Ini Alasan Ahok Mundurkan Perombakan Massal PNS DKI
A
A
A
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mempunyai alasan mengenai mundurnya perombakan massal PNS DKI.
Mantan bupati Belitung Timur ini ingin memberikan kesempatan kepada PNS baik staf maupun yang sudah memiliki jabatan eselon.
"Saya sudah bicara sama tim asesor, psikolog, kalau mau kasih kesempatan semua staf yang ada untuk tanya dia pengen di jabatan eselon 2, 3, atau 4, dan itu enggak bisa sebulan. Harus dua bulan atau tiga bulan," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (9/9/2014) siang.
Nanti tim asesor yang bertugas akan mengetes semua staf atau pejabat eselon dan meminta staf menginginkan posisi apa.
"Jadi baru kita lakukan psikotesnya, kemampuannya, terus tes tertulis. Dapat berapa orang itu yang kita tempatkan. Kalau dulu kan enggak bisa bergerak tuh. Selalu patokannya eselon tuh harus pindah ke eselon. Kalau sekarang enggak," ujarnya.
Bila nanti dirinya tidak puas dengan kinerja PNS tersebut, lanjut Ahok, langsung dilakukan pencopotan.
Ditanya apakah PNS yang dicari harus sesuai dengan bidangnya, Ahok menjelaskan, semua terbuka untuk dapat jabatan yang diinginkannya."Aku juga enggak pernah sekolah sosial politik. Anak geologi malah jadi politikus," ujarnya.
Mantan bupati Belitung Timur ini ingin memberikan kesempatan kepada PNS baik staf maupun yang sudah memiliki jabatan eselon.
"Saya sudah bicara sama tim asesor, psikolog, kalau mau kasih kesempatan semua staf yang ada untuk tanya dia pengen di jabatan eselon 2, 3, atau 4, dan itu enggak bisa sebulan. Harus dua bulan atau tiga bulan," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (9/9/2014) siang.
Nanti tim asesor yang bertugas akan mengetes semua staf atau pejabat eselon dan meminta staf menginginkan posisi apa.
"Jadi baru kita lakukan psikotesnya, kemampuannya, terus tes tertulis. Dapat berapa orang itu yang kita tempatkan. Kalau dulu kan enggak bisa bergerak tuh. Selalu patokannya eselon tuh harus pindah ke eselon. Kalau sekarang enggak," ujarnya.
Bila nanti dirinya tidak puas dengan kinerja PNS tersebut, lanjut Ahok, langsung dilakukan pencopotan.
Ditanya apakah PNS yang dicari harus sesuai dengan bidangnya, Ahok menjelaskan, semua terbuka untuk dapat jabatan yang diinginkannya."Aku juga enggak pernah sekolah sosial politik. Anak geologi malah jadi politikus," ujarnya.
(whb)