Perawatan Museum Taman Prasasti Tunggu Ketuk Palu DPRD
A
A
A
JAKARTA - Perawatan dan pemeliharaan Museum Taman Prasasti di Tanah Abang, Jakarta Pusat, hingga kini belum bisa dilaksanakan sepenuhnya.
Berdasarkan pantauan Sindonews.com, kemarin, pada bagian tiang pengenal Museum Taman Prasasti, tiga huruf akhir yakni 'STI' pada tiang bertuliskan 'Prasasti' tidak tampak alias hilang.
"Memang belum dibereskan untuk perawatan dan pemeliharaan. Memang masih belum bisa kita laksanakan karena kita masih menunggu ketuk palu dari DPRD. Jadi kita mengusulkan Rp100 juta untuk museum sejarah Jakarta dan di dalamnya ada Museum Taman Prasasti," ujar Kepala Sub Bagian Tata Usaha Museum Sejarah Jakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Hendra Handoyo saat dihubungi Sindonews, Minggu (28/9/2014).
Hendra menjelaskan, Museum Taman Prasasti memang berada di bawah naungan UPT Museum Sejarah Jakarta, salah satu unit pengelola dari 8 UPT museum yang ada atau di bawah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.
Sementara itu, untuk merevitalisasi Museum Taman Prasasti, tahun ini dianggarkan sebanyak Rp3 miliar, namun masih dalam proses lelang di Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa DKI Jakarta. "Ya masih menunggu saja dari ULP karena kan semua harus ULP."
Disinggung mengenai sumber daya manusia yang ada di museum dengan umur ratusan tahun ini, Hendra mengakui memang sangat kurang. Sebab, untuk Museum Sejarah Jakarta dan Museum Prasasti saja hanya ada sembilan PNS. Namun, dia mengatakan nantinya akan ada perampingan pada PNS DKI, tak terkecuali museum.
"Namun nanti ada perampingan kan, jadi nanti museum juga akan digabung UPT. Jadi, Museum Sejarah Jakarta selain Museum Prasasti ada juga nambah Museum Joang dan Museum Thamrin, nanti juga Museum Wayang akan digabung. Jadi nanti dapat terorganisir dengan baik," pungkasnya.
Berdasarkan pantauan Sindonews.com, kemarin, pada bagian tiang pengenal Museum Taman Prasasti, tiga huruf akhir yakni 'STI' pada tiang bertuliskan 'Prasasti' tidak tampak alias hilang.
"Memang belum dibereskan untuk perawatan dan pemeliharaan. Memang masih belum bisa kita laksanakan karena kita masih menunggu ketuk palu dari DPRD. Jadi kita mengusulkan Rp100 juta untuk museum sejarah Jakarta dan di dalamnya ada Museum Taman Prasasti," ujar Kepala Sub Bagian Tata Usaha Museum Sejarah Jakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Hendra Handoyo saat dihubungi Sindonews, Minggu (28/9/2014).
Hendra menjelaskan, Museum Taman Prasasti memang berada di bawah naungan UPT Museum Sejarah Jakarta, salah satu unit pengelola dari 8 UPT museum yang ada atau di bawah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.
Sementara itu, untuk merevitalisasi Museum Taman Prasasti, tahun ini dianggarkan sebanyak Rp3 miliar, namun masih dalam proses lelang di Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa DKI Jakarta. "Ya masih menunggu saja dari ULP karena kan semua harus ULP."
Disinggung mengenai sumber daya manusia yang ada di museum dengan umur ratusan tahun ini, Hendra mengakui memang sangat kurang. Sebab, untuk Museum Sejarah Jakarta dan Museum Prasasti saja hanya ada sembilan PNS. Namun, dia mengatakan nantinya akan ada perampingan pada PNS DKI, tak terkecuali museum.
"Namun nanti ada perampingan kan, jadi nanti museum juga akan digabung UPT. Jadi, Museum Sejarah Jakarta selain Museum Prasasti ada juga nambah Museum Joang dan Museum Thamrin, nanti juga Museum Wayang akan digabung. Jadi nanti dapat terorganisir dengan baik," pungkasnya.
(zik)