Ahok Minta Masyarakat Ciptakan Kebiasaan Baik
A
A
A
JAKARTA - Sekali dayung dua tiga pulau terlewati, mungkin pribahasa yang pas untuk menganalogikan tujuan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama hari ini. Pasalnya, menghadiri pernikahan warga Kampung Deret, Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, sekaligus melakukan blusukan.
Mantan Bupati Belitung Timur ini memang sempat berkata, dirinya akan blusukan dengan caranya sendiri. Blusukan dirinya adalah datang ketika ada acara-acara yang memang diagendakan maupun datang ke pernikahan warga sambil mengecek bagaimana daerah di sekitarnya.
Hal ini dilakukannya saat ini di Kampung Deret Penjompongan. Sambil berjalan masuk dan keluar melalui gang yang sama, Ahok melihat bagaimana pembangunan Kampung Deret di daerah tersebut.
Menurut Ahok, masih banyak hal yang harus diperbaiki. Mulai dari taman vertikal yang sudah tidak terawat, got yang belum diperbaiki. Tak hanya itu dia meminta, agar warga sekitar juga ikut menjadi agen perubahan di kampungnya sendiri.
"Kendalanya ya masyarakatnya, mesti ada orang yang datang jadi mentor, didik, mengajar, jangan buang sampah. Masyarakat kan, (punya) pola hidup biasa kan, kotor, sempit terus kita bagusin bukan cuma dibagusin rumahnya mesti ada lurah turun, RT RW ngajarin masyarakat. Sama-sama jaga lampu, taman, buang sampah begitu," ujarnya di Kampung Deret Pejompongan, Jakarta Pusat, Minggu (24/8/2014).
Menurutnya, hidup sembarangan atau tidak didukung dengan lurah dan RT RW karena sudah menjadi kebiasaan.
"Kalau kamu dari kecil enggak ada tanaman hijau, tempat yang gitu jorok terus dilebarin kamu sudah ngerasa senang. Ini kan soalnya kebiasaan. Kalau orang yang bersih sekali. Rumah kita yang agak kotor dikit dia bilang enggak bersih. Nah ini kan mesti dilatih. Kayak orang tadi di rusun Penjompongan (sebelah Kampung Deret), mereka biasa saja sampah begitu tumpuk, itu harusnya diraphkan. Jadi kita tahu kan," pungkasnya.
Menurut Ahok, yang kurang dari Kampung Deret Penjompongan yakni kurang menjaga kebersihan.
"Jadi mereka enggak ngerti. Karena mereka pikir sudah rapi. Kalau kita yang bersih itu mikirnya masih kotor kan. Makanya mesti ngomong sama mereka," pungkasnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini memang sempat berkata, dirinya akan blusukan dengan caranya sendiri. Blusukan dirinya adalah datang ketika ada acara-acara yang memang diagendakan maupun datang ke pernikahan warga sambil mengecek bagaimana daerah di sekitarnya.
Hal ini dilakukannya saat ini di Kampung Deret Penjompongan. Sambil berjalan masuk dan keluar melalui gang yang sama, Ahok melihat bagaimana pembangunan Kampung Deret di daerah tersebut.
Menurut Ahok, masih banyak hal yang harus diperbaiki. Mulai dari taman vertikal yang sudah tidak terawat, got yang belum diperbaiki. Tak hanya itu dia meminta, agar warga sekitar juga ikut menjadi agen perubahan di kampungnya sendiri.
"Kendalanya ya masyarakatnya, mesti ada orang yang datang jadi mentor, didik, mengajar, jangan buang sampah. Masyarakat kan, (punya) pola hidup biasa kan, kotor, sempit terus kita bagusin bukan cuma dibagusin rumahnya mesti ada lurah turun, RT RW ngajarin masyarakat. Sama-sama jaga lampu, taman, buang sampah begitu," ujarnya di Kampung Deret Pejompongan, Jakarta Pusat, Minggu (24/8/2014).
Menurutnya, hidup sembarangan atau tidak didukung dengan lurah dan RT RW karena sudah menjadi kebiasaan.
"Kalau kamu dari kecil enggak ada tanaman hijau, tempat yang gitu jorok terus dilebarin kamu sudah ngerasa senang. Ini kan soalnya kebiasaan. Kalau orang yang bersih sekali. Rumah kita yang agak kotor dikit dia bilang enggak bersih. Nah ini kan mesti dilatih. Kayak orang tadi di rusun Penjompongan (sebelah Kampung Deret), mereka biasa saja sampah begitu tumpuk, itu harusnya diraphkan. Jadi kita tahu kan," pungkasnya.
Menurut Ahok, yang kurang dari Kampung Deret Penjompongan yakni kurang menjaga kebersihan.
"Jadi mereka enggak ngerti. Karena mereka pikir sudah rapi. Kalau kita yang bersih itu mikirnya masih kotor kan. Makanya mesti ngomong sama mereka," pungkasnya.
(mhd)