Siswa di Depok Terancam Gagal Dapat Seragam & Sepatu Gratis
A
A
A
DEPOK - Pengadaan bantuan seragam dan sepatu bagi siswa SDN di Depok terkendala proses lelang.
Pasalnya, hingga saat ini proses lelang proyek senilai Rp15 miliar itu belum selesai.
Padahal sebelum 26 Desember seluruh proyek pengadaan di lingkungan Pemkot Depok sudah harus sudah selesai.
Jika tidak, maka dipastikan proyek itu tidak terlaksana alias gagal.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Harry Pansila mengatakan, saat ini prosesnya sudah sampai tahap lelang.
Harry mengaku belum mengetahui kapan akan dilakukan distribusi. Pasalnya, proses lelang sampai saat ini belum selesai.
"Kewenangan (lelang) ada di Unit Layanan Pengadaan (ULP). Yang saya tahu saat ini sedang proses (lelang). Belum lagi nanti kalau ada sanggah," kata Harry Senin 20 Oktober kemarin.
Menurut dia, jika tidak ada banyak sanggahan maka prosesnya akan cepat. Sehingga akan segera dilakukan produksi.
Harry meyakini, sisa waktu yang ada masih bisa digunakan untuk proses pengadaan.
"Tetap optimis (bisa berjalan). Setelah proses lelang selesai dan dikerjakan oleh perusahaan skala besar maka proses (produksi) akan selesai. Saat ini yang penting produksi dulu, kalau distribusi bisa tahun depan," tukasnya.
Pengadaan seragam dan sepatu sekolah diberikan kepada 125.000 siswa SDN se-Depok.
Tiap siswa mendapat alokasi Rp125.000 dengan rincian untuk seragam Rp75.000 dan sepatu Rp50.000.
Namun hingga kini seluruh siswa belum dapat menikmati bantuan itu karena terkendala proses lelang.
Pasalnya, hingga saat ini proses lelang proyek senilai Rp15 miliar itu belum selesai.
Padahal sebelum 26 Desember seluruh proyek pengadaan di lingkungan Pemkot Depok sudah harus sudah selesai.
Jika tidak, maka dipastikan proyek itu tidak terlaksana alias gagal.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Harry Pansila mengatakan, saat ini prosesnya sudah sampai tahap lelang.
Harry mengaku belum mengetahui kapan akan dilakukan distribusi. Pasalnya, proses lelang sampai saat ini belum selesai.
"Kewenangan (lelang) ada di Unit Layanan Pengadaan (ULP). Yang saya tahu saat ini sedang proses (lelang). Belum lagi nanti kalau ada sanggah," kata Harry Senin 20 Oktober kemarin.
Menurut dia, jika tidak ada banyak sanggahan maka prosesnya akan cepat. Sehingga akan segera dilakukan produksi.
Harry meyakini, sisa waktu yang ada masih bisa digunakan untuk proses pengadaan.
"Tetap optimis (bisa berjalan). Setelah proses lelang selesai dan dikerjakan oleh perusahaan skala besar maka proses (produksi) akan selesai. Saat ini yang penting produksi dulu, kalau distribusi bisa tahun depan," tukasnya.
Pengadaan seragam dan sepatu sekolah diberikan kepada 125.000 siswa SDN se-Depok.
Tiap siswa mendapat alokasi Rp125.000 dengan rincian untuk seragam Rp75.000 dan sepatu Rp50.000.
Namun hingga kini seluruh siswa belum dapat menikmati bantuan itu karena terkendala proses lelang.
(whb)