Guru BK Bisa Diandalkan Cegah Tawuran
A
A
A
DEPOK - Guru Bimbingan dan Konseling (BK) dinilai memiliki peran penting dalam mengantisipasi tawuran antarpelajar.
Oleh karena itu, guru BK memiliki kedekatan dan mengetahui karakter peserta didiknya.
Hal itu diungkapkan Wakil Rektor IV bidang Kerja sama, Humas dan Ventura, Universitas Pancasila (UP) Darwin Suzandi dalam Seminar dan Workshop dengan tajuk Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Bimbingan dan Konseling Tingkat SMA/SMK/SMF se-Jabodetabek, Cilegon dan Sukabumi' di Universitas Pancasila (UP), Rabu 17 Desember 2014.
"Guru BK membawa peran yang sangat penting dalam memahami karakter seorang murid karena selalu dekat dengan keseharian siswa. Untuk itu perannya perlu terus ditingkatkan agar kualitas pendidikan juga semakin meningkat," katanya.
Menurut dia, tantangan dunia pendidikan saat ini tidak ringan karena kondisi negara yang heterogen.
Dia mengatakan, kondisi pendidikan saat ini berbeda dengan beberapa generasi sebelumnya. Oleh karena itu perlu ada penyesuaian.
"Kalau dahulu fisik masih boleh tetapi sekarang bicara keras saja sudah tak boleh," ujarnya.
Selain itu, kata dia, komunikasi yang baik antara guru dan murid merupakan kunci keberhasilan dari mendidik siswa. Hal itu juga bisa mengantisipasi aksi tawuran antar pelajar.
"Komunikasi yang efektif itu ada science-nya. Komunikasi berbeda setiap lingkungan sekolah. Siapa yang pahami strategi komunikasi yang baik tentunya akan sukses," ujarnya.
Kepala SMAN 13 M Mahyudin mengatakan, kendala yang dihadapi sekolahnya saat ini adalah tidak adanya guru BK secara khusus.
Alhasil saat ini peran guru BK dirangkap oleh guru lainnya.
"Perannya memang kurang. Kondisi ini yang terjadi hampir di semua sekolah di Depok," keluhnya.
Padahal, kata dia, jika ada guru BK khusus maka permasalahan siswa bisa cepat diatasi. Pelajar bisa terhindar dari aksi tawuran.
"Ternyata, memberikan rasa nyaman, dan mengerti akan psikis anak adalah salah satu kunci untuk memberdayakan potensi siswa secara maksimal," tutupnya.
Oleh karena itu, guru BK memiliki kedekatan dan mengetahui karakter peserta didiknya.
Hal itu diungkapkan Wakil Rektor IV bidang Kerja sama, Humas dan Ventura, Universitas Pancasila (UP) Darwin Suzandi dalam Seminar dan Workshop dengan tajuk Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Bimbingan dan Konseling Tingkat SMA/SMK/SMF se-Jabodetabek, Cilegon dan Sukabumi' di Universitas Pancasila (UP), Rabu 17 Desember 2014.
"Guru BK membawa peran yang sangat penting dalam memahami karakter seorang murid karena selalu dekat dengan keseharian siswa. Untuk itu perannya perlu terus ditingkatkan agar kualitas pendidikan juga semakin meningkat," katanya.
Menurut dia, tantangan dunia pendidikan saat ini tidak ringan karena kondisi negara yang heterogen.
Dia mengatakan, kondisi pendidikan saat ini berbeda dengan beberapa generasi sebelumnya. Oleh karena itu perlu ada penyesuaian.
"Kalau dahulu fisik masih boleh tetapi sekarang bicara keras saja sudah tak boleh," ujarnya.
Selain itu, kata dia, komunikasi yang baik antara guru dan murid merupakan kunci keberhasilan dari mendidik siswa. Hal itu juga bisa mengantisipasi aksi tawuran antar pelajar.
"Komunikasi yang efektif itu ada science-nya. Komunikasi berbeda setiap lingkungan sekolah. Siapa yang pahami strategi komunikasi yang baik tentunya akan sukses," ujarnya.
Kepala SMAN 13 M Mahyudin mengatakan, kendala yang dihadapi sekolahnya saat ini adalah tidak adanya guru BK secara khusus.
Alhasil saat ini peran guru BK dirangkap oleh guru lainnya.
"Perannya memang kurang. Kondisi ini yang terjadi hampir di semua sekolah di Depok," keluhnya.
Padahal, kata dia, jika ada guru BK khusus maka permasalahan siswa bisa cepat diatasi. Pelajar bisa terhindar dari aksi tawuran.
"Ternyata, memberikan rasa nyaman, dan mengerti akan psikis anak adalah salah satu kunci untuk memberdayakan potensi siswa secara maksimal," tutupnya.
(mhd)