Pelanggar Lalu Lintas Habiskan 40 Ribu Buku Tilang
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 40 ribu dari 200 ribu surat tilang yang disiapkan Polda Metro Jaya dalam Operasi Zebra Jaya ludes diberikan kepada pelanggar lalu lintas di Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Subdirektorat Pembinaan dan Penegakkan Hukum Direktorat Lalu Lintas (Kasubdit Bin Gakkum-Ditlantas) Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono kepada wartawan di Jakarta, Jumat (5/12/2014).
"40 ribu buku tilang habis. Dalam Operasi Zebra kali ini kita menyiapkan 200 ribu buku tilang se-Indonesia, yang kita sebar 500-700 (buku) ke setiap satuan Polres. Dan jika kurang, maka Gakum Polantas masih bisa menyiapkan lagi," katanya.
Hindarsono menuturkan, urutan pertama yang paling banyak melakukan pelanggaran adalah pengendara sepeda motor.
"Jumlah pelanggaran masih didominasi roda dua, dengan kasus melawan arus. Kedua angkutan umum yang berhenti sembarangan. Sedangkan tingkat pelanggaran paling banyak dari kalangan wiraswasta dan pelajar," tuturnya.
Hindarsono menambahkan, dalam melakukan Operasi Zebra Jaya 2014 ini, pihaknya tidak pilih kasih dalam menindak pelanggar lalu lintas.
"Di operasi ini kami tidak sendirian, tetapi juga ada unsur TNI dari Pomad, Pomal dan Pomau, sehingga semua yang melanggar tetap ditindak, tidak ada pengecualian. Kita terjunkan juga Provos dan serendah-rendahnya Kanit Lantas setingkat kepolisian sektor," tuturnya.
Dia mengatakan, berdasarkan catatan Polda Metro Jaya, Operasi Zebra Jaya 2014 yang digelar sejak tanggal 26 November 2014 hingga 9 Desember 2014 angka kecelakaan pun mulai menurun.
"Angka kecelakaan menurun menjadi 30-40 persen. Kesadaran masyarakat untuk melengkapi surat-surat dan SIM pun otomatis juga meningkat," katanya.
Hal itu disampaikan oleh Subdirektorat Pembinaan dan Penegakkan Hukum Direktorat Lalu Lintas (Kasubdit Bin Gakkum-Ditlantas) Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono kepada wartawan di Jakarta, Jumat (5/12/2014).
"40 ribu buku tilang habis. Dalam Operasi Zebra kali ini kita menyiapkan 200 ribu buku tilang se-Indonesia, yang kita sebar 500-700 (buku) ke setiap satuan Polres. Dan jika kurang, maka Gakum Polantas masih bisa menyiapkan lagi," katanya.
Hindarsono menuturkan, urutan pertama yang paling banyak melakukan pelanggaran adalah pengendara sepeda motor.
"Jumlah pelanggaran masih didominasi roda dua, dengan kasus melawan arus. Kedua angkutan umum yang berhenti sembarangan. Sedangkan tingkat pelanggaran paling banyak dari kalangan wiraswasta dan pelajar," tuturnya.
Hindarsono menambahkan, dalam melakukan Operasi Zebra Jaya 2014 ini, pihaknya tidak pilih kasih dalam menindak pelanggar lalu lintas.
"Di operasi ini kami tidak sendirian, tetapi juga ada unsur TNI dari Pomad, Pomal dan Pomau, sehingga semua yang melanggar tetap ditindak, tidak ada pengecualian. Kita terjunkan juga Provos dan serendah-rendahnya Kanit Lantas setingkat kepolisian sektor," tuturnya.
Dia mengatakan, berdasarkan catatan Polda Metro Jaya, Operasi Zebra Jaya 2014 yang digelar sejak tanggal 26 November 2014 hingga 9 Desember 2014 angka kecelakaan pun mulai menurun.
"Angka kecelakaan menurun menjadi 30-40 persen. Kesadaran masyarakat untuk melengkapi surat-surat dan SIM pun otomatis juga meningkat," katanya.
(mhd)