Bangunan Program Bedah Rumah di Tangsel Roboh
A
A
A
TANGERANG - Bantuan bedah rumah untuk warga miskin di Kota Tangsel sepertinya tak memberikan manfaat kepada pasangan Marsahid dan Maryam.
Sebab, dinding rumahnya ambrol dua minggu lalu setelah mendapat bantuan program bedah tersebut.
Dinding rumah pasangan suami istri yang tinggal di Jalan Delima Raya 4, Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangsel itu roboh saat sedang dibangun pada Minggu 7 Desember lalu.
Menurut Marsahid, para pekerja bangunan yang mengerjakan program bedah rumah sudah kabur seminggu yang lalu. Hal itu terjadi karena mereka tak kunjung dibayar oleh mandor bernama YN.
"Dari tujuh orang pekerja yang merenovasi rumah saya, enam orangnya sudah kabur karena tak mendapat upah dari mandornya," ujar Marsahid saat ditemui di rumahnya Senin 8 Desember kemarin.
Kemarin dinding yang roboh setinggi 3,20 cm kembali dibangun oleh warga sekitar yang sukarela membantu.
Marsahid mengungkapkan, renovasi rumah ini merupakan program Dinas Tata Kota dan Pemukiman Kota Tangsel tahun anggaran 2014.
Namun pada kenyataanya, bantuan yang didapat sangat jauh dari harapan.Selain material bangunan yang buruk kualitasnya, rancangan bangunan sangat jauh dari kata aman.
Kepala Bidang Pemukiman Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman Tangsel Carsono mengatakan, kejadian tersebut berawal saat pemasangan batako, harusnya dicor sama tiangnya.
“Ini bukan masalah konstruksi yang tidak kuat, karena kena kaso akhirnya roboh,” terangnya.
Carsono menjelaskan, untuk satu rumah sebesar Rp60 juta. Terkait mandor dan kontraktor yang kabur, Carsono akan memanggil pelaksana dan kontraktornya.
“Kita akan panggil dan meminta keterangan,”katanya.Hingga saat ini, masih banyak bangunan bedah rumah yang belum selesai.
“Ada 40 bangunan bedah rumah, dan 50% sudah selesai,” tutupnya.
Sebab, dinding rumahnya ambrol dua minggu lalu setelah mendapat bantuan program bedah tersebut.
Dinding rumah pasangan suami istri yang tinggal di Jalan Delima Raya 4, Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangsel itu roboh saat sedang dibangun pada Minggu 7 Desember lalu.
Menurut Marsahid, para pekerja bangunan yang mengerjakan program bedah rumah sudah kabur seminggu yang lalu. Hal itu terjadi karena mereka tak kunjung dibayar oleh mandor bernama YN.
"Dari tujuh orang pekerja yang merenovasi rumah saya, enam orangnya sudah kabur karena tak mendapat upah dari mandornya," ujar Marsahid saat ditemui di rumahnya Senin 8 Desember kemarin.
Kemarin dinding yang roboh setinggi 3,20 cm kembali dibangun oleh warga sekitar yang sukarela membantu.
Marsahid mengungkapkan, renovasi rumah ini merupakan program Dinas Tata Kota dan Pemukiman Kota Tangsel tahun anggaran 2014.
Namun pada kenyataanya, bantuan yang didapat sangat jauh dari harapan.Selain material bangunan yang buruk kualitasnya, rancangan bangunan sangat jauh dari kata aman.
Kepala Bidang Pemukiman Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman Tangsel Carsono mengatakan, kejadian tersebut berawal saat pemasangan batako, harusnya dicor sama tiangnya.
“Ini bukan masalah konstruksi yang tidak kuat, karena kena kaso akhirnya roboh,” terangnya.
Carsono menjelaskan, untuk satu rumah sebesar Rp60 juta. Terkait mandor dan kontraktor yang kabur, Carsono akan memanggil pelaksana dan kontraktornya.
“Kita akan panggil dan meminta keterangan,”katanya.Hingga saat ini, masih banyak bangunan bedah rumah yang belum selesai.
“Ada 40 bangunan bedah rumah, dan 50% sudah selesai,” tutupnya.
(whb)