331 Siswa SMPN 1 Tajur Halang Dapat Ijazah Aspal?

Rabu, 22 Oktober 2014 - 05:35 WIB
331 Siswa SMPN 1 Tajur...
331 Siswa SMPN 1 Tajur Halang Dapat Ijazah Aspal?
A A A
BOGOR - Sebanyak 331 siswa SMPN 1 Tajur Halang dan 18 murid SMP Islam Hidayatul Athfal lulusan tahun 2014 mendapatkan ijazah asli tapi palsu (aspal) karena hanya ditandatangani melalui cap stempel oleh Kepala Sekolahnya Abdul Rojak.

Seharusnya ijazah mereka ditandatangani langsung oleh Kasek Abdul Rojak satu persatu, bukannya ditandatangani melalui cap stempel.

Selain ijazah, Abdul Rojak juga tidak menandatangani secara langsung Surat Keterangan Hasil Ujian (SKHU) dulu bernama NEM.

Baik SKHU milik 331 siswa SMPN 1 Tajur Halang maupun 18 murid SMP Islam Hidayatul Athfal. Ke 18 murid SMP Islam Hidayatul Athfal ini baik ijazah maupun SKHUnya ditandatangani Abdul Rojak karena sekolah mereka menginduk ke SMPN 1 Tajur Halang.

Abdul Rojak yang telah menjabat selama lima tahun menjadi Kepala Sekolah SMPN1 Tajur Halang ini ketika dihubungi Sindonews via ponselnya beralasan tangannya sakit sehingga tidak bisa menandatangani langsung ratusan ijazah tersebut.

"Ya tangan saya sakit pak waktu penandatanganan. Tapi kita sedang proses penarikannya pak, " kilah Abdul Rojak ketika dihubungi.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Dace Supriadi juga terkesan menganggap remeh permasalahan ini. Padahal ini menyangkut masa depan para siswa tersebut.

"Kita telah upayakan penarikan untuk ijazah itu, ya sekitar 50% sudah ditarik, " ungkap Dace saat dihubungi via ponselnya, Selasa (21/10/2014).

Padahal menurut salah seorang guru penarikan ijazah di SMP tersebut belum sampai 20%.
Berdasarkan pengamatan ijazah tersebut jika difotocopy, tandatangan melalui cap stempel kepala sekolah tidak terlihat.

Dace juga enggan berbicara banyak ketika ditanyakan sanksi yang akan diberikan terhadap Abdul Rojak.
"Ya yang bersangkutan sudah diproses kok," kata mantan Kasatpol PP Kabupaten Bogor ini.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Adang Suptandar ketika dihubungi mengaku akan menindaklanjuti temuan ini. "Ya nanti akan ditindaklanjuti oleh instansi terkait, " kata Adang.

Terpisah Kepala Pusat Penelitian dan Pendidikan (Kapuspendik) Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Nizam Zaman mengaku belum mendapat laporan atas kasus tersebut.

Namun dia menjamin Puspendik akan memverifikasi ijazah yang diduga aspal tersebut. Jika datanya ada dalam database Puspendik, ujarnya, akan segera dapat dipastikan apakah ijazahnya palsu atau tidak.

"Jangankan tahun 2014 (ijazah) yang tahun sebelumnya juga masih lengkap datanya tersimpan," ujarnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1402 seconds (0.1#10.140)