Jadi Pengedar Narkoba di Kampus UI, W Sering Bolos Kuliah
Jadi Pengedar Narkoba di Kampus UI, W Sering Bolos Kuliah
A
A
A
JAKARTA - Universita Indonesia (UI) sudah mengetahui ada mahasiswanya yang ditangkap polisi lantaran kedapatan mengedarkan narkoba di lingkungan kampus. MS alias W (20), merupakan mahasiswa UI jurusan filsafat semester lima.
Kepala Subdit Pembinaan lingkungan Kampus Universitas Indonesia (UI) Dadan Erwandi mengatakan, penangkapan W di luar kampus UI dan proses hukumnya dilakukan di kepolisian sektor setempat yaitu Polsek Beji.
Namun, pihaknya tetap akan melakukan pengawasan terhadap mahasiswa dan lingkungan kampus.
"Kami sudah terima laporannya. Kalau statusnya, saat ini sedang dalam proses hukum di kepolisian," kata Dadan di Depok, Rabu (5/11/2014).
Mengenai status kemahasiswaan, kata Dadan, tersangka saat ini masih tercatat di bagian kemahasiswaan UI. Namun memang tersangka sudah seringkali tidak masuk ke kampus.
"Kalau absensinya tidak memenuhi 70 persen maka dia mendapat tugas tambahan. Tapi kalau dalam proses hukum dan dia tidak ikut ujian maka otomatis nilanya E dan itu ada kebijakan lanjutan dari kampus," pungkasnya.
Mengenai pengamanan kampus, Dadan menuturkan, sudah memasang sejumlah kamera pengintai di beberapa titik. Namun diakui hal itu belum maksimal memantau peredaran narkotika.
Ke depan, kata Dadan, pihaknya akan melakukan tes urine secara acak kepada mahasiswa. "Namun, karena ini terkait anggaran maka baru bisa dilaksanakan tahun 2015," ujarnya.
Kepala Subdit Pembinaan lingkungan Kampus Universitas Indonesia (UI) Dadan Erwandi mengatakan, penangkapan W di luar kampus UI dan proses hukumnya dilakukan di kepolisian sektor setempat yaitu Polsek Beji.
Namun, pihaknya tetap akan melakukan pengawasan terhadap mahasiswa dan lingkungan kampus.
"Kami sudah terima laporannya. Kalau statusnya, saat ini sedang dalam proses hukum di kepolisian," kata Dadan di Depok, Rabu (5/11/2014).
Mengenai status kemahasiswaan, kata Dadan, tersangka saat ini masih tercatat di bagian kemahasiswaan UI. Namun memang tersangka sudah seringkali tidak masuk ke kampus.
"Kalau absensinya tidak memenuhi 70 persen maka dia mendapat tugas tambahan. Tapi kalau dalam proses hukum dan dia tidak ikut ujian maka otomatis nilanya E dan itu ada kebijakan lanjutan dari kampus," pungkasnya.
Mengenai pengamanan kampus, Dadan menuturkan, sudah memasang sejumlah kamera pengintai di beberapa titik. Namun diakui hal itu belum maksimal memantau peredaran narkotika.
Ke depan, kata Dadan, pihaknya akan melakukan tes urine secara acak kepada mahasiswa. "Namun, karena ini terkait anggaran maka baru bisa dilaksanakan tahun 2015," ujarnya.
(mhd)
Explore More