JPO Dibongkar, Menyeberang di Blok M Taruhan Nyawa
A
A
A
JAKARTA - Pembongkaran JPO di Blok M, Jaksel, Pejakan kaki yang menyebrang jalan terancam tertabrak kendaraan yang melintas. Karena, pejalan kaki yang ingin menyebrang dari Blok M Plaza ke Taman Martha Tiahahu harus melintas tanpa JPO.
Berdasarkan pantauan Sindonews di lokasi, JPO yang menghubungkan Blok M Plaza dengan Taman Martha Tiahahu telah di bongkar oleh PT MRT Jakarta sejak Senin 13 Oktober 2014 lalu.
Pembongkaran JPO merupakan imbas dari proyek Mass Rapid Transit (MRT) yang telah memasuki tahap pembangunan tiang pancang atau pondasi jalur layang.
Akibat pembongkaran JPO, para pejalan kaki yang ingin menyebrangi jalanan dari Blok M Plaza menuju Taman Marta Tiahahu, begitu juga sebaliknya. Terpaksa, harus menyebrang dengan cara menghadang arus lalu lintas dengan penuh kehati-hatian.
Sebab, mereka harus menembus jalanan dengan resiko tertabrak oleh kendaraan yang berlalu lalang, baik kendaraan sepeda motor maupun mobil.
Seperti yang dialami oleh Yani Fabella (25). Dia harus bersikap waspada saat ingin menyebrangi jalan tersebut karena nyawa taruhannya.
"Saya menyebrang harus hati-hati. Orang yang lagi jalan satu arah saja masih sering tertabrak, sampai mati malah. Apalagi aaya yang harus ngehadang mobil sama motor yang berseliweran. Mana kenceng-kenceng lagi," ujarnya saat ditemui Sindonews di depan Taman Marta Tiahahu, Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu (18/10/2014).
Keadaan ini semakin di perparah dengan tidak adanya zebra cross ataupun petugas yang membantu pejalan kaki menyebrangi jalan itu. Padahal, para pejalan kaki sendiri merupakan pengunjung Blok M Plaza.
Salah satu pengunjung Blok M, Asep Bahrain (32) mengatakan, akibat tidak adanya JPO. Dia juga harus menyebrangi jalanan dengan menghadang kendaraan.
"Kalau enggak begini (menghadang kendaraan yang melintas), mana bisa nyebrang. Ke lampu merah dahulu mah kejauhan muternya. Buang tenaga. Emang serem, mana ga ada zebra cross" tuturnya saat ingin menyebrang jalan.
Oleh sebab itu, Asep mengimbau pada pihak pengelola Blok M Plaza maupun dari pihak PT MRT Jakarta untuk menyediakan petugas. Agar penyebrang jalan dapat lebih aman saat ingin menyebrangi jalanan dari arah Blok M Plaza menuju Taman Martha Tiahahu, atau sebaliknya.
"Yang kasian itu cewek, ibu-ibu. Apalagi kalau bawa anak kecilkan. Makanya, harusnya itu dikasih Satpam kek, buat bantu yang mau nyebrang. Toh, pengunjung Blok M juga banyakan," ujarnya.
Berdasarkan pantauan Sindonews di lokasi, JPO yang menghubungkan Blok M Plaza dengan Taman Martha Tiahahu telah di bongkar oleh PT MRT Jakarta sejak Senin 13 Oktober 2014 lalu.
Pembongkaran JPO merupakan imbas dari proyek Mass Rapid Transit (MRT) yang telah memasuki tahap pembangunan tiang pancang atau pondasi jalur layang.
Akibat pembongkaran JPO, para pejalan kaki yang ingin menyebrangi jalanan dari Blok M Plaza menuju Taman Marta Tiahahu, begitu juga sebaliknya. Terpaksa, harus menyebrang dengan cara menghadang arus lalu lintas dengan penuh kehati-hatian.
Sebab, mereka harus menembus jalanan dengan resiko tertabrak oleh kendaraan yang berlalu lalang, baik kendaraan sepeda motor maupun mobil.
Seperti yang dialami oleh Yani Fabella (25). Dia harus bersikap waspada saat ingin menyebrangi jalan tersebut karena nyawa taruhannya.
"Saya menyebrang harus hati-hati. Orang yang lagi jalan satu arah saja masih sering tertabrak, sampai mati malah. Apalagi aaya yang harus ngehadang mobil sama motor yang berseliweran. Mana kenceng-kenceng lagi," ujarnya saat ditemui Sindonews di depan Taman Marta Tiahahu, Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu (18/10/2014).
Keadaan ini semakin di perparah dengan tidak adanya zebra cross ataupun petugas yang membantu pejalan kaki menyebrangi jalan itu. Padahal, para pejalan kaki sendiri merupakan pengunjung Blok M Plaza.
Salah satu pengunjung Blok M, Asep Bahrain (32) mengatakan, akibat tidak adanya JPO. Dia juga harus menyebrangi jalanan dengan menghadang kendaraan.
"Kalau enggak begini (menghadang kendaraan yang melintas), mana bisa nyebrang. Ke lampu merah dahulu mah kejauhan muternya. Buang tenaga. Emang serem, mana ga ada zebra cross" tuturnya saat ingin menyebrang jalan.
Oleh sebab itu, Asep mengimbau pada pihak pengelola Blok M Plaza maupun dari pihak PT MRT Jakarta untuk menyediakan petugas. Agar penyebrang jalan dapat lebih aman saat ingin menyebrangi jalanan dari arah Blok M Plaza menuju Taman Martha Tiahahu, atau sebaliknya.
"Yang kasian itu cewek, ibu-ibu. Apalagi kalau bawa anak kecilkan. Makanya, harusnya itu dikasih Satpam kek, buat bantu yang mau nyebrang. Toh, pengunjung Blok M juga banyakan," ujarnya.
(mhd)