Usia 10 Tahun Dominasi Melek Huruf di Bekasi
A
A
A
BEKASI - Disdik Kota Bekasi mencatat jumlah penduduk usia 10 tahun keatas yang melek huruf mencapai 2.053.518 orang.
Jumlah itu didominasi kalangan anak lelaki yang mencapai 1.038.738 orang, dan perempuan sebanyak 1.014.780 orang.
Dari 12 kecamatan di wilayahnya, hanya di Bantargebang yang penduduknya minim melek huruf yakni hanya 81.367 orang.
Sedangkan, angka melek huruf untuk penduduk usia 15 tahun keatas di tahun 2013 lalu, jumlahnya mencapai 1.955.964 orang.
”Data terakhir yang kami dapat setelah validasi, tingkat melek huruf di Bekasi terus meninggalkan daerah lain,” ujar Sekretaris Disdik Kota Bekasi, Dedi Junaedi, Kamis (8/1/2015).
Menurutnya, angka melek huruf merupakan indikator penting untuk melihat sejauh mana suatu daerah terhadap pengetahuan.
”Saat ini subsidi pendidikan kami terus berikan untuk memberikan kemudahan penduduk untuk bisa mengenyam pendidikan,” ujarnya.
Dedi mengaku, Pemkot terus melakukan sosialisasi program kejar paket diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk kembali belajar, mengingat waktu belajarnya yang fleksibel.
Anggota Komisi D, DPRD Kota Bekasi, Rony Hermawan mengatakan, tekanan ekonomi membuat jumlah penyandang buta huruf terus bertambah.
”Pemerintah wajib mencari cara bagaimana kemiskinan berkurang,” katanya.
Jumlah itu didominasi kalangan anak lelaki yang mencapai 1.038.738 orang, dan perempuan sebanyak 1.014.780 orang.
Dari 12 kecamatan di wilayahnya, hanya di Bantargebang yang penduduknya minim melek huruf yakni hanya 81.367 orang.
Sedangkan, angka melek huruf untuk penduduk usia 15 tahun keatas di tahun 2013 lalu, jumlahnya mencapai 1.955.964 orang.
”Data terakhir yang kami dapat setelah validasi, tingkat melek huruf di Bekasi terus meninggalkan daerah lain,” ujar Sekretaris Disdik Kota Bekasi, Dedi Junaedi, Kamis (8/1/2015).
Menurutnya, angka melek huruf merupakan indikator penting untuk melihat sejauh mana suatu daerah terhadap pengetahuan.
”Saat ini subsidi pendidikan kami terus berikan untuk memberikan kemudahan penduduk untuk bisa mengenyam pendidikan,” ujarnya.
Dedi mengaku, Pemkot terus melakukan sosialisasi program kejar paket diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk kembali belajar, mengingat waktu belajarnya yang fleksibel.
Anggota Komisi D, DPRD Kota Bekasi, Rony Hermawan mengatakan, tekanan ekonomi membuat jumlah penyandang buta huruf terus bertambah.
”Pemerintah wajib mencari cara bagaimana kemiskinan berkurang,” katanya.
(ysw)