Calon Wali Kota di Jepang Ini Minta Wejangan Nur Mahmudi Ismail
A
A
A
DEPOK - Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail menerima kunjungan calon Wali Kota Kurume Jepang Nobutaka Miyahara di Kantor Pemkot Depok, tadi siang.
Miyahara yang merupakan Profesor Human Geography and Area Studies International Cultures Department Faculty of Literature Kurume University, Fukuoka, Jepang, ini berencana maju dalam pemilihan Wali Kota Kurume 3,5 tahun mendatang.
Meski bukanlah orang partai, Miyahara diusung oleh Partai Liberal Democratic Party. Dalam pertemuannya dengan Nur Mahmudi, Miyahara meminta wejangan dan cerita terkait pengolahan sampah, program One Day No Car, dan One Day No Rice yang digagas di Depok.
Nur Mahmudi mengklaim bahwa pihaknya mencoba mengolah dan memilah sampah untuk menjadi barang ekonomis.
"Kami mencoba mengurangi samapah menjadikan sumber untuk dijadikan biofuel sampah. Dibakar dengan teknologi. Jadi sementara membakar, menggunakan teknologi, memisahkan minyak dari debu, kita gunakan untuk turbin, listrik," tegas Nur Mahmudi di Balaikota Depok, Selasa(12/08/2014).
Selanjutnya, residunya dibuang ke bank sampah untuk bekerjasama dengan industri daur ulang, dan kmi sudah pisahkan limbah beracunnya yakni limbah 3B.
Nur Mahmudi juga menegaskan bahwa mengonsumsi karbohidrat tidak harus dengan beras padi dan tepung terigu, tetapi bisa diganti dengan panganan lokal umbi - umbian yang lebih menyehatkan bagi kadar gula
darah.
Program One Day No Car dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dalam satu hari, serta mengurangi jumlah mobil yang keluar dari rumah sejalan dengan pengurangan polusi udara.
Nobutaka Miyahara mengatakan di Jepang masyarakatnya sudah melakukan pemilahan sampah. Dengan penduduk 300.000 orang dan luas wilayah 20 ribu hektare, Kota Kurume diklaim mampu berbenah.
"Ini sejalan dengan program saya yakni green, clean, healthy. Pengembangan ekonomi, sektor perdagangan, pengembangan industri, sebelum maju ke wali kota, walaupun setelah jadi wali kota. Ketiganya sesuai dengan cita-cita warga Kurume," tukasnya.
Miyahara menegaskan untuk menjadi seorang pemimpin memang harus memiliki kepemimpinan yang kuat dengan kebijakan yang realistis, tegas dan memiliki filosofi.
Miyahara yang merupakan Profesor Human Geography and Area Studies International Cultures Department Faculty of Literature Kurume University, Fukuoka, Jepang, ini berencana maju dalam pemilihan Wali Kota Kurume 3,5 tahun mendatang.
Meski bukanlah orang partai, Miyahara diusung oleh Partai Liberal Democratic Party. Dalam pertemuannya dengan Nur Mahmudi, Miyahara meminta wejangan dan cerita terkait pengolahan sampah, program One Day No Car, dan One Day No Rice yang digagas di Depok.
Nur Mahmudi mengklaim bahwa pihaknya mencoba mengolah dan memilah sampah untuk menjadi barang ekonomis.
"Kami mencoba mengurangi samapah menjadikan sumber untuk dijadikan biofuel sampah. Dibakar dengan teknologi. Jadi sementara membakar, menggunakan teknologi, memisahkan minyak dari debu, kita gunakan untuk turbin, listrik," tegas Nur Mahmudi di Balaikota Depok, Selasa(12/08/2014).
Selanjutnya, residunya dibuang ke bank sampah untuk bekerjasama dengan industri daur ulang, dan kmi sudah pisahkan limbah beracunnya yakni limbah 3B.
Nur Mahmudi juga menegaskan bahwa mengonsumsi karbohidrat tidak harus dengan beras padi dan tepung terigu, tetapi bisa diganti dengan panganan lokal umbi - umbian yang lebih menyehatkan bagi kadar gula
darah.
Program One Day No Car dapat mengurangi konsumsi bahan bakar dalam satu hari, serta mengurangi jumlah mobil yang keluar dari rumah sejalan dengan pengurangan polusi udara.
Nobutaka Miyahara mengatakan di Jepang masyarakatnya sudah melakukan pemilahan sampah. Dengan penduduk 300.000 orang dan luas wilayah 20 ribu hektare, Kota Kurume diklaim mampu berbenah.
"Ini sejalan dengan program saya yakni green, clean, healthy. Pengembangan ekonomi, sektor perdagangan, pengembangan industri, sebelum maju ke wali kota, walaupun setelah jadi wali kota. Ketiganya sesuai dengan cita-cita warga Kurume," tukasnya.
Miyahara menegaskan untuk menjadi seorang pemimpin memang harus memiliki kepemimpinan yang kuat dengan kebijakan yang realistis, tegas dan memiliki filosofi.
(whb)