Museum Sejarah Jakarta Dihuni Wanita Berkebaya?
A
A
A
JAKARTA - Museum Sejarah Jakarta atau yang lebih dikenal dengan sebutan Museum Fatahillah merupakan saksi bisu perjalanan Jakarta. Disamping koleksinya yang terjaga rapi, museum ini juga menyimpan kisah misteri seputar wanita berkebaya batik yang kerap menampakan diri saat malam hari.
Pengalaman menegangkan tersebut pernah dialami oleh Beni (73) kakek yang berprofesi sebagai ahli pijat refleksi yang biasa beroperasi di sekitar Taman Fatahillah pada malam hari.
Dia mengaku, sudah 15 tahun berkeliaran mencari nafkah di halaman Taman Fatahillah. Selama itu, dia telah terbiasa mengalami peristiwa di luar nalar.
"Suatu malam, sekitar setengah satuan (pukul 0030 wib). Tahun 2010-an. Saat sedang membereskan perkakas yang disimpan di bawah rimbunan pohon dekat pintu museum. Aku melihat sesosok wanita berkebaya sedang berdiri di depan pintu masuk museum," katanya kepada Sindonews, Jumat 22 Agustus 2014 malam.
Kala itu, suasana di sekitaran taman sepi. Hanya segelintir orang tampak dipinggiran bangunan, di depan Museum Wayang untuk merapikan dagangannya dan bersiap pulang.
Saat melihat wanita berkebaya tersebut, Beni berusaha menyapanya. "Sedang nunggu temen Neng?" tanya Beni yang dijawab dengan gelengan kepala.
Tak berapa lama, wanita tersebut masuk ke dalam museum melalui pintu depan yang memiliki pintu lebar. Namun saat masuk tidak terdengar langkah kaki maupun pintu terbuka.
"Kaget juga dan sempat takut tapi cuma sebentar. Yang penting kalau kitanya tidak mengganggu penghuni halus itu juga tidak ganggu. Kalau penampakan sekali-kali yang wajar saja," pungkasnya.
Pengalaman menegangkan tersebut pernah dialami oleh Beni (73) kakek yang berprofesi sebagai ahli pijat refleksi yang biasa beroperasi di sekitar Taman Fatahillah pada malam hari.
Dia mengaku, sudah 15 tahun berkeliaran mencari nafkah di halaman Taman Fatahillah. Selama itu, dia telah terbiasa mengalami peristiwa di luar nalar.
"Suatu malam, sekitar setengah satuan (pukul 0030 wib). Tahun 2010-an. Saat sedang membereskan perkakas yang disimpan di bawah rimbunan pohon dekat pintu museum. Aku melihat sesosok wanita berkebaya sedang berdiri di depan pintu masuk museum," katanya kepada Sindonews, Jumat 22 Agustus 2014 malam.
Kala itu, suasana di sekitaran taman sepi. Hanya segelintir orang tampak dipinggiran bangunan, di depan Museum Wayang untuk merapikan dagangannya dan bersiap pulang.
Saat melihat wanita berkebaya tersebut, Beni berusaha menyapanya. "Sedang nunggu temen Neng?" tanya Beni yang dijawab dengan gelengan kepala.
Tak berapa lama, wanita tersebut masuk ke dalam museum melalui pintu depan yang memiliki pintu lebar. Namun saat masuk tidak terdengar langkah kaki maupun pintu terbuka.
"Kaget juga dan sempat takut tapi cuma sebentar. Yang penting kalau kitanya tidak mengganggu penghuni halus itu juga tidak ganggu. Kalau penampakan sekali-kali yang wajar saja," pungkasnya.
(ysw)