guru.
Sekitar 30 menit para melaku beraksi di ruang guru yang memiliki ruang sekitar 50 meter persegi. Bahkan setelah sadar adanya kamera pengintai, seorang pelaku sempat memindahkan arah pandang CCTV agar tidak jelas merekam aksi mereka.
Tiorida Sihombing Guru Ekonomi SMAN 47 mengungkapkan, uang ratusan juta rupiah yang digondol pelaku adalah uang kas sekolah.
"Jadi yang hilang itu uang tunai Rp170 juta dari loker milik salah satu guru. Lalu ada delapan laptop termasuk punya saya, dan satu unit TV LED 32 inci yang juga dibawa," tegasnya.
Setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pihak Kepolisian berhasil mengamankan sebuah linggis, dan obeng yang diduga menjadi alat untuk membuka jendela serta lemari milik guru-guru. Saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan aparat Polsek Kebayoran Lama.
"Kami sudah periksa saksi salah satunya satpam yang berjaga semalam. Kami kumpulkan data, dan rekaman CCTV, ini masih dalam penyelidikan," kata Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Riftajudin.
(mhd)