Kesaksian Agung Lolos dari Maut Jembatan Ambruk
A
A
A
JAKARTA - Kendati sudah terguyur material cor saat proyek jembatan penghubung di kawasan TIM ambruk, Agung Astanto pekerja bangunan berhasil lolos dari maut.
Agung Astanto (24) pekerja bangunan yang selamat mengaku bersyukur, padahal ketika guyuran semen cor sudah menutupi dirinya, dia sudah pasrah.
Ketika jembatan penghubung antara Gedung Arsip dan perpustakaan ambruk, Agung berada di tengah jembatan dan tengah merapikan coran.
"Enggak ada bunyi aneh, tiba-tiba 'bruk!' Saya sempat lompat ke bawah, cuman kena reruntuhan balok kayu sama besi," katanya kepada wartawan di RSCM, Jumat 31 Oktober 2014 malam.
Agung mengakui, ketika terjatuh dirinya mencoba menyelamatkan diri dengan kondisi tubuhnya penuh semen coran.
"Saya enggak bisa melihat apa-apa. Merem mata saya soalnya saya disitu mandi coran semen," katanya.
Ia juga mengatakan tak tahu apa-apa lagi ketika dirinya sudah dipenuhi coran semen. Namun dirinya masih merasa beberapa tangan mencoba menolongnya dari maut.
"Saya dengar memang banyak orang nolongin saya," katanya.
Semenjak kejadian itu, Agung mengaku bersama kerabatnya, ingin pulang kampung ke Purwodadi, Jawa Tengah.
"Malam ini mas saya mau pulang. Saya mau pulang aja," tutupnya.
Agung mengalami luka tulang dengkulnya tergeser. Kedua kakinya masih terbalut perban. Beberapa kerabatnya yang berasal dari Purwodadi, Jawa Tengah berusaha memapahnya dan mengantarkan Agung pulang kampung.
Agung Astanto (24) pekerja bangunan yang selamat mengaku bersyukur, padahal ketika guyuran semen cor sudah menutupi dirinya, dia sudah pasrah.
Ketika jembatan penghubung antara Gedung Arsip dan perpustakaan ambruk, Agung berada di tengah jembatan dan tengah merapikan coran.
"Enggak ada bunyi aneh, tiba-tiba 'bruk!' Saya sempat lompat ke bawah, cuman kena reruntuhan balok kayu sama besi," katanya kepada wartawan di RSCM, Jumat 31 Oktober 2014 malam.
Agung mengakui, ketika terjatuh dirinya mencoba menyelamatkan diri dengan kondisi tubuhnya penuh semen coran.
"Saya enggak bisa melihat apa-apa. Merem mata saya soalnya saya disitu mandi coran semen," katanya.
Ia juga mengatakan tak tahu apa-apa lagi ketika dirinya sudah dipenuhi coran semen. Namun dirinya masih merasa beberapa tangan mencoba menolongnya dari maut.
"Saya dengar memang banyak orang nolongin saya," katanya.
Semenjak kejadian itu, Agung mengaku bersama kerabatnya, ingin pulang kampung ke Purwodadi, Jawa Tengah.
"Malam ini mas saya mau pulang. Saya mau pulang aja," tutupnya.
Agung mengalami luka tulang dengkulnya tergeser. Kedua kakinya masih terbalut perban. Beberapa kerabatnya yang berasal dari Purwodadi, Jawa Tengah berusaha memapahnya dan mengantarkan Agung pulang kampung.
(ysw)