Trotoar Baru Diperbaiki Ditanami Pepohonan
A
A
A
JAKARTA - Trotoar di Jalan Susilo Raya dan Jalan Rawa Bahagia, Grogol, Grogol Petamburan, Jakarta Barat di tanami pepohonan. Padahal trotoar tersebut baru saja diperbaiki.
Berdasarkan pantauan, trotoar sepanjang 500 meter dengan lebar satu meter setengah itu bagian tengahnya ditanami pepohonan jenis palem botol dan akasia.
Ironisnya, pohon-pohon tersebut dibuatkan wadah seluas 1x1 meter menggunakan tembok semen yang jelas tidak memberi ruang bagi pejalan kaki.
Masing-masing pohon itu berjarak lima meter. Satu lokasi ditumbuhi dua-tiga pepohonan. Bahkan, gundukan tanah merah yang digunakan untuk mengisi wadah pepohonan itu dibiarkan di badan jalan.
Huda (35) warga sekitar mengatakan proyek pembuatan taman tersebut sudah berlangsung sejak akhir bulan lalu setelah perbaikan trotoar selesai. Seharusnya, trotaar tersebut digunakan untuk pejalan kaki.
"Ini memang jadi pro kontra warga, pembangunan itu pun akhirnya terhenti," kata Huda di lokasi, Selasa (11/11/2014).
Lurah Grogol, Abdul Latief mengakui jika pembangunan taman di trotoar itu banyak menuai protes warga. Ia pun akhirnya terpaksa menghentikan proyek pembangunan taman tersebut.
"Sementara ini kami hentikan dulu pengerjaannya sampai dapat penjelasan dari Sudin Pertamanan mengenai konsepnya dan apakah memang diizinkan trotoar dibangun taman," jelasnya.
Sementara itu, Kasudin Pertamanan Jakarta Barat, Djauhar Arifin menjelaskan jika penanaman pohon di atas trotoar itu merupakan upayanya penataan wilayah. Ia pun membantah jika pembangunan tersebut mengganggu pengguna jalan.
"Kami akan meninjau lokasi, apabila memang tidak memberi ruang bagi pejalan, konsep itu akan kami tata ulang," kata Djauhar yang enggan menyebutkan berapa besaran anggaran penanaman pohon tersebut.
Selain itu, kata Djauhar, penanaman pohon itu juga bertujuan untuk mengusir pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini berdagang di atas trotoar tersebut.
"Kami akan kordinasi dengan pihak kelurahan agar penanaman pohon tersebut dapat terus dilaksanakan," ujarnya.
Berdasarkan pantauan, trotoar sepanjang 500 meter dengan lebar satu meter setengah itu bagian tengahnya ditanami pepohonan jenis palem botol dan akasia.
Ironisnya, pohon-pohon tersebut dibuatkan wadah seluas 1x1 meter menggunakan tembok semen yang jelas tidak memberi ruang bagi pejalan kaki.
Masing-masing pohon itu berjarak lima meter. Satu lokasi ditumbuhi dua-tiga pepohonan. Bahkan, gundukan tanah merah yang digunakan untuk mengisi wadah pepohonan itu dibiarkan di badan jalan.
Huda (35) warga sekitar mengatakan proyek pembuatan taman tersebut sudah berlangsung sejak akhir bulan lalu setelah perbaikan trotoar selesai. Seharusnya, trotaar tersebut digunakan untuk pejalan kaki.
"Ini memang jadi pro kontra warga, pembangunan itu pun akhirnya terhenti," kata Huda di lokasi, Selasa (11/11/2014).
Lurah Grogol, Abdul Latief mengakui jika pembangunan taman di trotoar itu banyak menuai protes warga. Ia pun akhirnya terpaksa menghentikan proyek pembangunan taman tersebut.
"Sementara ini kami hentikan dulu pengerjaannya sampai dapat penjelasan dari Sudin Pertamanan mengenai konsepnya dan apakah memang diizinkan trotoar dibangun taman," jelasnya.
Sementara itu, Kasudin Pertamanan Jakarta Barat, Djauhar Arifin menjelaskan jika penanaman pohon di atas trotoar itu merupakan upayanya penataan wilayah. Ia pun membantah jika pembangunan tersebut mengganggu pengguna jalan.
"Kami akan meninjau lokasi, apabila memang tidak memberi ruang bagi pejalan, konsep itu akan kami tata ulang," kata Djauhar yang enggan menyebutkan berapa besaran anggaran penanaman pohon tersebut.
Selain itu, kata Djauhar, penanaman pohon itu juga bertujuan untuk mengusir pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini berdagang di atas trotoar tersebut.
"Kami akan kordinasi dengan pihak kelurahan agar penanaman pohon tersebut dapat terus dilaksanakan," ujarnya.
(ysw)